Penanganan kejang pada ibu hamil harus dilakukan sesegera mungkin agar tidak mengancam nyawa ibu dan bayi. Kejang saat hamil ditangani dokter dengan pemberian magnesium sulfat.
3 Mei 2019
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Penanganan kejang pada ibu hamil harus dilakukan segera agar tidak mengancam nyawa ibu dan bayi
Table of Content
Penanganan kejang pada ibu hamil perlu dilakukan sesegera mungkin. Sebab, Kejang pada ibu hamil merupakan kondisi yang serius dan dapat membahayakan bayi maupun ibu.
Advertisement
Kejang saat hamil bermula dari preeklampsia, yaitu kondisi yang ditandai dengan terjadinya kenaikan tekanan darah pada ibu hamil.
Apabila tidak segera diatasi, kondisi ini dapat berkembang lebih parah menjadi eklampsia. Dalam kondisi eklampsia, tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan kejang pada ibu hamil.
Karena itu, penting bagi Anda untuk memahami lebih jauh mengenai penanganan kejang yang tepat dan aman untuk ibu hamil, maupun janin.
Kejang saat hamil dapat berbahaya bagi ibu maupun bayi di dalam kandungan.
Sebab saat kejang, pasokan oksigen ke janin dapat mengalami penurunan drastis. Selain itu, kejang saat hamil juga dapat merusak saraf di otak ibu.
Kerusakan tersebut dapat menyebabkan stroke, perdarahan di otak, pembengkakan otak, hingga herniasi otak.
Kejang yang terjadi saat hamil juga berisiko meningkatkan risiko epilepsi pada ibu, maupun penurunan kemampuan kognitif, seperti gangguan daya ingat.
Baca Juga
Karena itu, penanganan kejang pada ibu hamil perlu mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Berikut ini ciri-ciri kejang pada ibu hamil yang perlu Anda kenali.
Apabila ada ibu hamil yang mengalami ciri-ciri seperti di atas, maka penanganan kejang pada ibu hamil yang tepat harus segera dilakukan.
Pada kondisi yang parah, kejang pada ibu hamil dapat menyebabkan kematian keduanya, baik ibu maupun bayi di dalam kandungan.
Kejang saat hamil akibat eklampsia adalah kondisi darurat yang mampu mengancam nyawa ibu. Tentu, pengobatan tepat mampu mengurangi risiko kematian ibu.
Satu-satunya penanganan final ketika ibu hamil kejang adalah segera melahirkan janin.
Ibu hamil yang mengalami kejang harus segera dibawa ke rumah sakit. Penelitian dari Fetal and Maternal Medicine Review menyatakan bahwa dokter akan membantu segera menurunkan tekanan darah.
Selain itu, dokter juga mempersiapkan prosedur agar ibu hamil tersebut dapat segera melahirkan. Biasanya, persalinan yang dianjurkan adalah caesar.
Beberapa cara penanganan kejang pada ibu hamil, yaitu:
Pada pasien dengan eklampsia maupun preeklampsia yang parah, dokter akan memberikan magnesium sulfat melalui infus sebagai cara penanganan kejang pada ibu hamil.
Oleh beberapa dokter, pemberian magnesium sulfat juga dilakukan saat proses melahirkan, meski preeklampsia yang dialami masih tergolong ringan.
Menurut studi yang diterbitkan Medscape, untuk menangani keluhan ibu hamil ini, Kongres Ahli Obstetri dan Ginekolog Amerika (ACOG) dan organisasi nirlaba Masyarakat untuk Pengobatan Ibu-Janin (SMFM) merekomendasikan pemberian magnesium sulfat dalam jangka waktu pendek, yaitu kurang dari 48 jam.
Magnesium sulfat juga berguna sebagai pengobatan yang meliputi:
Baca Juga
Pemberian obat ini terus dilakukan selama 24 hingga 48 jam setelah kejang terjadi, dan dapat dilakukan di Intensive Care Unit (ICU) maupun unit bersalin.
Selama pemberian magnesium, ibu hamil akan dipantau secara ketat. Pemberian magnesium sulfat hanya dapat dilakukan oleh dokter.
Sebab, ibu hamil yang menerima obat ini dapat mengalami overdosis, terutama jika memiliki riwayat gangguan fungsi ginjal.
Sebagai salah satu penanganan kejang pada ibu hamil, resusitasi adalah tindakan membuka jalan napas yang mengakibatkan napas berhenti dan detak jantung tak terdengar.
Saat melakukan resusitasi, pastikan ibu hamil berbaring miring ke arah kiri dengan jalan napas yang tidak terhalang dan mendapatkan oksigen.
Karena kejang saat hamil akibat eklampsia terjadi karena tekanan darah ibu terlalu tinggi, maka tensi pun harus dikontrol.
Biasanya, dokter akan memberikan infus antihipertensi. Ini bertujuan agar tekanan darah berada di bawah 120mmHg.
Namun, sebaiknya penurunan tekanan darah tidak dilakukan secara drastis. Hal ini akan berisiko menimbulkan kelainan detak jantung pada janin.
Oleh karena itu, detak janin harus selalu dipantau selama pemberian infus antihipertensi dan 30 menit setelahnya.
Penanganan kejang pada ibu hamil harus dilakukan dengan cepat, tapi tetap berhati-hati, agar tidak membahayakan keselamatan ibu maupun bayi.
Jangan lalai untuk rutin memeriksakan kandungan Anda, agar tanda-tanda awal preeklampsia dapat segera terdeteksi, sebelum bertambah parah.
Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait penanganan kejang pada ibu hamil, konsultasikan dengan dokter kandungan terdekat Anda. Anda pun juga bisa konsultasi gratis melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Praziquantel dan niclosamide merupakan obat cacing untuk ibu hamil sering direkomendasikan oleh dokter.
Cara menghilangkan stretch mark saat hamil adalah mengoles lotion yang mengandung hyaluronic acid dan lidah buaya. Apa lagi yang ampuh?
Baju kerja hamil yang nyaman salah satunya seperti dress. Agar baju hamil tetap nyaman dan modis dipakai, ibu hamil perlu memperhatikan bahan dan ukuran dari pakaiannya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved