Beras analog adalah beras pengganti yang terbuat dari bahan nonpadi, seperti singkong, jagung, sorgum, sagu, dan lainnya. Beras ini tak kalah bernutrisi dan mudah dimasak.
2023-03-26 16:37:43
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Beras analog jagung dapat menjadi pengganti beras padi (sumber foto: IPB)
Table of Content
Istilah beras analog mungkin masih terdengar asing di telinga banyak orang. Beras analog adalah pangan alternatif pengganti beras yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Pengembangan beras ini merupakan salah satu usaha untuk mendukung program diversifikasi pangan masyarakat. Lantas, apa bedanya dengan beras biasa?
Advertisement
Bentuk beras analog menyerupai butiran beras padi sehingga secara psikologis Anda dapat merasa seperti makan nasi biasa saat mengonsumsinya. Rasa dan cara memasak beras analog juga tidak jauh berbeda dari beras biasa.
Namun, berbeda dari beras biasa yang berasal dari padi, beras analog terbuat dari bahan-bahan nonpadi, seperti:
Tak hanya itu, hal yang membedakan beras analog adalah warnanya tidak seputih beras padi, dan lebih tahan lama sehingga tidak cepat kutuan. Beras analog bahkan juga tidak perlu dicuci jika ingin dimasak.
Selain sebagai pengganti beras biasa, beras analog dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda.
Dilansir dari Badan Litbang Pertanian Indonesia, dalam mendukung program diversifikasi pangan, BPTP Balitbangtan Papua mengembangkan beras analog dari gabungan sagu, buah merah, dan daun kelor. Sagu mengandung amilopektin sekitar 75 persen, sedangkan buah merah mengandung berbagai antioksidan dan nutrisi lain yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Sementara itu, beras analog jagung mengandung provitamin A dan beta karoten yang dapat berperan sebagai antioksidan alami. Kandungan antioksidan tersebut dianggap mampu membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkal radikal bebas sehingga mencegah timbulnya penyakit.
Sedangkan, dalam penelitian yang dipublikasikan pada E3S Web of Conferences pada tahun 2019, mahasiswa Universitas Diponegoro melakukan uji coba pembuatan beras analog dengan menggunakan jagung, talas, dan singkong.
Berdasarkan berbagai formula yang dibuat dibuat, beras analog dengan kombinasi 50 persen singkong, 35 persen jagung, dan 15 persen talas menjadi yang terbaik. Sebab, beras ini memiliki warna yang cerah dan berdaya serap air yang baik. Selain itu, nutrisinya pun tak kalah dari beras padi.
Beras analog cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes karena indeks glikemiknya lebih rendah daripada beras padi. Jadi, bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit diabetes, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan konsumsi beras analog.
Serat pangan pada beras analog dapat berasal dari jagung, kedelai, bekatul, dan sorgum.
Baca Juga
Ketersediaan beras padi yang melimpah, mudah diperoleh, dan dapat diolah dengan cepat membuat masyarakat Indonesia sulit beralih dari makanan pokok ini. Di samping itu, harga beras analog sebagai alternatifnya juga terbilang lebih mahal.
Jika Anda punya budget yang mencukupi, tak ada salahnya untuk mencoba beralih ke beras analog. Anda bisa menemukannya dengan mudah di toko-toko daring. Adapun cara memasak beras analog adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah tersebut sangatlah praktis. Selain menggunakan rice cooker, Anda juga bisa memasak beras analog dengan panci kukusan. Takaran antara beras analog dan air untuk memasak tetap sama, yaitu 1:1.
Cukup panaskan panci kukusan yang sudah diisi air. Selanjutnya, masukkan beras analog yang sudah dibilas ke dalam panci kukusan. Tuangkan air ke dalamnya, lalu kukuslah hingga beras matang dan mengembang.
Sebelum mencoba mengonsumsi beras analog, Anda juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter gizi untuk mengetahui kebutuhan nutrisi Anda.
Jika ingin berdiskusi lebih lanjut seputar hidup sehat, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Mengonsumsi jus untuk diet tidak boleh berlebihan karena malah akan mengganggu kesehatan Anda. Kenali kebutuhan kalori Anda dan sesuaikan dengan komposisi sayur dan buah yang akan Anda gunakan.
Manfaat buah markisa cukup beragam untuk kesehatan. Buah yang beraroma harum dan terasa manis ini diketahui dapat menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Penyakit memang tidak mudah untuk dihindari. Walau begitu, penurun risiko berbagai gangguan medis, sudah tersedia di alam, dan dapat dengan mudah untuk ditemukan dan dikonsumsi. Kombinasikan beberapa makanan sehat atau superfood berikut ini, untuk meningkatkan kualitas hidup Anda.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved