Atonia uteri adalah kondisi pasca-melahirkan yang terjadi karena otot rahim gagal berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta. Kondisi otot rahim yang tidak mengencang tersebut dapat memicu perdarahan dan berisiko mengancam nyawa sang ibu.
15 Sep 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Atonia uteri menjadi salah satu penyebab utama perdarahan pasca-persalinan
Table of Content
Atonia uteri adalah kondisi komplikasi melahirkan yang mampu mengancam nyawa ibu.
Advertisement
Setelah bayi lahir ke dunia, sang ibu akan perlu mengeluarkan plasenta dan membutuhkan rahimnya kembali berkontraksi.
Pada beberapa kasus, otot rahim bisa sulit atau gagal berkontraksi saat persalinan. Seperti apa?
Atonia uteri adalah kondisi serius pasca-persalinan yang terjadi ketika rahim gagal berkontraksi kembali setelah bayi dilahirkan.
Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan pasca-persalinan yang berpotensi mengancam nyawa sang ibu.
Pada kondisi ideal setelah bayi dilahirkan, otot rahim seharusnya mengencang atau berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta.
Kontraksi otot rahim tersebut juga penting untuk menekan pembuluh darah yang menempel pada plasenta - sehingga perdarahan pun dapat dicegah.
Apabila otot rahim tetap rileks dan kontraksi uterus tidak sebagaimana mestinya, pembuluh darah pun akan mengeluarkan banyak darah dan memicu perdarahan berlebih.
Pendarahan akibat rahim tidak kontraksi ini harus segera dihentikan dan dokter juga akan perlu menggantikan darah sang ibu yang keluar.
Perdarahan akibat rahim tidak berkontraksi dapat diiringi dengan tanda-tanda berikut ini:
Komplikasi ini menjadi salah satu penyebab utama perdarahan pasca-persalinan.
Kondisi ini dapat fatal dan berisiko mengancam nyawa sang ibu. Namun, apabila dapat terdeteksi dini dan ditangani dengan segera, sang ibu tetap bisa pulih dengan optimal.
Terdapat beberapa faktor saat hamil dan proses melahirkan yang menjadi penyebab atonia uteri dan membuat otot rahim gagal berkontraksi setelah persalinan, misalnya:
Baca Juga
Selain penyebab atonia uteri di atas, beberapa kondisi juga meningkatkan risiko seorang ibu mengalami komplikasi kehamilan ini, seperti:
Walau begitu, beberapa kasus komplikasi ini juga berisiko terjadi walau sang ibu dan bayi tidak memiliki faktor risiko di atas.
Penelitian dari International Journal of Pregnancy and Child Birth menyatakan bahwa ibu hamil, keluarga pendamping, atau dokter maupun bidan harus memerhatikan dan membuat rencana persiapan melahirkan, termasuk saat ibu berisiko mengalami komplikasi ini.
Penanganan bertujuan untuk menghentikan perdarahan dengan segera dan menggantikan darah yang keluar. Penanganan tersebut, termasuk:
Pada kasus yang parah, dokter juga akan melakukan tindakan berikut ini:
Komplikasi ini merupakan kondisi pasca-persalinan yang cenderung sulit dicegah.
Apabila Anda merasa berisiko mengalami kondisi ini, Anda disarankan untuk melakukan persalinan di rumah sakit yang memiliki fasilitas memadai untuk mengantisipasinya.
Deteksi dini dan penanganan cepat akan memerlukan kesigapan dokter dan staf rumah sakit yang membantu persalinan Anda.
Atonia uteri adalah kondisi serius yang bisa terjadi setelah bayi dilahirkan.
Apabila Anda merasa memiliki faktor risiko di atas, Anda dapat memilih rumah sakit dengan fasilitas yang memadai untuk persalinan dan bisa menyampaikan kekhawatiran Anda pada dokter kandungan.
Anda juga bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ciri-ciri bayi masuk panggul menunjukkan persalinan sudah semakin dekat. Tanda bayi sudah masuk panggul yang yang bisa ibu perhatikan adalah adanya tonjolan perut menurun hingga panggul terasa tertekan.
Jamu setelah melahirkan ada berbagai jenisnya dan sering kali dikonsumsi para ibu untuk memulihkan kondisi tubuh pascapersalinan. Tapi sebenarnya, bolehkah minum jamu setelah melahirkan?
Mengemas perlengkapan yang harus dibawa saat melahirkan adalah hal penting yang sebaiknya dilakukan dari jauh-jauh hari. Berikut adalah daftar perlengkapan ibu dan bayi yang perlu dibawa saat melahirkan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved