Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
15 Jan 2021
15 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 tiba di Indonesia
Table of Content
Pada 12 Januari 2021, sebanyak 15 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac, tiba di Indonesia. Bahan baku ini akan diolah menjadi vaksin yang siap diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia secara bertahap.
Advertisement
Berbeda dengan Sinovac, ada sejumlah jenis vaksin corona lainnya yang menggunakan bahan baku vaksin yang berbeda. Hal ini tentu mengundang rasa penasaran dari masyarakat, terutama bagi mereka yang masih khawatir dengan vaksin. Sebetulnya, apa yang terkandung dalam bahan baku vaksin Covid-19?
Pengembangan vaksin Covid-19 terus dilakukan sampai sekarang. Vaksin ini diberikan supaya tubuh Anda memiliki kekebalan terhadap virus corona.
Beda jenis vaksin, beda pula bahan baku yang digunakan. Berikut adalah beberapa bahan baku vaksin Covid-19 yang bisa Anda dapatkan sebentar lagi:
Sejumlah jenis vaksin Covid-19 menggunakan virus yang tidak aktif (inactivated) atau yang sudah mati sebagai bahan bakunya. Berdasarkan informasi dari WHO, para peneliti akan mengambil sampel virus corona dari pasien yang terinfeksi. Kemudian, virus tersebut dinonaktifkan atau dibunuh dengan menggunakan panas, bahan kimia, atau radiasi.
Virus yang sudah tidak aktif ini selanjutnya akan dicampurkan dengan beberapa senyawa yang bisa meningkatkan respons terhadap vaksin. Kelak, saat disuntikkan, vaksin dari bahan baku ini akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi terhadap virus sehingga kebal nantinya.
Beberapa pengembang vaksin Covid-19 yang menggunakan bahan baku virus yang tidak aktif adalah Sinovac, Sinopharm, Sinopharm-Wuhan, dan Bharat Biotech.
Bahan baku vaksin selanjutnya berasal dari bagian virus yang sangat spesifik, yakni protein. Perlu Anda ketahui bahwa virus Sars-Cov-2 dipenuhi dengan protein yang digunakan untuk memasuki sel tubuh manusia.
Salah satu jenis vaksin yang menggunakan bahan baku protein dari virus corona adalah Novavax. Vaksin ini bekerja dengan mengajarkan sistem imun Anda untuk menghasilkan antibodi bagi protein virus corona.
Selain Novavax, pengembang vaksin Covid-19 yang menggunakan bahan baku ini adalah Vector Institute.
Bahan baku vaksin Covid-19 yang menjadi banyak perbincangan adalah messenger RNA (mRNA), yakni materi genetik yang dibaca sel-sel tubuh kita untuk menghasilkan protein
Virus Corona atau SARS-CoV-2 adalah jenis virus RNA (ribonucleic acid), yaitu merupakan virus dengan materi genetik berantai tunggal.
mRNA tergolong rapuh dan dibelah menjadi potongan kecil oleh enzim tubuh kita jika disuntikkan langsung ke dalam tubuh. Untuk melindunginya, perusahaan yang membuat vaksin ini membungkus mRNA dalam media berminyak yang terbuat dari nanopartikel lipid.
Setelah menerima vaksin, beberapa protein berujung runcing (spike proteins) yang dihasilkan virus corona membentuk ujung lainnya yang berpindah ke permukaan sel dan menancapkan ujungnya.
Sel-sel tubuh yang mendapatkan vaksin juga akan memecah beberapa protein tersebut menjadi serpihan-serpihan kecil yang berada di permukaannya. Ujung protein yang menonjol dan serpihan protein ini kemudian dapat diidentifikasi dan direspons oleh sistem kekebalan tubuh kita.
Pengembang vaksin Covid-19 yang menggunakan bahan baku ini adalah Pfizer-BioNTech dan Moderna.
ChAdOx1 adalah bahan baku vaksin yang berasal dari modifikasi adenovirus. Dalam pembuatan bahan baku ini, para peneliti menambahkan gen virus (DNA) ke virus lain yang disebut adenovirus (virus penyebab flu atau pilek).
Setelah disuntikkan, gen ini akan dibaca dan disalin ke dalam molekul mRNA, kemudian akan membuat protein spike dari virus corona.
Nantinya, sistem kekebalan tubuh akan terangsang untuk menghasilkan antibodi dan bahkan bisa bereaksi lebih kuat dengan mengirimkan sinyal peringatan untuk mengaktifkan sel kekebalan.
Pengembang vaksin Covid-19 yang menggunakan bahan baku ini adalah Oxford-AstraZeneca.
Sama seperti ChAdOx1, Ad5 atau Ad26 adalah bahan baku vaksin yang berasal dari adenovirus. Para peneliti menambahkan gen virus corona ke jenis adenovirus, yaitu Ad5 atau Ad26 untuk direkayasa.
Kelak, saat disuntikkan ke dalam tubuh, bahan ini akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi. Adapun pengembang vaksin Covid-19 yang menggunakan bahan baku ini adalah Cansino, Johnson&Johnson, dan Gamaleya.
Beberapa jenis vaksin Covid-19 sudah dapat digunakan, tapi belum semuanya ada di Indonesia. Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir dengan vaksin-vaksin yang sudah beredar ini.
Dalam proses pembuatannya, vaksin melewati tiga fase dengan pengujian yang ketat. Awalnya, setiap vaksin yang sedang dikembangkan harus menjalani pemeriksaan dan evaluasi untuk menentukan antigen mana yang harus digunakan untuk memicu respons kekebalan tubuh.
Selanjutnya, vaksin akan diuji pada hewan untuk mengevaluasi potensi dan keamanannya dalam mencegah penyakit. Terakhir, jika berhasil memicu respons kekebalan, vaksin akan melewati uji klinis pada manusia.
Di Indonesia sendiri, pemberian vaksin Sinovac mulai dilakukan. Namun, pemberiannya masih diutamakan pada pekerja esensial seperti petugas kesehatan, pekerja pemerintahan.
Mengingat terus bertambahnya kasus positif Covid-19 di Indonesia, penting sekali untuk mendapatkan vaksinasi. Selain itu, vaksin ini aman karena izin penggunaan vaksin COVID resmi diterbitkan BPOM dan vaksin ini juga halal.
Vaksin bisa membantu mencegah Anda terinfeksi virus corona dan mengurangi penyebarannya. Oleh sebab itu, marilah kita berpartisipasi dalam program vaksinasi ini supaya pandemi Covid-19 bisa segera berakhir
Jika Anda ingin bertanya lebih lanjut seputar vaksin Covid-19, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Penambahan kasus COVID-19 di seluruh dunia dan Indonesia terus meningkat hingga saat ini. Virus corona belum ada obatnya. Bagaimana mencegah penyebarannya?
14 Jul 2020
Thermo gun atau termometer tembak di dahi. menurut rumor yang beredar, disebut-sebut dapat merusak jaringan otak. Lantas, benarkah demikian?
23 Jul 2020
Vaksin Zifivax punya efikasi sekitar 80% dan sudah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM.
10 Jan 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved