Vaginal douching adalah alat berisi cairan antiseptik untuk membersihkan vagina. Namun, penggunaannya dinilai berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
3.5
(10)
23 Sep 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Vaginal douching kerap dilakuan untuk membersihkan vagina
Table of Content
Vaginal douching adalah alat untuk membersihkan bagian dalam vagina dengan air dan tambahan bahan tertentu, seperti cuka, soda kue, iodin, antiseptik, atau pewangi. Alat ini dipercaya dapat membuat vagina terasa lebih segar dan wangi.
Advertisement
Selain itu, sebagian wanita juga percaya menggunakan vaginal douching dapat menghindari penyakit menular seksual dan mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Namun apa manfaat tentang vaginal douching ini benar? Hal ini karena diketahui bahwa vagina merupakan organ yang secara alami dapat membersihkan dirinya sendiri.
Vaginal douching biasanya dijual di apotik atau supermarket. Vaginal douche umumnya adalah botol berisi air dan campuran cairan pembersih. Botol ini biasanya disertai dengan corong semprot agar memudahkan cairan di dalamnya untuk dibilaskan ke bagian dalam vagina.
Untuk menggunakannya, Anda cukup menyemprotkan cairan dari botol tersebut. Cairan itu akan masuk ke bagian dalam vagina selama beberapa saat dan kembali keluar.
Meski penggunaan vaginal douching dipercaya membuat vagina lebih sehat oleh sebagian orang, pratik ini ternyata ditentang dari dunia kesehatan. Vaginal douching dinilai lebih banyak memicu risiko kesehatan daripada memberi manfaat.
Vagina telah didesain secara alami untuk bisa membersihkan dirinya sendiri dengan produksi lendir secara berkala. Vagina pun dapat menjaga keseimbangan pH dan ekosistem bakterinya secara mandiri. Hal tersebut berfungsi untuk menghentikan infeksi dan mencegah iritasi.
Penggunaan vaginal douching dinilai dapat mengganggu keseimbangan pH dan ekosistem bakteri dalam vagina sehingga membuat organ ini lebih rentan mengalami iritasi, infeksi, dan sejumlah gangguan lainnya.
Beberapa kondisi berikut telah dikaitkan dengan penggunaan vaginal douching:
Wanita yang menggunakan vaginal douche secara teratur, terutama lebih dari satu kali seminggu, dinilai lebih sulit hamil. Tidak hanya itu, penggunaan vaginal douche juga meningkatkan berbagai komplikasi kehamilan, seperti kehamilan ektopik, keguguran, dan kelahiran prematur.
Penggunaan vaginal douching dapat mengganggu keseimbangan ekosistem bakteri alami di vagina. Kondisi ini bisa memicu terjadinya infeksi bakteri maupun jamur. Wanita yang sering menggunakan vaginal douche dinilai lima kali lebih mungkin mengalami infeksi bakteri pada vagina.
Selain itu, beberapa wanita justru menggunakan vaginal douche saat mereka telah mengalami infeksi dengan harapan dapat mengatasinya. Padahal, penggunaan vaginal douche justru memperparah infeksi.
Dalam jangka panjang, infeksi bakteri pada vagina dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, penyakit menular seksual, dan mungkin saja menyebar ke organ reproduksi lainnya.
Penyakit radang panggul adalah infeksi yang berkembang di organ reproduksi, seperti rahim, tuba falopi, atau sel telur. Kondisi ini umumnya terjadi akibat penyakit menular seksual. Namun, penggunaan vaginal douching ternyata turut meningkatkan seseorang mengalaminya, bahkan hingga 73%.
Peradangan serviks (leher rahim) atau disebut servisitis umumnya terjadi akibat penyakit menular seksual. Namun, penggunaan vaginal douche secara rutin, yaitu minimal satu kali seminggu, juga dapat meningkatkan seseorang mengalami kondisi ini, bahkan kanker serviks.
Baca Juga
Cara aman untuk membersihkan vagina cukup dengan membilas bagian luarnya dengan air atau air hangat saat Anda mandi. Anda bahkan tidak perlu sabun untuk membersihkan vagina. Bila ingin menggunakan sabun, pastikan sabun tersebut berbahan lembut dan tanpa tambahan pewangi.
Setelah membersihkan vagina bagian luar, jangan lupa untuk mengeringkannya dengan handuk berbahan lembut. Keringkan dengan cara ditepuk-tepuk saja, tidak perlu digosok.
Menjaga vagina tetap kering dapat membantu menghindari terjadinya infeksi dan dengan tidak menggosoknya, Anda menjaga kulit vagina yang sensitif agar tidak iritasi.
Jadi, tidak perlu menggunakan vaginal douche ya. Bila setelah rutin membersihkan vagina dengan cara di atas namun Anda merasa vagina tetap berbau tak sedap, bahkan gatal, bengkak, dan nyeri saat buang air kecil atau hubungan intim, lebih baik hubungi dokter. Dokter dapat memberi saran yang tepat tentang kondisi Anda.
Vaginal douching dipercaya dapat membuat vagina lebih segar dan wangi. Padahal, penggunaan alat ini bisa memicu sejumlah masalah kesehatan sehingga sebaiknya dihindari. Vagina cukup dibersihkan dengan air dan bila hal tersebut tidak cukup, Anda lebih baik berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat saran yang tepat.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Makanan yang dihindari agar Miss V tidak bau hanya sedikit, tapi tidak bisa disepelekan. Makanan maupun minuman ini mungkin saja selama ini sering Anda konsumsi. Contohnya adalah makanan dalam kemasan kaleng.
Manfaat air garam untuk miss v adalah sebagai obat alami dalam meredakan infeksi jamur vagina. Air garam dapat membantu meredakan peradangan pada jaringan vagina dan mencegah kambuhnya jamur.
Cara menjaga kesehatan vagina dapat dibedakan berdasarkan usia. Pasalnya, kondisi organ intim setiap orang bisa berbeda seiring dengan bertambahnya umur.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Aisyah Nur Ramadhani
Dijawab oleh dr. Sylvia V
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved