Bulimia nervosa adalah kelainan psikologis yang membuat seseorang mengonsumsi banyak makanan dalam waktu singkat dan diikuti dengan upaya untuk mengeluarkan apa yang telah dikonsumsi setelahnya. Apabila tidak ditangani, kondisi tersebut dapat membahayakan nyawa penderitanya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
25 Nov 2020
Lady Diana dari serial The Crown mengalami gangguan makan bulimia nervosa
Table of Content
Rasa tidak puas terhadap bentuk tubuh terkadang menyebabkan seseorang mengalami gangguan makan. Salah satu gangguan makan yang mungkin pernah Anda dengar adalah bulimia nervosa.
Advertisement
Bila Anda mengikuti serial The Crown di Netflix, Anda akan memahami penggambaran bulimia nervosa yang dialami oleh Lady Diana. Di musim keempat episode 3, penonton disuguhkan sejumlah adegan yang menunjukkan mantan istri Pangeran Charles ini makan dalam porsi banyak untuk menutupi rasa tidak percaya dirinya.
Tak lama setelah menyantap habis makanannya, Lady Diana terlihat berusaha memuntahkan apa yang dimakan dengan memasukkan jari ke mulut. Gangguan makan yang dialami Lady Diana tersebut dikenal dengan sebutan bulimia nervosa. Apabila tidak segera mendapatkan penanganan, gangguan ini berpotensi mengancam nyawa penderitanya.
Bulimia nervosa adalah kelainan psikologis yang membuat seseorang mengonsumsi banyak makanan dalam waktu singkat dan diikuti dengan upaya untuk mengeluarkan apa yang telah dikonsumsi setelahnya. Cara mengeluarkan makanan yang telah dikonsumsi ini pun beragam, mulai dimuntahkan secara paksa, minum obat pencahar, hingga berolahraga secara ekstrem.
Tak seperti anoreksia nervosa, penderita bulimia biasanya memiliki berat badan normal untuk usia dan tinggi badan mereka. Namun, mereka mungkin punya ketakutan akan penambahan berat badan atau ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh.
Baca juga: Ini Perbedaan Penderita Bulimia dan Anoreksia
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab seseorang menderita bulimia. Namun, gangguan makan mematikan ini lebih sering dialami oleh wanita dibandingkan pria.
Umumnya, bulimia nervosa baru muncul pada akhir masa remaja maupun awal memasuki usia dewasa. Sejumlah faktor yang berpotensi meningkatkan risiko Anda mengidap bulimia nervosa, antara lain:
Ada sejumlah gejala yang mungkin Anda alami ketika mengidap bulimia nervosa. Gejala bulimia bisa ditunjukkan secara fisik maupun perilaku. Berikut beberapa gejala bulimia secara fisik yang seringkali dialami oleh para penderitanya:
Tidak hanya secara fisik, gejala bulimia nervosa juga dapat dilihat dari perilaku penderitanya. Gejala perilaku yang kerap ditunjukkan oleh para penderita bulimia meliputi:
Perlu diperhatikan, gejala bulimia mungkin akan berbeda pada masing-masing penderitanya. Jika Anda mengalami gejala di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan. Apabila tidak segera ditangani, bulimia berpotensi memicu masalah kesehatan yang dapat membahayakan nyawa Anda.
Bulimia nervosa yang dibiarkan begitu saja dan tidak mendapatkan penanganan berpotensi memicu terjadinya masalah kesehatan serius. Beberapa risiko komplikasi kesehatan yang mungkin akan dialami oleh penderita bulimia, di antaranya:
Selain masalah fisik, kondisi ini juga dapat memicu gangguan kesehatan mental. Sejumlah gangguan kesehatan mental yang dapat terjadi akibat bulimia meliputi depresi, kecemasan, konsumsi alkohol secara berlebihan, hingga penggunaan obat-obatan terlarang.
Jika Anda menderita bulimia, ada sejumlah pengobatan yang bisa dijadikan pilihan untuk mengatasi masalah tersebut. Berikut ini sejumlah pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi bulimia:
Psikoterapi adalah cara mengatasi bulimia dengan cara berdiskusi dengan ahli kesehatan mental. Beberapa jenis psikoterapi yang biasa digunakan untuk mengatasi gejala bulimia meliputi:
Jika digunakan bersamaan dengan psikoterapi, antidepresan dapat membantu mengurangi gejala bulimia. Satu-satunya antidepresan yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) adalah fluoxetine (Prozac).
Berkonsultasi dengan ahli gizi dapat membantu Anda mencapai kebiasaan makan yang sehat. Selain itu, Anda juga akan dibantu untuk menghindari rasa lapar dan ngidam, serta mendapat rekomendasi makanan dengan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Makan secara teratur dan tidak membatasi asupan makanan penting untuk mengatasi bulimia.
Perawatan bulimia umumnya bisa Anda lakukan sendiri di rumah. Namun, jika gejalanya parah dan mengakibatkan komplikasi serius, perawatan di rumah sakit mungkin akan diperlukan untuk membantu mengatasi bulimia yang Anda alami.
Baca Juga
Tidak semua orang yang menderita bulimia memiliki tubuh kurus. Bulimia berbeda dengan anoreksia yang menyebabkan penderitanya mengalami defisit kalori yang ekstrem sehingga penderita anoreksia cenderung memiliki berat badan di bawah normal.
Penderita bulimia mengonsumsi banyak kalori dengan makan berlebihan lalu kemudian memuntahkannya lagi. Inilah mengapa banyak penderita bulimia yang masih memiliki berat tubuh yang normal, bahkan orang-orang terdekat mungkin akan kesulitan mendeteksinya.
Perlu diingat, bulimia nervosa adalah gangguan makan, dan ini bukanlah cara yang sehat untuk mendapatkan tubuh kurus atau menurunkan berat badan.
Bulimia nervosa adalah kelainan psikologis yang membuat seseorang mengonsumsi banyak makanan dalam waktu singkat dan diikuti dengan upaya untuk mengeluarkan apa yang telah dikonsumsi setelahnya. Apabila dibiarkan begitu saja dan tidak mendapatkan penanganan, kondisi ini dapat memicu masalah kesehatan serius.
Jika Anda merasakan gejala bulimia, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan. Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai gejala bulimia dan cara mengatasinya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Referensi
Artikel Terkait
Undang-undang body shaming diterapkan dengan ancaman kurungan penjara maupun denda bagi para pelakunya. Regulasi tersebut diberlakukan, mengingat dampak buruk perundungan tersebut bagi para korbannya.
29 Agt 2020
Bukan hanya merugikan secara waktu, dampak kemacetan terhadap kesehatan juga tidak dapat diremehkan. Stres hanyalah salah satu dampak negatifnya.
23 Apr 2019
Baby blues syndrome adalah perasaan sedih yang mempengaruhi mood ibu pascamelahirkan. Kondisi ini perlu diwaspadai ketika menjadi depresi postpartum atau depresi setelah melahirkan yang lebih berbahaya.
14 Mei 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved