Halo effect terjadi ketika seseorang penilaian positif terhadap orang lain hanya berdasarkan kesan pertama. Ini tidak sepenuhnya buruk, namun dalam situasi tertentu dapat berdampak buruk bagi kehidupan.
2023-03-30 12:50:40
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Halo effect buat seseorang beri penilaian positif berdasarkan kesan pertama
Table of Content
Pernahkah Anda terpesona terhadap seseorang karena kesan pertama yang ditampilkannya? Bila ya, Anda mungkin mengalami yang disebut halo effect.
Advertisement
Kesan pertama kerap kali memengaruhi cara pikir kita terhadap seseorang. Sebagai contoh, ketika Anda bertemu dengan rekan kerja baru yang membantu menyelesaikan tugas Anda di hari pertama kerja, pikiran positif terhadapanya pun muncul.
Ketika mendapatkan perlakuan tersebut, sebagian besar dari kita pasti berpikir “Wah orang ini sangat baik dan ramah”. Padahal, bisa saja orang tersebut sengaja memberikan bantuan untuk tujuan tertentu tetapi Anda tidak mengetahuinya. Dalam ilmu psikologi, perspektif yang muncul tersebut dikenal dengan istilah halo effect.
Halo effect adalah bias kognitif yang terjadi ketika kesan positif awal terhadap seseorang turut memengaruhi persepsi individu secara keseluruhan. Contohnya, ketika bertemu dengan orang yang dianggap menarik, penilaian positif pun seringkali mengekor di pikiran Anda.
Efek ini tidak hanya memengaruhi persepsi Anda terhadap seseorang berdasarkan daya tarik saja, namun juga mencakup sifat-sifat lainnya. Misal, orang yang mudah bergaul lebih sering disukai dan dianggap cerdas oleh orang lain.
Bias yang muncul akibat efek ini dapat muncul dan memengaruhi sejumlah aspek dalam kehidupan Anda. Sejumlah situasi yang bisa dipengaruhi oleh halo effect adalah sebagai berikut:
Pernahkah Anda merasakan cinta pada pandangan pertama? Jika iya, perasaan tersebut merupakan salah satu bentuk dari halo effect. Efek ini dapat memengaruhi daya tarik Anda kepada orang lain.
Ketika melihat orang dengan penampilan fisik yang bersih dan rapi, Anda cenderung berpikir bahwa ia juga memiliki sifat positif. Sebaliknya, saat menemui orang dengan tampilan acak-acakan, beragam penilaian negatif ikut muncul dalam pikiran Anda.
Halo effect juga dapat Anda temukan di tempat kerja. Ketika melihat orang dengan penampilan rapi dan formal, Anda pasti berpikir bahwa ia memiliki jabatan tinggi dan etos kerja yang baik. Sementara itu, saat melihat orang dengan gaya berpakaian kasual, penilaian Anda mungkin akan berbeda dan cenderung tidak lebih positif dari mereka yang berpenampilan formal.
Padahal perspektif tersebut bisa saja salah. Orang yang berpakaian kasual bisa saja memiliki jabatan lebih tinggi dan etos kerja yang lebih baik dibanding orang-orang dengan penampilan formal.
Kesan pertama yang baik di lingkungan sekolah dapat memberi pengaruh positif terhadap nilai tugas maupun ujian. Dalam sebuah studi, ditemukan bahwa penilaian positif dan ketertarikan di awal proses pembelajaran menghasilkan nilai yang lebih tinggi. Namun, ada juga penelitian lain yang tidak menunjukkan korelasi tersebut.
Bukan rahasia lagi, tim marketing perusahaan biasanya akan menggunakan cara manipulatif yang membuat orang-orang tertarik membeli produk mereka. Halo effect dapat dimanfaatkan untuk hal ini.
Contoh penerapan efek ini dalam marketing adalah endorsement. Seseorang bisa saja tertarik untuk membeli produk tertentu karena selebritis favorit mereka juga memakainya. Label pada produk juga turut berpengaruh. Misal, kebanyakan orang lebih rela mengeluarkan uang untuk membeli makanan dengan label organik karena dianggap lebih sehat.
Halo effect juga dapat terjadi dalam dunia kesehatan. Dokter mungkin akan menilai pasien dari penampilan awal mereka ketika datang tanpa melakukan tes fisik terlebih dahulu. Contoh lain adanya efek ini adalah Anda cenderung menilai orang dengan berat badan ideal mempunyai kesehatan yang baik, padahal belum tentu.
Bias yang ditimbulkan oleh efek ini sulit dikenali. Untuk mengurangi risiko dampak buruk yang mungkin ditimbulkan, belajarlah untuk mengurangi memberikan opini positif secara subjektif terhadap orang lain supaya dapat berpikir lebih objektif.
Tidak ada salahnya untuk memperlambat proses penilaian Anda ke orang lain. Kumpulkanlah semua fakta sehingga Anda nantinya dapat menilai orang dengan tepat, bukan berdasarkan kesan pertama saja.
Baca Juga
Halo effect adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang memberikan penilaian positif berdasar kesan pertama. Hal ini tidak sepenuhnya buruk, namun dalam situasi tertentu dapat berdampak negatif bagi kehidupan seseorang.
Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai halo effect dan dampaknya bagi kehidupan, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Savior complex adalah kecenderungan seseorang yang selalu ingin membantu orang lain hingga mengorbankan dirinya sendiri.
Manfaat meditasi zen disebut sebagai salah satu metode mengelola stres dan relaksasi yang ampuh. Anda belajar mengatur fokus dan mengenali pikiran diri sendiri untuk melakukannya
First impression artinya kesan pertama yang timbul terhadap seseorang sepersekian detik saat pertemuan pertama. Tak hanya fisik, banyak faktor penentu first impression yang baik. Apa saja?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved