logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Mengapa Stres Dapat Memicu Serangan Jantung? Ini Penjelasannya

open-summary

Mengapa stres dapat memicu serangan jantung? Ada penjelasan medis di baliknya. Stres ternyata bisa memicu aktivitas abnormal d otak, bahkan memancing pola hidup tidak sehat.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

12 Nov 2020

Stres dapat memicu serangan jantung akibat aktivitas abnormal pada otak

Stres dapat memicu serangan jantung karena menimbulkan pola hidup tidak sehat

Table of Content

  • Mengapa stres dapat memicu serangan jantung?
  • Manajemen stres yang baik agar terhindar dari serangan jantung
  • Catatan dari SehatQ

Mengapa stres dapat memicu serangan jantung? Ternyata, stres bukan sekadar pikiran berkecamuk di kepala Anda, melainkan suatu kondisi yang sebaiknya dihindari agar tidak terkena berbagai penyakit, termasuk serangan jantung.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai hubungan stres dan serangan jantung, Anda perlu mengenal lebih dahulu tentang stres itu sendiri. Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi tertentu sehingga Anda seperti merasa tertekan, ingin marah, mudah lelah, atau gugup.

Advertisement

Dalam beberapa kondisi, rasa tertekan yang menyertai stres bisa berdampak positif, misalnya membantu Anda menyelesaikan tugas tepat waktu. Namun jika stres berlangsung terus-menerus (kronis), bukan tidak mungkin Anda akan terkena serangan jantung.

Mengapa stres dapat memicu serangan jantung?

Berdasarkan penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet, stres memang terbukti dapat meningkatkan risiko Anda terkena serangan jantung.

Bahkan, peneliti dari Harvard University menyimpulkan bahwa stres sama berbahayanya dengan merokok dan tekanan darah tinggi dalam mengakibatkan munculnya serangan jantung.

no caption
Stres berisiko picu serangan jantung

Mengapa stres dapat memicu serangan jantung? Berikut ini beberapa teori yang menjelaskannya.

1. Stres memicu aktivitas abnormal di otak

Riset mengatakan bahwa ketika Anda stres, amygdala (bagian otak yang mengatur tentang stres) akan mengirim sinyal ke sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak sel darah putih. Saat Anda stres, amygdala juga mengirim sinyal ke hipotalamus agar tubuh berada dalam kondisi siaga untuk melawan berbagai penyakit.

Akibatnya, pembuluh darah mengalami peradangan yang kemudian dapat memicu stroke hingga serangan jantung. Dengan kata lain, semakin Anda stres, semakin intens sinyal yang dikirim oleh amygdala, sehingga bertambah tinggi pula kemungkinan Anda mengalami serangan jantung.

2. Stres memicu pelepasan hormon kortisol

Menurut Kementerian Kesehatan RI, stres bukanlah kondisi yang bisa diabaikan, karena berpotensi memicu beberapa reaksi pada tubuh. Salah satunya ialah pelepasan hormon kortisol dan adrenalin yang membuat kinerja jantung lebih cepat.

Hormon tesebut juga membuat energi yang Anda miliki seperti menguap begitu saja sehingga Anda akan mudah merasa lelah. Stres juga akan mengakibatkan tekanan darah meningkat, pembuluh darah menyempit, dan napas lebih cepat, atau mirip dengan gejala serangan jantung.

3. Stres memicu pola hidup tidak sehat

Alasan lain stres dapat memicu serangan jantung mungkin tidak terjadi secara langsung. Artinya, stres dapat membuat Anda melakukan hal-hal yang berisiko menimbulkan serangan jantung, seperti kebiasaan merokok dan malas bergerak alias mager.

Beberapa orang melampiaskan stres dengan makan makanan tinggi lemak yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena obesitas (salah satu faktor risiko penyakit jantung).

Beberapa orang lainnya memilih merokok atau minum alkohol untuk melupakan stres, padahal berisiko merusak dinding arteri jantung dan mengakibatkan hipertensi.

Baca Juga

  • 9 Cara Mengatasi Frustasi Secara Efektif yang Wajib Dicoba
  • Sering Berpikir Semua Akan Berakhir Buruk? Bisa Jadi Tanda Catastrophizing, Ini Cara Mengatasinya
  • Memahami Perbedaan Darah Rendah dan Darah Tinggi

Manajemen stres yang baik agar terhindar dari serangan jantung

no caption
Segera jauhi kebiasaan merokok, demi jantung yang sehat

Ketika stres terjadi tanpa henti, tubuh akan terus berada pada level waspada selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Untuk mencegah hal ini, Anda butuh manajemen stres yang baik demi menurunkan tensi badan agar terhindar dari serangan jantung, seperti:

  • Lebih aktif bergerak. Cobalah berolahraga rutin atau memperbanyak jalan kaki.
  • Memperhatikan asupan makanan. Perbanyak makan sayuran hijau dan kurangi gula serta makanan berlemak.
  • Tidak merokok maupun mengonsumsi alkohol. Jika Anda adalah pecandu berat, kurangi dosisnya secara bertahap.
  • Cek kesehatan rutin. Ketahui tekanan darah dan indeks massa tubuh Anda.
  • Pemeriksaan medis. Tidak ada salahnya melakukan medical check-up untuk mengetahui potensi masalah pada jantung Anda.

Jika Anda merasa stres karena beban pekerjaan atau tuntutan peran di rumah tangga, cobalah untuk menguranginya agar tubuh dan pikiran bisa beristirahat. Sempatkan untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai, misalnya mendengarkan musik, tidur, nonton film, hingga liburan sendirian.

Catatan dari SehatQ

Anda juga dapat melakukan olahraga relaksasi dan meditasi untuk menenangkan pikiran. Bila perlu, minta bantuan psikolog untuk membuatkan program manajemen stres yang terstruktur demi mengurangi beban pikiran dan meringankan gejala mirip serangan jantung yang Anda rasakan.

Jika Anda ingin tahu mengenai potensi stres dalam memicu serangan jantung, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

depresipenyebab depresistrespenyakit jantungserangan jantunggangguan stres akut

Ditulis oleh Asni Harismi

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved