Penyebab kesemutan bisa berasal dari penyakit tertentu seperti neuropati. Kesemutan diketahui merupakan kondisi yang terjadi karena rusaknya sistem saraf tepi.
3.23
(69)
27 Mei 2019
Kesemutan dapat disebabkan oleh gerakan sederhana, seperti duduk dalam waktu yang lama.
Table of Content
Duduk dalam waktu lama atau tangan tertindih saat tidur sering menyebabkan kesemutan pada tangan dan tungkai Anda. Kesemutan juga dapat merupakan gejala neuropati, yaitu kondisi yang terjadi karena rusaknya sistem saraf tepi. Sensasi kesemutan sering muncul tiba-tiba, dapat berlangsung sebentar ataupun dalam waktu lama sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Advertisement
Kesemutan, atau yang dikenal dalam bahasa medis dengan parestesia, merupakan sensasi seperti tertusuk jarum atau terbakar yang sering dirasakan terutama pada tangan dan kaki. Meski demikian, kesemutan juga dapat terjadi pada bagian tubuh lainnya.
Selain akibat gerakan repetitif atau posisi yang salah, kesemutan bisa terjadi akibat adanya kerusakan saraf, seperti dalam penyakit radikulopati dan neuropati. Radikulopati terjadi apabila akar saraf yang keluar dari medula spinalis mengalami penekanan, iritasi, atau peradangan. Misalnya pada kondisi herniasi diskus lumbar, gejala berupa kesemutan pada tungkai hingga ke kaki mungkin terjadi.
Neuropati adalah kerusakan saraf yang bisa disebabkan oleh hal-hal tertentu. Penyebab utamanya adalah kadar gula darah yang tinggi. Neuropati juga dapat terjadi akibat trauma, penyakit autoimun, gangguan neurologis, gangguan ginjal, hati, sumsum tulang belakang, stroke, tumor otak, dan hipotiroid.
Paparan toksin, seperti metal, obat-obatan kemoterapi, dan infeksi, juga berpotensi menjadi penyebab penyakit neuropati.
Selain radikulopati dan neuropati, jepitan pada saraf (contohnya carpal tunnel syndrome dan skiatika), dan neuritis akibat konsumsi alkohol dan Guillain Barre syndrome bisa mengakibatkan gejala kesemutan. Kesemutan juga dapat dipicu oleh defisiensi vitamin B1, B6, B12, dan vitamin E, serta terlalu banyak vitamin D.
Apabila Anda sering mengalami kesemutan dan kesulitan mengatasi kesemutan tersebut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Jika diperlukan, akan dilakukan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan laboratorium, rontgen, CT scan, atau MRI. Dengan menemukan penyebabnya, dokter akan dapat mengatasi kesemutan yang Anda alami secara tuntas.
Kesemutan umumnya terjadi dalam tiga tahapan berbeda. Tahap pertama biasanya terjadi sekitar satu hingga empat menit setelah tangan atau kaki menerima tekanan berat dan disebut dengan istilah kompresi menggelitik. Sensasi pada tahap ini dideskripsikan seperti adanya luapan busa minuman soda yang terasa agak samar.
Lalu, pada tahap kedua biasanya terjadi sekitar sepuluh menit setelahnya. Tahap ini disebut dengan proses mati rasa yang menyebabkan sensasi kebas. Biasanya tahap ini akan terus berlangsung selama saraf dan pembuluh darah masih menerima tekanan.
Tahap terakhir atau tahap ketiga terjadi setelah tekanan diangkat. Tahap inilah yang dikenal dengan rasa kesemutan. Sensasi yang ditimbulkannya bisa berupa rasa menusuk yang menggelitik atau terasa geli.
Tahap kesemutan biasanya terasa lebih menyakitkan dibanding kedua tahap sebelumnya. Namun, setelah tahap ini biasanya sensasi tersebut akan perlahan mereda. Meski demikian, tidak diketahui persis kapan sensasi tersebut dapat reda seutuhnya.
Mengatasi kesemutan terkadang bukanlah hal yang mudah. Beberapa kasus kesemutan yang bersifat sementara akan menghilang dalam beberapa menit. Akan tetapi, pada kesemutan kronis, gejala bisa terjadi secara hilang timbul bahkan terus-menerus.
Tantangan terbesar dalam mengatasi kesemutan adalah menemukan penyebab yang mendasari. Dengan menghilangkan faktor penyebabnya, Anda akan mampu menghindari kesemutan. Contohnya, jika kaki Anda sering mengalami kesemutan setelah duduk menyilangkan kaki, cobalah hentikan kebiasaan tersebut.
Pada kesemutan yang disebabkan oleh penyakit tertentu seperti neuropati, mengobati penyakit tersebut merupakan cara paling efektif untuk mengatasi kesemutan yang dialami. Hal ini bergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kerusakan saraf yang terjadi. Pada kasus kerusakan saraf yang permanen, gejala kesemutan yang Anda alami mungkin tidak dapat hilang sepenuhnya.
Baca Juga
Mencegah kesemutan akan lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan mengatasinya. Beberapa cara yang dapat Anda lakukan, antara lain:
Perhatikan juga apabila Anda memiliki kondisi penyakit kronis yang dapat menyebabkan neuropati, seperti diabetes melitus. Apabila kadar gula darah Anda terkontrol, risiko Anda mengalami neuropati akan lebih kecil dan akan terhindar dari kesemutan.
Menurut sumber, sebenarnya kesemutan bukanlah kondisi serius yang perlu dikhawatirkan. Namun, kesemutan kronis dapat menjadi salah satu tanda bahaya adanya masalah lain pada tubuh.
Jadi, jika mengalami kesemutan parah yang berkelanjutan dan tidak berhenti bahkan menyebabkan mati rasa yang parah, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter. Hal ini dapat mencegah tidak terdeteksinya penyakit lain yang ternyata menyertainya.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Kesemutan di jari kaki mungkin sering dianggap masalah sepele. Bila jempol kaki kesemutan terjadi bersamaan dengan keluhan lain, saatnya mencari tahu pemicunya.
Kesemutan akan membuat penderitanya kurang nyaman. Cara mengatasinya bisa dengan mengubah posisi tubuh, istirahat yang cukup, terapi fisik, hingga konsumsi obat-obatan tertentu.
Kaki kebas hampir pernah dirasakan oleh setiap orang. Kondisi ini bisa terjadi akibat salah tidur atau duduk terlalu lama. Tapi kaki kebas juga dapat menjadi gejala dari penyakit tertentu, terutama jika keluhan ini terjadi berkepanjangan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved