Nyeri dada saat hamil bisa jadi salah satu yang bikin panik. Tapi kabar baiknya, kondisi ini umum terjadi saat mengandung. Ada banyak faktor yang memicunya, namun sangat jarang berkaitan dengan masalah pada jantung.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
22 Jun 2021
Nyeri dada saat hamil adalah hal yang normal
Table of Content
Di antara daftar keluhan bumil, nyeri dada saat hamil bisa jadi salah satu yang bikin panik. Tapi kabar baiknya, kondisi ini umum terjadi saat mengandung. Banyak faktor yang memicunya, namun sangat jarang berkaitan dengan masalah pada jantung.
Advertisement
Namun tentu ada juga kemungkinan nyeri dada ini mengindikasikan kondisi serius. Jika ragu dan merasakan gejala yang tak biasa terjadi saat hamil, ada baiknya bertanya pada ahlinya.
Ketika usia kehamilan kian bertambah, segala perubahan di tubuh bisa membuat detak jantung meningkat. Selain itu, ukuran janin yang membesar juga bisa menekan paru-paru dan perut.
Oleh sebab itu, wajar jika ibu hamil merasakan gejala lain yang menyertai nyeri dada, yaitu:
Ada banyak sekali faktor yang menimbulkan nyeri dada saat hamil, seperti:
Kerap datang tanpa diundang, heartburn saat hamil menimbulkan sensasi terbakar di dada. Namun, kondisi ini tak ada kaitannya dengan kondisi jantung. Titik terjadinya heartburn dekat dengan bagian tengah dada dan rasa nyeri bisa terus menjalar hingga ke tenggorokan.
Lebih jauh lagi, nyeri dada akibat heartburn ini terjadi karena asam lambung naik ke esofagus. Di saat yang sama, hormon progesteron ibu hamil yang meningkat juga menyebabkan otot sphincter yang membatasi perut dan tenggorokan menjadi longgar.
Ditambah dengan ukuran janin yang membesar, sangat mungkin menyebabkan heartburn dan nyeri dada saat hamil. Ini pula yang menjadi jawaban mengapa heartburn kerap terjadi di trimester akhir kehamilan.
Keluhan pada dada juga bisa disertai dengan morning sickness. Pemicunya adalah hormon yang sedang tinggi-tingginya pada trimester pertama kehamilan. Nyeri dada ini juga mengindikasikan bahwa morning sickness sudah semakin serius.
Tak hanya itu, ibu hamil juga bisa merasakan sakit di dada ketika asam lambung terus menerus keluar dan memicu iritasi di tenggorokan. Keinginan untuk muntah atau retching juga bisa membuat otot perut dan dada kelelahan hingga terasa sakit.
Kondisi perut seakan penuh gas dan kembung juga bisa memicu rasa sakit di dada. Istilah lain untuk kondisi ini adalah indigestion. Situasi ini muncul ketika ada gelembung udara terperangkap di perut bagian atas. Nyeri dada juga akan terasa di bagian atas atau bawah dada.
Gejala ini kerap membuat khawatir karena sumber rasa sakit sangat dekat dengan jantung. Kondisi ini bisa terjadi bukan hanya di trimester kedua dan ketiga saja, namun juga sejak awal kehamilan.
Pada trimester awal kehamilan, rasa antusias bisa berubah menjadi stres hingga kecemasan berlebih, hanya dalam hitungan detik. Bisa jadi karena khawatir tentang segala perubahan yang akan datang. Selain itu, bayang-bayang kelam pada ibu yang pernah mengalami keguguran juga bisa jadi pemicu.
Seluruh perasaan ini bisa menimbulkan gejala fisik seperti nyeri dada. Selain itu, umumnya juga disertai dengan sensasi pusing, bernapas lebih cepat, kedutan, serta sulit berkonsentrasi.
Penderita asma yang sedang hamil bisa merasakan gejalanya kian parah. Termasuk keluhan nyeri dada. Biasanya, kondisi ini juga disertai dengan napas tersengal-sengal dan dada terasa sesak.
Masalah lain pada paru-paru seperti infeksi paru, alergi parah, atau pneumonia juga bisa memicu nyeri dada. Ini bisa terjadi kapan saja, mulai dari trimester pertama kehamilan.
6. Nyeri payudara
Perubahan hormon pada ibu hamil bisa membuat ukuran payudara meningkat. Artinya, dada perlu menopang beban lebih berat dan bisa saja memicu terjadinya nyeri dada. Biasanya, kondisi ini semakin terasa signifikan pada trimester ketiga kehamilan.
Demi memberi ruang lebih leluasa untuk janin, tulang rusuk ibu hamil juga mengalami peregangan. Biasanya ini terjadi pada trimester akhir kehamilan. Akibatnya, tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk dan area dada meregang. Inilah yang menimbulkan rasa nyeri pada dada.
Ciri-ciri lainnya adalah ibu hamil akan merasakan nyeri saat menarik napas panjang. Terkadang, kondisi ini disertai dengan sensasi nyeri dada seperti ditusuk.
Lebih langka dan merupakan kondisi serius, penggumpalan di paru-paru juga bisa menyebabkan nyeri dada. Istilah lainnya adalah emboli paru. Kondisi mengancam nyawa ini terjadi saat penggumpalan darah menyumbat paru-paru.
Risiko mengalami emboli paru kian tinggi bagi ibu hamil yang obesitas atau individu dengan riwayat penggumpalan darah sebelumnya.
Bukan hanya saat hamil, emboli paru juga bisa terjadi sebelum atau setelah persalinan. Gejala lain yang juga menyertai adalah terasa sakit saat batuk hingga kaki membengkak.
Baca Juga
Bagi ibu hamil yang merasakan nyeri dada, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan sendiri di rumah. Mulai dari meditasi, mendengarkan musik relaksasi, atau makan dengan porsi kecil.
Selain itu, siasati juga dengan menghindari makanan pemicu heartburn seperti tomat, produk olahan susu, cokelat, mint, dan buah citrus. Makanan yang diproses berlebih dan manis juga rentan menyebabkan perut terasa kembung.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar posisi tidur optimal untuk ibu hamil, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Perut kembung saat hamil dapat disebabkan perubahan hormon atau ukuran rahim yang semakin besar. Cara mengatasinya adalah minum cukup air putih, berolahraga, hingga konsumsi makanan berserat.
6 Jan 2023
Keputihan normal terjadi pada masa kehamilan, namun Anda perlu tahu bahwa hal tersebut tidaklah selalu normal. Keputihan normal disebut sebagai leukorea, yang memiliki ciri tipis, bening, serta berbau ringan. Keputihan yang tidak normal, dapat disebabkan oleh infeksi jamur pada vagina.
4 Mei 2019
Hamil 7 minggu adalah waktu saat banyak perubahan akan terjadi pada ibu hamil dan bayinya. Oleh karena itu, kehamilan di periode ini perlu dijaga agar pertumbuhan janin tidak terganggu.
7 Sep 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved