Ansiolitik adalah kategori obat yang membantu menangani gejala kecemasan, seperti pada gangguan kecemasan umum. Ansiolitik merupakan obat keras dan dapat menimbulkan efek samping tertentu sehingga hanya bisa diresepkan oleh dokter.
4.55
(11)
27 Agt 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Penggunaan ansiolitik tanpa resep dokter dapat memicu masalah fatal, termasuk koma dan kematian
Table of Content
Rasa cemas berlebih merupakan salah satu dari sekian gejala masalah psikologis seperti gangguan kecemasan umum. Gejala kecemasan ini dapat diatasi dengan kombinasi obat dan terapi. Obat-obatan yang diberikan dokter untuk mengatasi kecemasan tersebut dikenal dengan ansiolitik atau anxiolytic. Ketahui jenis dan cara kerja masing-masing ansiolitik.
Advertisement
Ansiolitik (anxiolytic) atau obat anticemas adalah kelompok obat-obatan yang dapat mencegah atau menangani gejala kecemasan - terutama pada pasien dengan gangguan cemas menyeluruh (GAD). Obat ini juga mungkin diresepkan untuk kondisi mental lain seperti fobia sosial serta digunakan sebagai penenang untuk anestesi pada prosedur medis.
Untuk menangani gangguan kecemasan, dokter sering memadukan ansiolitik dengan terapi, seperti terapi psikoterapi atau terapi perilaku kognitif. Namun, dokter akan memberikan ansiolitik hanya untuk konsumsi jangka pendek– mengingat obat ini dapat menimbulkan kecanduan bagi pasien. Pasien yang memiliki riwayat penyalahgunaan obat biasanya tidak diberikan ansiolitik.
Selain untuk gangguan kecemasan, fobia sosial, dan sebagai obat penenang, beberapa ansiolitik juga mungkin diresepkan dokter untuk kondisi lain, termasuk:
Terdapat beberapa jenis ansiolitik yang mungkin diberikan dokter, misalnya:
Obat-obatan kelompok benzodiazepin bekerja dengan meningkatkan aktivitas senyawa otak yang disebut asam gamma-aminobutirat atau GABA. GABA menjadi senyawa komunikasi antar sel saraf yang dapat mengurangi aktivitas otak. Aktivitas otak yang berlebihan disebutkan dapat memicu kecemasan dan gejala lain.
Beberapa contoh benzodiazepin, termasuk:
Buspiron bekerja dengan meningkatkan aktivitas reseptor serotonin dan dopamin di saraf. Rangsangan tersebut dapat mengubah pesan yang diterima oleh saraf sehingga mengurangi kecemasan yang dirasakan pasien.
Pregabalin adalah jenis obat antikonvulsan atau antikejang. Cara kerja pregabalin untuk menurunkan kecemasan mirip dengan obat-obatan benzodiazepin, yakni dengan meningkatkan aktivitas GABA di dalam otak.
Hydroxyzine adalah jenis antihistamin yang memiliki efek menenangkan. Obat ini mungkin diresepkan dokter untuk menangani insomnia yang disebabkan oleh kecemasan.
Ansiolitik sebagai obat anticemas merupakan obat keras dan dapat menimbulkan efek samping tertentu, misalnya:
Baca Juga
Ansiolitik sebagai obat anticemas harus dikonsumsi sesuai dengan arahan dokter. Pasalnya, obat ini mengantongi beberapa peringatan pemakaian berikut ini:
Beberapa jenis ansiolitik dapat menimbulkan kecanduan. Pasien berisiko mengalami ketergantungan terhadap obat anticemas terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Penggunaan ansiolitik untuk jangka waktu lama juga dapat memicu toleransi obat. Artinya, pasien akan memerlukan lebih banyak obat untuk mendapatkan efek yang sama.
Anda harus berkonsultasi dengan dokter sebelum berhenti mengonsumsi ansiolitik. Tiba-tiba berhenti mengonsumsi ansiolitik dapat memicu gejala putus obat, termasuk kejang. Dokter dapat memberikan strategi pemberhentian konsumsi obat secara perlahan dan aman.
Konsumsilah obat sesuai dengan dosis yang diberikan dokter. Overdosis obat ansiolitik dapat berisiko berujung pada koma atau kematian.
Ansiolitik atau anxiolytic adalah obat anticemas untuk menangani gangguan kecemasan dan masalah medis lain. Ansiolitik merupakan obat keras sehingga hanya bisa diresepkan oleh dokter. Penggunaan sembarang ansiolitik dapat memicu masalah fatal, termasuk koma dan kematian.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Penyakit jantung dan kesehatan mental ternyata saling memengaruhi satu sama lain. Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental berisiko terkena penyakit jantung, begitu juga sebaliknya.
Aquaphobia adalah kondisi yang memicu kecemasan dan ketakutan berlebih terhadap air. Fobia air bisa disembuhkan dengan kombinasi antara terapi pemaparan dan terapi perilaku kognitif.
Dewasa muda adalah kelompok usia yang rentan mengalami masalah kesehatan mental. Kondisi bisa membahayakan kesehatan secara keseluruhan dan menyebabkan kematian.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Andre Zaini
Dijawab oleh dr. Supiah Sandra Dewi Sangadji
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved