logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kehamilan

Mengenal USG Fetomaternal untuk Kehamilan Berisiko Tinggi

open-summary

Pada kondisi kehamilan berisiko tinggi, ibu hamil mungkin disarankan untuk melakukan pemeriksaan fetomaternal. Apa itu pemeriksaan fetom haternal?


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

18 Apr 2023

mengecek kesehatan janin dengan USG fetomaternal

Pemeriksaan USG fetomaternal memberikan gambaran lengkap perkembangan janin

Table of Content

  • Apa itu pemeriksaan USG fetomaternal?
  • Kapan pemeriksaan USG fetomaternal dibutuhkan?
  • Bagaimana proses USG Doppler dilakukan?
  • Apa yang terjadi selama Anda menjalani proses USG fetomaternal?
  • Adakah risiko yang mungkin muncul setelah menjalani proses USG Doppler?

Pemeriksaan ultrasonografi (USG) biasanya dilakukan untuk memantau kondisi janin di dalam kandungan. Pemeriksaan USG yang umum dikenal dengan istilah USG 2 dimensi (2D). Namun, jika Anda ingin melihat janin dengan kualitas gambar yang lebih baik, ada pula pilihan USG 3D dan 4D hingga USG fetomaternal yang dapat membantu melihat kondisi bayi secara lebih detail.

Advertisement

Apa itu pemeriksaan USG fetomaternal?

USG fetomaternal adalah subspesialisasi salah satu cabang dari bagian kandungan dan kebidanan. Dengan pemeriksaan fetomaternal, kelainan pada janin atau ibu yang mengandung dapat dideteksi sejak dini.

Screening fetomaternal menggunakan USG yang dilengkapi dengan teknologi Doppler. USG Doppler adalah jenis tes pencitraan yang menggunakan gelombang suara untuk memperkirakan kondisi aliran darah melalui tali pusat dan area tubuh janin lainnya, seperti otak dan jantung.

USG Doppler dapat membantu memastikan apakah janin mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup melalui plasenta atau tidak.

Kapan pemeriksaan USG fetomaternal dibutuhkan?

Dokter mungkin dapat merekomendasikan Anda untuk melakukan pemeriksaan fetomaternal apabila kehamilan Anda cukup berisiko tinggi akibat kondisi kesehatan tertentu. Misalnya:

  • Anda seorang perokok.
  • Anda mengandung anak kembar.
  • Anda pernah mengalami riwayat keguguran berulang.
  • Anda memiliki indeks massa tubuh terlalu rendah atau tinggi.
  • Janin Anda tidak tumbuh sesuai dengan perkiraan usia janin.
  • Perbedaan rhesus darah ibu dan bayi.
  • Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti preeklampsia, jantung,  diabetes, atau tekanan darah tinggi.
  • Anda mengandung bayi dengan berat badan rendah sebelumnya atau kelahiran prematur.
  • Anda terkena slapped cheek syndrome (human parvovirus B19) pada usia kehamilan 20 minggu pertama.
  • Dokter obgin Anda memperkirakan ada suatu ketidaknormalan anatomi tubuh janin
  • Mengalami kelainan genetik gangguan pembentukan organ.

Baca juga: Memahami Kandungan Lemah, Pemicu Keguguran Hingga Kelahiran Prematur

Apa yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan USG Doppler?

Sebenarnya, tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan sebelum menjalani USG Doppler. Pasalnya, menjalani USG Doppler sama seperti Anda melakukan USG biasa.

Namun, pastikan Anda menghindari paparan asap rokok atau produk berbahan dasar nikotin lainnya dua jam atau lebih sebelum pemindaian. Pasalnya, nikotin dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga berisiko memberikan hasil diagnosis yang keliru.

Bagaimana proses USG Doppler dilakukan?

Anda dapat melakukan USG Doppler pada waktu yang sama saat melakukan USG biasa. Sama seperti proses USG pada umumnya, USG Doppler diawali dengan mengoleskan gel pada permukaan kulit bagian tubuh yang akan dipindai.

Selanjutnya, dokter spesialis fetomaternal akan menggerakkan stik pengontrol bernama transduser di atas permukaan kulit untuk memulai pemindaian. Transduser ini akan mengirimkan gelombang suara frekuensi tinggi ke organ-organ maupun cairan tubuh yang ada di area tersebut.

Gelombang suara akan memantul kembali berupa sinyal listrik ke mesin yang akan mengubahnya menjadi gambar. Melalui gelombang suara inilah dokter dapat memantau aliran darah yang normal atau sebaliknya.

Proses pemindaian Doppler tidak menimbulkan rasa sakit dan hanya berlangsung selama beberapa menit.

Alat yang digunakan untuk memindai pun hampir sama seperti yang digunakan pada proses USG biasa. Pasalnya, sebagian besar prosedur ultrasonografi memiliki fungsi Doppler.

Baca Juga

  • Mengenal Petting, Apakah Bisa Menyebabkan Kehamilan?
  • Test Pack Positif tapi Haid? Ketahui 7 Penyebabnya
  • 6 Posisi Seks Terbaik Saat Hamil

Apa yang terjadi selama Anda menjalani proses USG fetomaternal?

Dikutip dari Baby Centre, dokter Anda akan memeriksa area yang berbeda saat pemeriksaan fetomaternal. Hal ini tergantung pada kondisi kesehatan yang dialami oleh Anda dan janin yang dikandung.

1. USG Doppler pembuluh darah rahim

Arteri pada rahim adalah jenis pembuluh darah yang mengalirkan darah ke organ rahim Anda. Pemindaian pembuluh darah rahim Doppler dilakukan untuk memeriksa kecukupan aliran darah yang mencapai plasenta.

Janin Anda membutuhkan banyak asupan nutrisi dan oksigen agar dapat tumbuh dengan sehat. Oleh sebab itu, dinding pembuluh darah rahim akan melebar guna memungkinkan peredaran darah dapat lebih banyak mengalir.

Anda mungkin akan melakukan jenis USG Doppler ini apabila Anda berisiko tinggi mengalami preeklampsia sehingga memengaruhi kerja plasenta dalam mengalirkan nutrisi dan oksigen.

2. USG Doppler pembuluh darah umbilikalis

USG Doppler pembuluh darah umbilikalis mungkin disarankan dokter apabila pertumbuhan janin lambat akibat perbedaan rhesus darah ibu dan bayi serta mengandung anak kembar.

Prosedur ini tergolong aman dan efektif untuk mengetahui apakah bayi Anda mendapatkan asupan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan melalui plasenta.

Jika dalam pemeriksaan ini ditemukan kondisi tertentu, dokter kandungan mungkin akan memeriksa aliran darah pada otak dan aorta janin. Selain itu, dokter mungkin akan meminta Anda untuk melakukan USG Doppler ini beberapa kali dalam seminggu.

Adakah risiko yang mungkin muncul setelah menjalani proses USG Doppler?

USG Doppler tergolong aman bagi ibu hamil dan tidak menimbulkan risiko apa pun. Kendati demikian, pemeriksaan fetomaternal aman dilakukan setelah memasuki usia kehamilan 24 minggu, atau tepatnya memasuki trimester kedua dan ketiga.

Pastikan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menjadwalkan pemeriksaan fetomaternal. Dengan begitu, prosedur ini akan sesuai dengan kebutuhan Anda.

Jika Anda ingin berkonsultasi secara langsung, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Narasumber:
dr. Sri Pudyastuti, Sp.OG(K)
Dokter Spesialis Kandungan
RSIA Bunda Aliyah Pondok Bambu

Advertisement

menjaga kehamilankehamilanpemeriksaan kehamilan

Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved