Job insecurity adalah perasaan tidak aman akan kehilangan pekerjaan yang dijalani saat ini. Kondisi tersebut bisa mempengaruhi kesehatan mental dan fisik pekerja.
11 Jun 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Job insecurity bisa menyebabkan orang yang mengalami stres dan cemas
Table of Content
Apakah Anda merasa terancam akan kehilangan pekerjaan? Bisa jadi itu tanda job insecurity. Orang yang mengalami masalah tersebut tidak yakin apakah mereka dapat mempertahankan pekerjaannya saat ini atau tidak.
Advertisement
Job insecurity bisa terjadi ketika tersiar kabar jika tempat Anda bekerja akan melakukan PHK atau Anda merupakan pekerja kontrak yang tidak tahu kontraknya akan diperpanjang atau tidak. Akibatnya, Anda merasa akan diberhentikan dari pekerjaan walaupun belum tahu kebenarannya.
Kondisi tersebut disinyalir dapat mempengaruhi kesehatan fisik maupun mental orang yang mengalaminya. Supaya tidak keliru, simak penjelasan seputar job insecurity berikut ini.
Job insecurity adalah perasaan tidak aman akan kehilangan pekerjaan yang dijalani saat ini. Sebagian pekerja dapat mengalami job insecurity ketika berada dalam situasi kerja yang kurang stabil atau merasa lingkungan kerjanya kurang stabil.
Misalnya, ketika masa pandemi Covid-19 memuncak, berbagai perusahaan terdampak sehingga harus merumahkan karyawannya. Hal ini membuat banyak orang merasa takut diberhentikan dari pekerjaannya.
Terdapat dua jenis job insecurity yang dapat terjadi, yaitu:
Job insecurity akut terjadi ketika Anda menduga akan diberhentikan dari pekerjaan dalam waktu dekat karena ada kabar jika perusahaan tempat Anda bekerja akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Job insecurity kronis terjadi ketika kondisi perusahaan tempat Anda bekerja baik-baik saja dan atasan puas dengan pekerjaan Anda. Namun, tidak ada jaminan bahwa kondisi perusahaan atau status pekerjaan Anda tetap stabil sehingga membuat Anda merasa tidak aman.
Kondisi ini merupakan kecemasan antisipatif, di mana setiap hari Anda merasa seperti akan dipecat tanpa mengetahui kapan atau apakah hal tersebut benar-benar akan terjadi. Job insecurity bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Setelah mengetahui apa itu job insecurity, Anda juga harus memahami penyebabnya. Terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami job insecurity.
Anda mungkin pernah mengalami job insecurity ketika mendengar atau membaca berita mengenai PHK massal yang dilakukan oleh beberapa perusahaan.
Sebab, menyaksikan banyak orang kehilangan pekerjaan bisa menyebabkan seseorang merasa cemas dan takut akan mengalami hal yang serupa.
Selain itu, job insecurity dapat dialami oleh pekerja kontrak atau pekerja lepas karena tidak adanya kepastian bahwa kontrak atau proyek mereka akan diperpanjang jika berakhir nanti.
Reorganisasi perusahaan untuk meningkatkan keuntungan dan menghindari kebangkrutan terkadang dilakukan dengan PHK karyawan. Hal ini bisa menyebabkan kecemasan akan hilangnya pekerjaan di antara mereka.
Job insecurity adalah kondisi yang tidak boleh diabaikan karena bisa memiliki dampak yang buruk pada kesehatan mental dan fisik pekerja.
Kondisi ini bisa menyebabkan Anda mengalami stres, kecemasan, penilaian diri yang buruk, dan gejala depresi yang akan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Perilaku negatif tersebut bisa muncul sebagai respons terhadap stresor (penyebab stres) yang sedang berlangsung. Alih-alih meningkatkan keterampilan dan membangun koneksi, penderitanya justru melakukan strategi koping yang negatif dan tidak produktif.
Penelitian dalam Journal of Community Health tahun 2016, juga menunjukkan hubungan antara job insecurity dengan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes, gangguan pencernaan, sakit punggung, sakit kepala, hingga insomnia.
Tak hanya itu, pekerja yang mengalami job insecurity cenderung terlibat dalam perilaku tidak sehat, misalnya merokok atau minum-minuman beralkohol.
Hal tersebut dapat terjadi akibat kurangnya dukungan atau strategi koping positif yang dimiliki pekerja sehingga hanya berputar pada rasa takutnya.
Baca Juga
Terdapat beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi job insecurity, di antaranya:
Cobalah singkirkan rasa takut dan mulai percaya pada kemampuan diri sendiri. Alih-alih melakukan hal negatif, Anda dapat meningkatkan keterampilan dan memperbaharui CV.
Strategi ini dapat membantu Anda lebih siap jika tanda-tanda PHK akan terjadi, dan bermanfaat untuk mendapatkan peluang kerja yang baru.
Anda dapat mempelajari keterampilan yang dibutuhkan dalam bidang yang Anda geluti.
Memiliki keterampilan atau sertifikasi yang baik mungkin tidak akan membantu mempertahankan pekerjaan, tetapi dapat mempermudah dalam menemukan peluang baru jika Anda membutuhkannya.
Supaya tidak terus terjebak dalam insecurity job, Anda dapat meminta dukungan pada orang terdekat, seperti keluarga, teman, atau pasangan. Dukungan tersebut membantu Anda untuk berfokus pada pikiran yang lebih positif.
Anda juga bisa berkonsultasi pada psikolog untuk mengendalikan rasa tidak aman tersebut.
Job insecurity adalah kondisi yang tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Sebab, bisa mempengaruhi kesehatan mental dan fisik Anda yang menurunkan produktivitas.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Hormon dopamin adalah zat kimia dalam otak yang mempengaruhi suasana hati seseorang. Kekurangan atau kelebihan hormon ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Ketika pasangan cenderung moody, hal ini sangat merusak seluruh suasana. Tapi awas jangan sampai terjebak, hadapi dengan mencari tahu alasan dan selipkan humor di dalamnya. Tidak melakukan konfrontasi juga menjadi cara yang amph menghadapi Si Dia
Logoterapi adalah cara memaknai kehidupan dengan memasukkan nilai agar hidup berkualitas. Salah satu cara mempraktikkan logoterapi adalah membuat suatu karya untuk diri sendiri.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved