Sangat penting bagi Anda menjalani pengobatan pada masa inkubasi HIV tahap awal agar virus tidak berkembang menjadi AIDS.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
25 Nov 2019
Masa inkubasi HIV umumnya terbagi 3, yakni masa inkubasi awal, kronis, dan akhir atau AIDS
Table of Content
Orang yang terjangkit human immunideficiency virus (HIV) kerap disamakan dengan penderita acquired immunodeficiendy syndrome (AIDS). Padahal, AIDS merupakan penyakit yang muncul pada tahap akhir masa inkubasi HIV sehingga orang yang terkena AIDS sudah pasti mengidap HIV, tapi pengidap HIV belum tentu terkena AIDS.
Advertisement
HIV adalah virus yang menyerang daya tahan tubuh dengan cara merusak atau menghancurkan fungsi dari imunitas tersebut. Namun, virus ini tidak menghilangkan fungsi sistem kekebalan tubuh sekaligus, melainkan secara progresif yang disebut sebagai masa inkubasi HIV.
Terdapat tiga tahap inkubasi HIV ini. Penting bagi Anda mengenali gejala dari masing-masing tahapan tersebut agar Anda bisa langsung memeriksakan diri ke dokter dan mendapat perawatan, salah satunya agar HIV tidak mencapai tahap akhir inkubasi, yakni AIDS.
Waktu yang dibutuhkan oleh virus HIV untuk menjadi AIDS pada tubuh manusia bergantung dari kondisi masing-masing individu. Jika Anda sudah merasakan gejala awal masa inkubasi HIV, tapi tidak melakukan apa-apa, virus itu bisa menyebabkan AIDS dalam kurun 10 tahun hingga 15 tahun setelah Anda pertama kali terjangkit.
Meski memiliki rentang yang cukup lama, jangan tunggu hingga HIV berubah menjadi AIDS untuk menjalani pengobatan. Sebaliknya, kenali gejala Anda terkena virus HIV sejak dini dan jalani pengobatan sesuai rekomendasi dokter.
Kebanyakan orang yang terkena HIV tidak menyadari bahwa mereka mengidap virus yang menyerang sistem imun ini. Gejala pada awal masa inkubasi HIV ini memang biasanya baru muncul 2-6 minggu setelah Anda terkena virus. Gejala tersebut meliputi:
Gejala ini mirip dengan flu, bukan? Untuk memastikan bahwa Anda terkena HIV atau bukan, coba ingat apakah Anda melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi HIV dalam 2-6 minggu belakangan sebelum gejala ini muncul, kemudian periksakan diri ke dokter untuk menjalani tes darah.
Selain itu, jika Anda termasuk ke dalam orang-orang berisiko HIV, segera lakukan tes HIV. Anda bisa menjalani tes antibodi, yang merupakan tes paling cepat untuk mendeteksi infeksi sekitar tiga atau empat minggu.
Meski Anda merasa melakukan kontak dengan penderita HIV, namun tidak muncul gejala di atas, tidak ada salahnya memeriksakan diri di dokter. Pasalnya pada masa inkubasi HIV tahap awal ini, kandungan virus dalam tubuh Anda cukup tinggi sehingga mudah dideteksi, tapi sekaligus sangat mudah menular ke orang lain.
Dokter akan merekomendasikan Anda mengonsumsi serangkaian pengobatan, seperti obat HIV dan terapi antiretroviral. Tujuannya adalah melawan virus HIV, menjaga sistem imun Anda tetap sehat, dan mencegah virus masuk ke dalam tubuh orang lain. Jika Anda terus mengonsumsi obat, menjalani terapi, dan melakukan pola hidup sehat, HIV tidak akan berkembang menjadi lebih parah.
Ketika gejala HIV di masa inkubasi awal tidak diobati, Anda memang akan merasa lebih baik karena gejala mirip flu itu hilang dengan sendirinya. Tetapi, justru kondisi itu mencerminkan sistem imun Anda sudah kalah oleh virus HIV sehingga kondisi ‘tenang’ ini disebut juga dengan periode asimtomastis atau infeksi HIV kronis.
Meski demikian, belum terlambat jika Anda ingin memulai pengobatan HIV. Jika Anda menjalani terapi antiretroviral, Anda bisa berada di fase ini selama beberapa dekade. Anda masih bisa menularkan virus kepada orang lain, tapi kasusnya sangat jarang terjadi jika Anda rutin mengonsumsi obat HIV.
Ketika Anda mengidap HIV, sangat penting untuk melakukan kontrol ke dokter karena dokter juga akan terus memantau level CD4 di dalam darah Anda.
Ketika level CD4 ini berada di bawah 200 sel per milimeter kubik darah (normalnya 500-1.600 sel/milimeter kubik), maka itu adalah pertanda Anda tengah memasuki masa inkubasi HIV tahap akhir atau AIDS.
Kadang kala, AIDS juga menimbulkan gejala fisik yang Anda rasakan, misalnya:
Ketika terkena AIDS, Anda akan sangat rentan terkena infeksi. Kondisi ini bisa mengancam nyawa mengingat sistem imun Anda sudah tidak berfungsi lagi sehingga tubuh tidak bisa melawan bakteri atau virus penyebab infeksi tersebut sehingga Anda nyaris selalu membutuhkan pertolongan medis.
Tanpa pengobatan, penderita AIDS diprediksi hanya dapat bertahan hidup selama 3 tahun, bahkan bisa lebih pendek jika kondisi penyakitnya sudah parah. Oleh karena itu, jangan tunggu Anda tiba pada masa inkubasi HIV terakhir ini sebelum mencari pertolongan dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Jangan salah, sariawan biasa dan sariawan HIV itu berbeda. Faktanya sariawan HIV akan lebih sakit dan lebih sulit sembuh dari sariawan biasa. Kenali fakta lainnya dan cara mengobatinya.
5 Jun 2020
Penyakit infeksi bisa disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, dan parasit. 10 penyakit infeksi yang perlu Anda waspadai contohnya adalah pilek, cacar air, covid-19, tipes, tbc, bisul, infeksi jamur mulut, panu, malaria, dan cacingan.
3 Feb 2021
Leishmania adalah kelompok parasit protozoa yang menjadi penyebab penyakit tropis leishmaniasis. Leishmania dapat berpindah dari lalat pasir yang menggigit pasien penyakit ini.
20 Nov 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved