Penderita paraplegia masih dapat memperbaiki kondisi disabilitasnya dan meningkatkan kualitas hidupnya denga program fisioterapi. Yuk, mengenal apa itu fisioterapi dan pentingnya layanan ini bagi penderita paraplegia.
2023-03-22 02:45:25
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Penderita paraplegia akan mengalami kelumpuhan pada tubuh bagian bawah
Table of Content
Saat mendengar istilah paraplegia, biasanya terbayang seseorang yang lumpuh, tidak bisa menggerakkan kakinya, dan terpaksa duduk di kursi roda. Sebenarnya, penderita paraplegia memiliki kondisi disabilitas yang bervariasi antara satu orang dan orang lainnya.
Advertisement
Kondisi paraplegia juga berkemungkinan menjadi lebih baik jika penderita menjalani fisioterapi. Utuk lebih jauh, mari mengenali apa itu fisioterapi dan alasan pengidap paraplegia membutuhkan terapi medis ini.
Baca Juga
Paraplegia terjadi akibat adanya cedera dan kerusakan di bagian otak atau saraf tulang belakang. Kerusakan saraf tersebut menyebabkan sinyal-sinyal dari otak tidak bisa terkirim sampai ke bagian bawah tubuh. Begitu juga sebaliknya, sinyal-sinyal dari bagian bawah tubuh juga tidak bisa terkirim ke otak.
Sebagai akibatnya, bagian bawah tubuh menjadi tidak bisa digerakkan. Misalnya, kedua kaki.
Selain kehilangan kemampuan bergerak, kerusakan saraf tulang belakang juga bisa menyebabkan penderita kehilangan kemampuan merasakan dalam berbagai derajat.
Ada pengidap yang sama sekali tidak merasakan apapun pada tubuh bagian bawah. Namun terdapat sebagian penderita lain yang merasakan sensasi tertentu, seperti kesemutan atau kebas, pada tubuh bagian bawahnya.
Cedera yang berdampak kerusakan saraf tulang belakang umumnya diakibatkan oleh kecelakaan, baik saat berkendara maupun berolahraga, atau jatuh dari tempat tinggi.
Di samping itu, penyakit tertentu dan kelainan genetik juga bisa memicu paraplegia. Misalnya, stroke, tumor pada tulang belakang, infeksi pada tulang belakang, spina bifida, dan penyakit autoimun yang menyerang tulang belakang.
Pareplegia merupakan kondisi yang dapat terjadi secara sementara maupun permanen. Pada kondisi paraplegia sementara, kemungkinan butuh melakukan fisioterapi yang dapat membantu penderita untuk mengembalikan fungsi tubuhnya.
Mengenal apa itu fisioterapi dan pendekatannya untuk penderita paraplegia
Fisioterapi adalah layanan medis yang bertujuan membantu pasien dalam memulihkan fungsi dan kemampuan gerak tubuh. Terapi ini umumnya diperlukan ketika seseorang mengalami gangguan pada fungsi-fungsi tubuh tersebut sebagai akibat dari cedera, penyakit, atau disabilitas.
Pada dasarnya, terdapat tiga pendekatan yang digunakan dalam fisioterapi. Berikut penjelasannya:
Dalam fisioterapi, program disusun dengan melihat tubuh sebagai sebuah kesatuan utuh. Progam ini bukan semata-mata berfokus pada cedera atau disabilitasnya saja.
Oleh sebab itu, penderita paraplegia akan diberikan saran dan pendidikan untuk meningkatkan kondisi tubuhnya secara umum. Mulai dari mengatur pola makan, menjaga berat badan, hingga latihan fisik yang harus dilakukan.
Fisioterapis juga akan memberi saran dan mengajari penderita paraplegia untuk menangani masalah-masalah spesifik yang dihadapi. Contohnya, masalah pada proses buang air kecil, buang air besar, dan sebagainya.
Latihan fisik ditujukan untuk meningkatkan fungsi anggota gerak dan mobilitas bagi penderita paraplegia. Penderita akan melakukan latihan yang dirancang demi meningkatkan kekuatan otot-otot, terutama pada anggota badan yang mengalami disabilitas. Terapi ini mesti dilakukan secara rutin dalam jangka waktu tertentu.
Terapi fisik akan mengajari otak dan saraf tulang belakang untuk beradaptasi dengan kerusakan, dan menemukan cara agar dapat memulihkan cedera serta fungsi tubuh semaksimal mungkin.
Latihan fisik yang melibatkan seluruh tubuh untuk bergerak, bisa juga dilakukan dalam air. Program ini dikenal dengan istilah hydrotherapy.
Air akan membantu pasien dalam menopang beban tubuhnya. Dengan ini, tubuh penderita paraplegia dapat perlahan-lahan menjadi lebih kuat.
Fisioterapis akan menyusun program latihan yang bisa dilakukan supaya pasien tetap aktif secara fisik. Program mencakup bagaimana cara melakukan aktivitas fisik yang nyaman, aman, dan efektif. Juga ada latihan penggunaan alat bantu gerak yang akan membantu penderita dalam berjalan dan beraktivitas.
Pada terapi jenis ini, fisioterapi akan menggunakan tangannya untuk memanipulasi, memobilisasi, dan memijat jaringan tubuh. Hal ini bertujuan meredakan rasa sakit dan kaku pada otot serta sendi.
Terapi manual dengan pijat juga bermanfaat dalam memperbaiki sirkulasi darah, meningkatkan kemampuan gerak, serta menimbulkan perasaan rileks. Karena itu, terapi yang mendukung relaksasi juga diperlukan. Pasalnya, banyak penderita paraplegia mengalami masalah psikologis sebagai dampak dari kondisi disabilitasnya.
Penderita paraplegia bisa mendapatkan layanan fisioterapi di rumah sakit yang memiliki fasilitas rehabilitasi medis maupun klinik-klinik khusus rehabilitasi medis. Di tempat ini pasien akan ditangani oleh dokter spesialis rehabilitasi medis yang bekerja bersama tim fisioterapis dengan spesialisasi masing-masing, sesuai kebutuhan pasien.
Setelah mengenal apa itu fisioterapi, terlihat jelas betapa pentingnya layanan tersebut bagi mereka yang mengalami paraplegia maupun disabilitas lainnya, bukan?
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cedera tulang belakang adalah kerusakan pada bagian mana pun dari tulang belakang. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kecelakaan, jatuh, dan kekerasan.
Cedera lutut bisa dikarenakan benturan pada lutut, salah satunya adalah bursitis. Cara mengobati bursitis dengan mengeluarkan cairan pelumas berlebih dari bursa di lutut. Cedera yang tidak serius bisa dirawat secara mandiri, misalnya mengompres lutut dengan es.
Tahukah Anda bahwa cedera kepala memiliki risiko menyebabkan cacat permanen, gangguan mental, dan bahkan kematian? Pahami gejala dan cara mengobatinya!
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved