logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kehamilan

Atonia Uteri, Kondisi Rahim Gagal Kembali Berkontraksi Setelah Bayi Lahir

open-summary

Atonia uteri adalah kondisi pasca-melahirkan yang terjadi karena otot rahim gagal berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta. Kondisi otot rahim yang tidak mengencang tersebut dapat memicu perdarahan dan berisiko mengancam nyawa sang ibu.


close-summary

15 Sep 2020

| Arif Putra

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Atonia uteri adalah kondisi serius pasca-persalinan yang terjadi ketika rahim gagal berkontraksi kembali setelah bayi dilahirkan

Atonia uteri menjadi salah satu penyebab utama perdarahan pasca-persalinan

Table of Content

  • Apa itu atonia uteri?
  • Penyebab atonia uteri dan faktor risikonya
  • Penanganan atonia uteri
  • Bisakah atonia uteri dicegah?
  • Catatan dari SehatQ

Atonia uteri adalah kondisi komplikasi melahirkan yang mampu mengancam nyawa ibu. 

Advertisement

Setelah bayi lahir ke dunia, sang ibu akan perlu mengeluarkan plasenta dan membutuhkan rahimnya kembali berkontraksi.

Pada beberapa kasus, otot rahim bisa sulit atau gagal berkontraksi saat persalinan. Seperti apa? 

Apa itu atonia uteri?

Tanda-tanda atonia uteri salah satunya adalah penurunan tensi darah
Tanda-tanda atonia uteri salah satunya adalah penurunan tensi darah

Atonia uteri adalah kondisi serius pasca-persalinan yang terjadi ketika rahim gagal berkontraksi kembali setelah bayi dilahirkan.

Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan pasca-persalinan yang berpotensi mengancam nyawa sang ibu.

Pada kondisi ideal setelah bayi dilahirkan, otot rahim seharusnya mengencang atau berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta.

Kontraksi otot rahim tersebut juga penting untuk menekan pembuluh darah yang menempel pada plasenta - sehingga perdarahan pun dapat dicegah. 

Apabila otot rahim tetap rileks dan kontraksi uterus tidak sebagaimana mestinya, pembuluh darah pun akan mengeluarkan banyak darah dan memicu perdarahan berlebih.

Pendarahan akibat rahim tidak kontraksi ini harus segera dihentikan dan dokter juga akan perlu menggantikan darah sang ibu yang keluar.

Perdarahan akibat rahim tidak berkontraksi dapat diiringi dengan tanda-tanda berikut ini:

  • Penurunan tekanan darah
  • Detak jantung yang meningkat
  • Rasa sakit 
  • Sakit punggung

Komplikasi ini menjadi salah satu penyebab utama perdarahan pasca-persalinan.

Kondisi ini dapat fatal dan berisiko mengancam nyawa sang ibu. Namun, apabila dapat terdeteksi dini dan ditangani dengan segera, sang ibu tetap bisa pulih dengan optimal.

Penyebab atonia uteri dan faktor risikonya

Induksi mampu menyebabkan atonia uteri
Induksi mampu menyebabkan atonia uteri

Terdapat beberapa faktor saat hamil dan proses melahirkan yang menjadi penyebab atonia uteri dan membuat otot rahim gagal berkontraksi setelah persalinan, misalnya:

  • Proses persalinan yang lama atau persalinan macet
  • Proses persalinan yang sangat cepat
  • Pembesaran rahim yang berlebihan atau overdistensi rahim
  • Penggunaan oksitosin, obat lain, atau anestesi umum selama persalinan
  • Persalinan dengan induksi atau rangsangan
  • Fibroid rahim atau pertumbuhan jaringan yang bersifat non-kanker di rahim
  • Korioamnionitis atau infeksi pada plasenta dan cairan ketuban.

Baca Juga

  • Daftar Perlengkapan Ibu Hamil Sepanjang Trimester Kehamilan
  • Ini Manfaat Terapi Fetal Alcohol Syndrome akibat Konsumsi Alkohol Ibu Hamil
  • Tanda-Tanda Melahirkan Sudah Dekat, Apa Saja?

Selain penyebab atonia uteri di atas, beberapa kondisi juga meningkatkan risiko seorang ibu mengalami komplikasi kehamilan ini, seperti:

  • Melahirkan beberapa bayi sekaligus, seperti kembar dua atau kembar tiga
  • Makrosomia atau ukuran bayi besar 
  • Sang ibu berusia di atas 35 tahun
  • Sang ibu memiliki berat badan berlebih
  • Polihidramnion atau cairan kelebihan air ketuban
  • Riwayat telah beberapa kali melahirkan di masa sebelumnya

Walau begitu, beberapa kasus komplikasi ini juga berisiko terjadi walau sang ibu dan bayi tidak memiliki faktor risiko di atas.

Penanganan atonia uteri

Transfusi darah mampu menggantikan darah yang hilang akibat atonia uteri
Transfusi darah mampu menggantikan darah yang hilang akibat atonia uteri

Penelitian dari International Journal of Pregnancy and Child Birth menyatakan bahwa ibu hamil, keluarga pendamping, atau dokter maupun bidan harus memerhatikan dan membuat rencana persiapan melahirkan, termasuk saat ibu berisiko mengalami komplikasi ini.

Penanganan bertujuan untuk menghentikan perdarahan dengan segera dan menggantikan darah yang keluar. Penanganan tersebut, termasuk:

  • Melakukan pijatan pada rahim. Dokter melakukannya dengan menempatkan satu tangan di vagina untuk menekan rahim dan tangan lainnya melalui dinding perut. 
  • Memberikan obat uterotonik untuk merangsang kontraksi uterus, seperti oksitosin, methylergonovine, dan prostaglandin
  • Transfusi darah

Pada kasus yang parah, dokter juga akan melakukan tindakan berikut ini:

  • Operasi untuk mengikat pembuluh darah yang menjadi sumber terjadinya perdarahan
  • Embolisasi pembuluh arteri rahim. Tindakan ini dilakukan dengan menyuntikkan zat tertentu pada pembuluh darah rahim untuk menyumbat aliran darah ke rahim.
  • Histerektomi atau prosedur untuk mengangkat rahim (jika tindakan lain gagal menanganinya)

Bisakah atonia uteri dicegah?

Komplikasi ini merupakan kondisi pasca-persalinan yang cenderung sulit dicegah.

Apabila Anda merasa berisiko mengalami kondisi ini, Anda disarankan untuk melakukan persalinan di rumah sakit yang memiliki fasilitas memadai untuk mengantisipasinya. 

Deteksi dini dan penanganan cepat akan memerlukan kesigapan dokter dan staf rumah sakit yang membantu persalinan Anda.

Catatan dari SehatQ

Atonia uteri adalah kondisi serius yang bisa terjadi setelah bayi dilahirkan.

Apabila Anda merasa memiliki faktor risiko di atas, Anda dapat memilih rumah sakit dengan fasilitas yang memadai untuk persalinan dan bisa menyampaikan kekhawatiran Anda pada dokter kandungan.

Anda juga bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.

Advertisement

kontraksipersalinanpendarahan pasca melahirkanplasentamelahirkanpersiapan kelahirankehidupan pasca melahirkan

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved