Bifasik adalah pola tidur dua kali dalam sehari, yakni tidur siang dan malam. Namun, tak perlu terlalu lama tidur siang karena hal ini justru akan mengganggu kualitas tidur Anda.
2023-03-29 03:41:21
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Pola tidur bifasik memungkinkan Anda tidur dua kali sehari
Table of Content
Pernah mendengar istilah bifasik? Anda mungkin memiliki kebiasaan atau pola tidur panjang di malam hari dan tidur singkat di siang hari. Kondisi inilah yang disebut dengan tidur bifasik. Kenali lebih jauh tentang biphasic sleep dan cara menjaga kualitas tidur melalui artikel berikut ini.
Advertisement
Bifasik adalah pola tidur dua kali dalam sehari, yakni siang hari dan malam hari.
Sebagian besar orang biasanya memiliki pola tidur monofasik, yakni hanya tidur di malam hari selama 6-8 jam per hari. Sebagian yang lain mungkin menganut tidur bifasik atau polifasik.
Pola tidur ini terbentuk secara alami. Biasanya dipengaruhi oleh aktivitas dan kebutuhan masing-masing orang, termasuk ritme sirkadian internal.
Ritme sirkadian internal adalah rutinitas biologis dan perilaku yang terjadi setiap hari selama 24 jam. Ini bisa berbeda-beda pada tiap individu.
Selain itu, pola tidur, termasuk tidur bifasik, juga bisa terbentuk akibat adanya gangguan tidur di malam hari. Seseorang mencoba memenuhi kebutuhan tidurnya dengan membaginya dalam dua fase, malam dan siang.
Alasan lain mungkin berkaitan dengan persepsi orang yang menganggap tidur bifasik bisa membuatnya lebih waspada dan lebih produktif dalam menjalani hari.
BACA JUGA: Mengenal Melatonin, Hormon Nina Bobo yang Membantu Kita untuk Tertidur
Pola tidur bifasik dilakukan dengan dua cara berikut ini:
Meski memiliki pola tidur dua kali sehari, tidur bifasik tidak boleh dilakukan terlalu lama. Tidur siang yang terlalu lama juga bisa menyebabkan gangguan tidur di malam hari.
Dalam Progress in Brain Research menyatakan bahwa tidur siang singkat sekitar 5-15 menit bermanfaat untuk fungsi kognitif.
Manfaat tidur siang juga bisa berguna untuk meningkatkan memori, kemampuan belajar, kewaspadaan, dan suasana hati yang lebih baik.
BACA JUGA: Tahapan Tidur Manusia, Seperti Apa Fasenya?
Sebenarnya, tidak ada pola tidur yang lebih baik. Semuanya tergantung pada tiap individu. Setiap orang bisa menentukan pola tidur terbaik sesuai dengan diri masing-masing.
Hal terpenting adalah menjaga kualitas tidur. Tidur yang cukup 6-8 jam sehari dan berkualitas mampu menunjang kesehatan optimal secara keseluruhan.
Pasalnya kurang tidur sering dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai masalah kesehatan. Beberapa akibat kurang tidur yang dapat Anda rasakan, seperti:
Beberapa cara meningkatkan kualitas tidur yang bisa Anda lakukan, antara lain:
BACA JUGA: Intip Durasi Jam Tidur yang Baik Sesuai Kelompok Usia
Tidur adalah kebutuhan dasar manusia dengan berbagai manfaat kesehatan di dalamnya. Setiap orang memiliki ritme sirkadian internal yang bisa memengaruhi pola tidur. Itulah sebabnya, pola tidur setiap orang bisa berbeda-beda.
Pada pola tidur bifasik, seseorang akan membagi waktu tidurnya menjadi tidur singkat di siang hari dan tidur malam dengan waktu yang lebih lama.
Tidur bifasik diketahui memiliki berbagai manfaat, seperti meningkatkan kewaspadaan, memperbaiki fungsi kognitif, meningkatkan memori dan kemampuan belajar, meningkatkan produktivitas, hingga memperbaiki suasana hati.
Meski begitu, hindari tidur siang dalam pola bifasik yang terlalu lama. Ini membuat Anda tidak bisa tidur cepat sehingga mengganggu waktu tidur di malam hari.
Jika masih ada pertanyaan seputar pola tidur bifasik atau gangguan tidur lainnya, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Jet lag adalah gangguan tidur yang sering dialami saat bepergian jarak jauh dengan pesawat. Cara mengatasi jet lag adalah Anda bisa memperbanyak minum air, tidak tidur terlalu lama dalam pesawat, atur zona waktu yang baru di jam tangan Anda, dan lainnya.
Manfaat mandi air hangat memang terbukti untuk menenangkan tubuh. Tidak hanya itu, bahkan mampu menjaga kesehatan jantung.
Mandi setelah begadang aman dilakukan selama Anda merasa nyaman, segar, dan tidak ngantuk saat menjalani aktivitas pagi dan siang hari. Bahaya mandi setelah begadang belum diteliti lebih jauh.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved