logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kehamilan

8 Jawaban Mengapa Terasa Nyeri Dada Saat Hamil

open-summary

Nyeri dada saat hamil bisa jadi salah satu yang bikin panik. Tapi kabar baiknya, kondisi ini umum terjadi saat mengandung. Ada banyak faktor yang memicunya, namun sangat jarang berkaitan dengan masalah pada jantung.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

22 Jun 2021

Nyeri dada saat hamil adalah hal yang normal

Nyeri dada saat hamil adalah hal yang normal

Table of Content

  • Gejala penyerta nyeri dada
  • Apa penyebabnya?
  • Catatan dari SehatQ

Di antara daftar keluhan bumil, nyeri dada saat hamil bisa jadi salah satu yang bikin panik. Tapi kabar baiknya, kondisi ini umum terjadi saat mengandung. Banyak faktor yang memicunya, namun sangat jarang berkaitan dengan masalah pada jantung.

Advertisement

Namun tentu ada juga kemungkinan nyeri dada ini mengindikasikan kondisi serius. Jika ragu dan merasakan gejala yang tak biasa terjadi saat hamil, ada baiknya bertanya pada ahlinya.

Gejala penyerta nyeri dada

Ketika usia kehamilan kian bertambah, segala perubahan di tubuh bisa membuat detak jantung meningkat. Selain itu, ukuran janin yang membesar juga bisa menekan paru-paru dan perut.

Oleh sebab itu, wajar jika ibu hamil merasakan gejala lain yang menyertai nyeri dada, yaitu:

  • Napas tersengal-sengal
  • Jantung berdegup kencang
  • Detak jantung jauh lebih cepat
  • Tekanan darah turun
  • Tubuh terasa lesu
  • Supine Hypotension Syndrome (sulit bernapas saat telentang)

Apa penyebabnya?

Ada banyak sekali faktor yang menimbulkan nyeri dada saat hamil, seperti:

1. Heartburn

Kerap datang tanpa diundang, heartburn saat hamil menimbulkan sensasi terbakar di dada. Namun, kondisi ini tak ada kaitannya dengan kondisi jantung. Titik terjadinya heartburn dekat dengan bagian tengah dada dan rasa nyeri bisa terus menjalar hingga ke tenggorokan.

Lebih jauh lagi, nyeri dada akibat heartburn ini terjadi karena asam lambung naik ke esofagus. Di saat yang sama, hormon progesteron ibu hamil yang meningkat juga menyebabkan otot sphincter yang membatasi perut dan tenggorokan menjadi longgar.

Ditambah dengan ukuran janin yang membesar, sangat mungkin menyebabkan heartburn dan nyeri dada saat hamil. Ini pula yang menjadi jawaban mengapa heartburn kerap terjadi di trimester akhir kehamilan.

2. Morning sickness

morning sickness
Morning sickness bisa timbulkan nyeri dada

Keluhan pada dada juga bisa disertai dengan morning sickness. Pemicunya adalah hormon yang sedang tinggi-tingginya pada trimester pertama kehamilan. Nyeri dada ini juga mengindikasikan bahwa morning sickness sudah semakin serius.

Tak hanya itu, ibu hamil juga bisa merasakan sakit di dada ketika asam lambung terus menerus keluar dan memicu iritasi di tenggorokan. Keinginan untuk muntah atau retching juga bisa membuat otot perut dan dada kelelahan hingga terasa sakit.

3. Perut kembung

Kondisi perut seakan penuh gas dan kembung juga bisa memicu rasa sakit di dada. Istilah lain untuk kondisi ini adalah indigestion. Situasi ini muncul ketika ada gelembung udara terperangkap di perut bagian atas. Nyeri dada juga akan terasa di bagian atas atau bawah dada.

Gejala ini kerap membuat khawatir karena sumber rasa sakit sangat dekat dengan jantung. Kondisi ini bisa terjadi bukan hanya di trimester kedua dan ketiga saja, namun juga sejak awal kehamilan.

4. Kecemasan berlebih

Pada trimester awal kehamilan, rasa antusias bisa berubah menjadi stres hingga kecemasan berlebih, hanya dalam hitungan detik. Bisa jadi karena khawatir tentang segala perubahan yang akan datang. Selain itu, bayang-bayang kelam pada ibu yang pernah mengalami keguguran juga bisa jadi pemicu.

Seluruh perasaan ini bisa menimbulkan gejala fisik seperti nyeri dada. Selain itu, umumnya juga disertai dengan sensasi pusing, bernapas lebih cepat, kedutan, serta sulit berkonsentrasi.

5. Masalah paru-paru

Penderita asma yang sedang hamil bisa merasakan gejalanya kian parah. Termasuk keluhan nyeri dada. Biasanya, kondisi ini juga disertai dengan napas tersengal-sengal dan dada terasa sesak.

Masalah lain pada paru-paru seperti infeksi paru, alergi parah, atau pneumonia juga bisa memicu nyeri dada. Ini bisa terjadi kapan saja, mulai dari trimester pertama kehamilan.

6. Nyeri payudara

nyeri payudara
Perubahan ukuran payudara bisa sebabkan nyeri

Perubahan hormon pada ibu hamil bisa membuat ukuran payudara meningkat. Artinya, dada perlu menopang beban lebih berat dan bisa saja memicu terjadinya nyeri dada. Biasanya, kondisi ini semakin terasa signifikan pada trimester ketiga kehamilan.

7. Meregangnya tulang rusuk

Demi memberi ruang lebih leluasa untuk janin, tulang rusuk ibu hamil juga mengalami peregangan. Biasanya ini terjadi pada trimester akhir kehamilan. Akibatnya, tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk dan area dada meregang. Inilah yang menimbulkan rasa nyeri pada dada.

Ciri-ciri lainnya adalah ibu hamil akan merasakan nyeri saat menarik napas panjang. Terkadang, kondisi ini disertai dengan sensasi nyeri dada seperti ditusuk.

8. Penggumpalan di paru-paru

Lebih langka dan merupakan kondisi serius, penggumpalan di paru-paru juga bisa menyebabkan nyeri dada. Istilah lainnya adalah emboli paru. Kondisi mengancam nyawa ini terjadi saat penggumpalan darah menyumbat paru-paru.

Risiko mengalami emboli paru kian tinggi bagi ibu hamil yang obesitas atau individu dengan riwayat penggumpalan darah sebelumnya.

Bukan hanya saat hamil, emboli paru juga bisa terjadi sebelum atau setelah persalinan. Gejala lain yang juga menyertai adalah terasa sakit saat batuk hingga kaki membengkak.

Baca Juga

  • 5 Cara Mengetahui Masa Tidak Subur Wanita untuk Cegah Kehamilan
  • Mengenal 6 Jenis Kontraksi saat Hamil, Kapan Harus ke Dokter?
  • 5 Khasiat Minum Air Hangat saat Hamil yang Tidak Diduga-duga

Catatan dari SehatQ

Bagi ibu hamil yang merasakan nyeri dada, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan sendiri di rumah. Mulai dari meditasi, mendengarkan musik relaksasi, atau makan dengan porsi kecil.

Selain itu, siasati juga dengan menghindari makanan pemicu heartburn seperti tomat, produk olahan susu, cokelat, mint, dan buah citrus. Makanan yang diproses berlebih dan manis juga rentan menyebabkan perut terasa kembung.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar posisi tidur optimal untuk ibu hamil, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

menjaga kehamilankehamilanmasalah kehamilan

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved