logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Ketahui Bahaya Ruangan dan Kamar yang Lembap Serta Cara Mengatasinya

open-summary

Ruangan dalam rumah atau kamar sebaiknya tidak boleh lembap karena dapat memicu beberapa penyakit, seperti alergi dan masalah pernapasan. Bagaimana mengatasinya?


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

21 Jun 2022

mengapa ruangan kamar tidak boleh lembap

Perhatikan kelembapan kamar agar tidak memicu penyakit

Table of Content

  • Apa itu kelembapan udara?
  • Mengapa ruangan kamar tidak boleh lembap?
  • Cara mengatasi agar ruangan tidak lembap

Apabila Anda selalu merasa gerah atau bahkan sumuk di ruangan atau kamar Anda, sebaiknya Anda berhati-hati.

Advertisement

Ini adalah salah satu tanda ruangan atau kamar Anda lembap. Padahal, sebaiknya kamar atau ruangan lain di dalam rumah tidak boleh lembap. Pasalnya, ruangan yang terlalu lembap bisa mengundang kuman penyebab penyakit tumbuh subur dan memengaruhi kesehatan Anda. 

Apa itu kelembapan udara?

Sebelum membahas mengapa kamar atau ruangan lain di rumah tidak boleh lembap, kita perlu tahu dulu apa yang dimaksud kelembapan udara agar bisa membedakannya.

Mengutip National Asthma Council, kelembapan udara adalah jumlah uap air yang ada di udara. Saat suhu lebih hangat, uap air di udara biasanya akan lebih banyak dibandingkan suhu dingin. Artinya, pada suhu dingin, akan lebih sedikit uap air. Itu sebabnya, udara pun jadi lebih kering saat suhu dingin.

Indonesia, karena negara tropis, secara umum punya iklim yang panas. Hal ini pula yang membuat Indonesia biasanya punya udara yang lebih lembap ketimbang negara-negara dingin lainnya.

Suhu di luar ruangan ini juga bisa berpengaruh pada suhu di dalam ruangan, dan membuatnya jadi lebih lembap. Apalagi, jika sirkulasi udara di dalam rumah tidak baik.

The Enviromental Protection Agency merekomendasikan agar Anda menjaga kelembapan udara di dalam rumah antara 30-50%. Ini sekaligus dapat membantu menciptakan kualitas udara di rumah yang lebih baik.

Sementara untuk kamar, kelembapan yang ideal berkisar antara 40-60%, tergantung iklim dan suhu.

Baca Juga

  • 6 Manfaat Buckwheat untuk Kesehatan Tubuh Anda
  • 6 Cara Menghargai Orang Lain, Baca Bahasa Tubuh dan Utamakan Respek
  • Cara Berani Mengakui Kesalahan, Bagaimana Memulainya?

Mengapa ruangan kamar tidak boleh lembap?

Ruangan di dalam rumah, termasuk kamar, sebaiknya tidak boleh terlalu lembap. Sebab, kondisi ini bisa berdampak pada kesehatan keluarga. Beberapa bahaya ruangan atau kamar yang terlalu lembap, antara lain:

1. Memicu eksim

Eksim adalah salah satu jenis penyakit kulit yang menimbulkan kemerahan dan rasa gatal.

Udara panas, dingin, atau lembap bisa memicu timbulnya eksim pada kulit terutama pada orang yang sudah ada bakat alergi. Hal ini bisa membuat kulit terasa kering dan tidak nyaman.

Ketika cuaca lembap, pori-pori kulit terbuka. Kondisi ini membuat kulit rentan terhadap kotoran, minyak, dan alergen.

Tak hanya eksim, kelembapan yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan masalah kulit lainnya, seperti kulit berjerawat

2. Rentan alergi

Salah satu bahaya ruangan atau kamar yang terlalu lembap adalah dapat memicu memicu alergi kambuh.

Sebab, kelembapan udara yang terlalu tinggi menjadi lingkungan pertumbuhanjamur, tungau, dan debu. Ketiganya merupakan faktor penyebab alergi, yang juga memperbesar risiko Anda mengalami sesak napas karena asma.

3. Kualitas tidur menurun

Ada alasan mengapa ruangan kamar tidak boleh lembap. Hal ini berhubungan dengan alergi yang terjadi dan kualitas tidur Anda. Udara yang terlalu lembap di dalam kamar dapat menyebabkan faktor penyebab alergi tumbuh subur.

Alergi di malam hari, seperti munculnya gejala asma ketika tidur tentu dapat membuat tidur Anda terganggu.

Tak hanya itu, udara yang terlalu lembap juga dapat meningkatkan kewaspadaan Anda di malam hari dan mengurangi waktu tidur Anda, baik di fase non-REM ataupun fase tidur REM. Hal ini dapat membuat Anda kurang tidur.

4. Munculnya hama rumah tangga dan jamur

Ruangan atau kamar yang terlalu lembap dapat memicu munculnya serangga, hama rumah, bahkan jamur.

Hal ini karena area lembap merupakan tempat yang pas untuk beberapa serangga, seperti, kecoa, ngengat, kamitetep, dan laba-laba, serta jamur.

Keberadaan hama rumah tangga ini bisa memengaruhi kesehatan Anda. Misalnya saja, kecoa dapat memicu gejala asma dan alergi. Begitu juga untuk serangga seperti nyamuk atau kutu yang bisa membawa penyakit menular atau penyakit kulit tertentu. 

Cara mengatasi agar ruangan tidak lembap

Menjaga keseimbangan kadar kelembapan dalam rumah adalah hal yang penting. Anda bisa menyesuaikannya dengan suhu atau cuaca daerah tempat tinggal.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan agar kelembapan ruangan terjaga, seperti:

1. Mengukur suhu dan kelembapan

Cuaca yang tidak menentu bisa memengaruhi tingkat kelembapan dalam ruangan. 

Anda bisa mencoba untuk menggunakan thermostat atau hygrometer, yang berfungsi mengukur suhu dan kelembapan dalam rumah.

Idealnya, penempatan thermostat di dalam rumah berada di bagian orang menghabiskan sebagian besar waktu. Misalnya, di area ruang keluarga.

2. Menggunakan dehumidifier

Berbeda dengan humidifier, dehumidifier berfungsi untuk menghilangkan kelembapan udara yang tinggi sehingga dapat membuat ruangan jadi lebih kering.

Selain itu, pemasangan dehumidifier juga berfungsi untuk membantu mencegah pertumbuhan jamur, tungau, dan debu yang muncul akibat udara lembap.

Apabila gejala asma atau alergi muncul karena kelembapan yang meningkat, dehumidifier juga dapat membantu meredakan gejala serta melancarkan pernapasan.

Jadi, saat ruangan atau kamar dalam rumah Anda terasa lebih lembap dari biasanya, tidak ada salahnya untuk mencoba alat dehumidifier ini. 

Jika Anda tinggal di daerah yang cuacanya lembap, dehumidifier juga berfungsi untuk mendinginkan ruangan, sehingga bisa mengurangi penggunaan AC dalam ruangan.

3. Buka jendela

Tak hanya dari cuaca, kelembapan juga dapat menumpuk di dalam rumah melalui aktivitas sehari-hari, seperti mandi dan memasak.

Sirkulasi udara juga memegang peranan penting agar kelembapan di dalam ruangan tidak terlampau tinggi. Jika Anda merasa ruangan atau kamar Anda terlalu lembap, cobalah untuk membuka beberapa jendela.

Pertukaran udara yang baik juga dapat mengurangi kelembapan.

 4. Gunakan penyejuk udara

Suhu dingin cenderung mengandung uap air yang lebih sedikit. Artinya, mendinginkan ruangan bisa jadi salah satu cara mengatasi ruangan atau kamar yang terlalu lembap.

Menggunakan penyejuk ruangan atau AC bisa jadi salah satu solusinya.

Jika memungkinkan, pertimbangkan memilih penyejuk udara (AC) yang bisa menyesuaikan kelembapan ruangan.

Ada jenis AC yang bekerja untuk mendinginkan ruangan sekaligus menghilangkan kelembapan. Anda bisa menggunakannya di ruang tamu serta kamar.

5. Gunakan exhaust fan

Exhaust fan adalah kipas yang berfungsi untuk menjaga suhu dan kualitas udara dalam ruangan, dengan cara membantu pertukaran udara. Pertimbangkan untuk memasangnya di kamar mandi, dapur, atau tempat cuci baju.

Ruangan yang lembap biasanya rentan dengan pertumbuhan jamur.

Kamar yang lembap bisa menyebabkan pertumbuhan jamur yang dapat berpengaruh pada masalah pernapasan.

Apabila kelembapan suhu sudah terjaga, tapi tetap mengalami berbagai masalah kesehatan, khususnya pernapasan, cobalah konsultasikan dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya.

Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.

Advertisement

gangguan pernapasansaluran pernapasanhidup sehat

Ditulis oleh Atifa Adlina

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved