Obat penenang tidak dapat dikonsumsi sembarangan. Mengonsumsi obat penenang melebihi dosis dari dokter dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya.
3.65
(48)
9 Mar 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Obat penenang memiliki beragam jenis yang disesuaikan dengan keluhan penderita
Table of Content
Saat seseorang mengalami rasa cemas atau kesulitan untuk tidur, dokter akan memberikan resep berupa obat penenang dalam dosis tertentu yang mampu mengatasi gangguan yang sedang diderita.
Advertisement
Obat ini tampak seperti obat mujarab yang bisa selalu dikonsumsi untuk menghilangkan permasalahan Anda. Namun, tahukah Anda bagaimana obat jenis ini bekerja di dalam tubuh dan efek sampingnya terhadap kesehatan Anda?
Baca Juga
Obat penenang merupakan salah satu obat yang hanya bisa didapatkan melalui resep dokter dan berperan dalam memperlambat aktivitas di otak. Obat ini juga dapat membuat Anda merasa lebih rileks atau tenang.
Obat ini biasanya diberikan untuk mengatasi masalah atau kondisi medis, seperti gangguan tidur dan kecemasan. Kadang kala, obat dipakai untuk memberikan ketenangan ini juga digunakan sebagai obat bius.
Obat bekerja dengan mengubah komunikasi pada saraf di dalam sistem saraf pusat otak dengan memproduksi neurotransmitter atau senyawa dalam otak yang berperan dalam menjembatani komunikasi antar sel otak, berupa gamma-aminobutyric acid (GABA).
Peningkatan GABA dalam otak dapat memperlambat cara kerja otak dengan cara mengurangi aktivitas di otak. Nantinya, pemakai obat akan mulai merasakan efek rileks dan ngantuk.
Benzodiazepin dan barbiturat adalah dua jenis obat-obatan yang umum ditemui. Benzodiazepin biasanya dipakai untuk mengobati gangguan kecemasan, reaksi akibat stres akut, dan serangan panik (panic attack).
Terkadang beberapa jenis benzodiazepin juga bisa diresepkan untuk menanggulangi gangguan tidur dalam jangka pendek.
Sementara itu, barbiturat adalah jenis obat yang sering diberikan untuk mengatasi gangguan tidur, kecemasan, dan ketegangan.
Selain benzodiazepin dan barbiturat, ada lagi dua jenis obat penenang lainnya yaitu hypnotics atau non-benzodiazepines dan narkotika.
Hypnotics hanya diberikan untuk menanggulangi gangguan tidur, sedangkan opioid atau narkotika hanya dapat digunakan untuk mengatasi rasa sakit yang tidak tertahankan.
Jenis obat ini berpotensi tinggi untuk menyebabkan kecanduan dan disalahgunakan. Oleh karena itu, penggunaannya diatur secara ketat penjualannya dan hanya bisa didapatkan melalui resep dokter, serta digunakan untuk mengatasi keluhan tertentu.
Selain berpeluang menyebabkan ketergantungan dan kecanduan, obat penenang juga memiliki efek samping lainnya yang perlu dipertimbangkan, seperti:
Apabila dikonsumsi dalam jangka panjang, obat dapat menimbulkan efek samping yang lebih intens dan berbahaya, seperti:
Ketergantungan ditandai dengan konsumsi obat dalam jumlah berlebih dan melebihi resep yang dianjurkan dokter, serta memerlukan dosis yang lebih tinggi lagi untuk merasakan efek samping dari obat yang dikonsumsi.
Selain itu, bila Anda sudah ketergantungan dengan obat ini, Anda akan mengalami gejala berikut jika berhenti menggunakannya:
Apabila Anda mengalami kelelahan ekstrim, pupil mata mengecil, pernapasan yang melambat atau tidak ada, serta melambatnya detak jantung, maka ada kemungkinan Anda mengalami overdosis, segera ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Jika Anda sedang mengonsumsi obat penenang sesuai dengan resep yang dianjurkan dokter, Anda tidak boleh mengonsumsi alkohol dan ganja, dan mencampurkan obat ini dengan obat lainnya tanpa instruksi dari dokter.
Ibu yang sedang mengandung tidak disarankan untuk mengonsumsi jenis obat ini. Selalu konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsinya jika Anda sedang hamil atau mengidap kondisi medis tertentu.
Baca Juga
Obat penenang bekerja dengan memperlambat aktivitas otak dan membuat penggunanya merasa rileks. Bila dikonsumsi sesuai dengan takaran dan anjuran dokter, obat ini aman-aman saja untuk digunakan.
Namun, Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda telah mengonsumsi obat melebihi dosis yang diberikan oleh dokter, karena konsumsi dalam dosis yang besar dan jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Sebenarnya, rasa canggung adalah hal yang normal. Canggung juga tak lepas dari kritik dari dalam atau inner critic yang negatif. Bisikan-bisikan atau perasaan yang belum tentu valid ini membuat seseorang justru merasa tidak leluasa dan tertekan. Konsekuensinya, gerakannya tampak canggung dan tidak luwes.
Konsep alpha male dalam hirarki kelompok manusia hanya mitos, namun menarik mengulik mengapa konsep ini begitu dikenal dalam budaya populer. Biasanya, karakteristik yang membuat seseorang dianggap sebagai alpha male dan dominan dalam pergaulannya berhubungan dengan aspek fisik.
Kehabisan ide dan kreativitas adalah hal yang menyebalkan. Apa lagi jika Anda bekerja di bidang kreatif seperti menulis, menggambar, desain grafis. Untungnya ada cara yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan kreativitas
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
Dijawab oleh dr. Lidya Hapsari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved