Meskipun sudah dilarang, merkuri masih banyak digunakan dalam produk kecantikan. Dengan mengenali ciri-ciri krim bermerkuri, Anda dapat terhindar dari bahaya penggunaan produk ini.
8 Sep 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Beberapa produk mencantumkan merkuri pada label komposisi produk
Table of Content
Merkuri merupakan logam berat beracun dan dilarang keras untuk digunakan sebagai bahan dalam produk kosmetik oleh badan kesehatan seluruh dunia. Anehnya, meskipun sudah dilarang, masih banyak produk skincare maupun makeup yang menggunakan merkuri. Oleh sebab itu, Anda sebaiknya mengetahui ciri-ciri krim bermerkuri untuk mencegah penggunaannya.
Advertisement
Mengaplikasikan produk perawatan kulit yang mengandung merkuri secara teratur dapat menyebabkan ruam, perubahan warna kulit, dan bercak. Selain itu, paparan jangka panjang terhadap merkuri tingkat tinggi dalam produk kosmetik dapat menyebabkan beberapa konsekuensi kesehatan serius, yang meliputi kerusakan pada ginjal serta sistem pencernaan, dan saraf.
Merkuri sering digunakan untuk produk kecantikan khususnya produk untuk memutihkan kulit. Paling banyak penggunaannya berupa krim atau salep yang dioleskan ke wajah atau ke seluruh tubuh untuk mencerahkan warna kulit.
Merkuri adalah zat beracun yang dapat menyebabkan masalah kejiwaan, neurologis, dan ginjal yang serius. Penggunaan bahan merkuri dalam pencerah kulit sudah dilarang di AS.
Pemutih dan pencerah kulit mengandung bahan aktif atau kombinasi bahan-bahan yang dapat mengurangi jumlah melanin di kulit. Bahan yang paling banyak digunakan untuk mencerahkan kulit adalah hydroquinone. Menurut FDA (Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS), kandungan hidroquinon bagi produk yang dijual bebas hanya diperbolehkan sekitar 2%. Hydroquinone dapat membahayakan kulit jika digunakan tidak sesuai dosis yang dianjurkan.
Industri pemutih kulit adalah salah satu produk kecantikan yang berkembang pesat di dunia. Contohnya di India, produk pencerah kulit menguasai 50% pasar, termasuk produk yang menggunakan merkuri maupun tidak.
Sayangnya, produk kecantikan yang mengandung merkuri dijual bebas di internet dan dipasarkan secara online melalui media sosial.
Merkuri biasanya ditemukan pada krim anti-aging, pemutih kulit, penghilang kerutan, bintik cokelat (freckles), bintik penuaan, dan noda hitam. Selain itu, produk makeup yang sering menggunakan merkuri adalah maskara. Beberapa produk yang dibuat untuk remaja seperti obat jerawat juga banyak mengandung merkuri.
Ciri-ciri krim bermerkuri yang harus Anda waspadai biasanya ditemukan pada:
Baca Juga
Paparan merkuri dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang serius. Bahayanya tidak hanya untuk orang yang menggunakan produknya, tapi juga untuk orang di sekitarnya. Menurut penasehat senior Food and Drugs Administration, orang di sekitar pengguna merkuri akan menghirup uap merkuri yang dilepaskan dari produk ini.
Anak-anak juga mungkin menyentuh lap atau handuk yang terkontaminasi merkuri. Padahal anak-anak, wanita hamil, dan bayi menyusui sangat rentan terhadap keracunan merkuri. Bayi yang terpapar merkuri dapat memengaruhi perkembangan otak dan sistem sarafnya. Sedangkan, bayi baru lahir yang menyusu juga rentan karena merkuri masuk ke dalam ASI.
Beberapa tanda keracunan merkuri yang patut Anda waspadai berupa:
Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang bahya krim bermerkuri tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Chemical peeling atau peeling wajah adalah perawatan dengan cara mengangkat lapisan kulit terluar. Kenali prosedurnya dan apa saja manfaat hingga risikonya.
Sabun muka untuk jerawat tidak boleh memilih secara sembarangan. Tips memilih pencuci muka untuk jerawat adalah dengan perhatikan kandungan di dalamnya.
Alpha arbutin adalah kandungan yang umum ditemukan dalam produk skincare untuk mencerahkan kulit. Tak hanya meratakan warna kulit, alpha arbutin cenderung tidak rentan membuat kulit kering dan iritasi sehingga cocok untuk semua jenis kulit.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved