Sering demam tidak boleh disepelekan. Keadaan tubuh yang demam menandakan Anda sedang melawan virus atau infeksi tertentu, mulai dari tuberkulosis hingga kanker.
2023-03-30 13:33:39
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Waspadai adanya gangguan kesehatan jika Anda sering mengalami demam
Demam saat sedang sakit wajar terjadi, tetapi bagaimana jika demam terus-menerus dirasakan meskipun masih dalam tahap ringan? Sering demam merupakan indikasi adanya kondisi medis tertentu yang sedang diidap.
Advertisement
Umumnya, demam yang sering terjadi dapat berlangsung hingga dua minggu dan tidak naik hingga suhu yang tinggi, yakni sekitar 37 sampai 38 derajat celcius. Meskipun demikian, sering demam juga tidak selalu dikarenakan kondisi medis yang serius.
Baca Juga
Menurut MSD Manual, sering demam dapat disebabkan oleh berbagai hal dan biasanya akan menimbulkan gejala lain, seperti menggigil, rasa tidak enak badan, sakit kepala, berkeringat, dehidrasi, kulit terasa hangat, berkeringat, dan nyeri otot. Berikut adalah beberapa penyakit serius yang umumnya ditandai dengan sering demam:
Infeksi saluran kandung kemih dapat menjadi salah satu pemicu sering demam akibat infeksi bakteri di saluran kandung kemih, kandung kemih, dan ginjal. Infeksi saluran kandung kemih dapat diatasi dengan antibiotik dari dokter.
Indikasi lain dari infeksi ini adalah air seni yang berwarna gelap, sakit perut, sering buang air kecil, selalu ingin buang air kecil, dan adanya sensasi panas atau terbakar saat buang air kecil.
Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan dapat menjadi tidak aktif atau dorman dalam tubuh Anda selama bertahun-tahun. Bila daya tahan tubuh melemah, tuberkulosis bisa muncul sewaktu-waktu.
Selain sering demam, Anda akan mengalami kelelahan, berkeringat di malam hari, batuk berdarah, dan terasa sakit saat batuk. Tergantung jenisnya, penderita tuberkulosis perlu mengonsumsi obat selama enam bulan sampai dua tahun.
Gangguan pernapasan, seperti flu, bronkitis, dan pilek dapat memicu sering demam. Saat terjangkit infeksi pernapasan, Anda juga dapat mengalami batuk, bersin, menggigil, kelelahan, hidung yang berair, kurangnya nafsu makan, dan sakit tenggorokan.
Kelenjar tiroid yang meradang atau tiroiditis dapat menyebabkan sering demam. Gangguan ini dapat diakibatkan oleh infeksi, radiasi, obat-obatan tertentu, kondisi autoimun, atau cedera.
Selain sering demam, Anda bisa mengalami kelelahan, nyeri otot, sakit di leher yang dapat menyebar ke telinga, dan rasa lunak dekat kelenjar tiroid.
Terkadang, penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan multiple sclerosis dapat menyebabkan kenaikan suhu tubuh yang memicu sering demam.
Bila sering demam disebabkan oleh penyakit autoimun, dokter mungkin akan merekomendasikan Anda untuk mengonsumsi NSAIDs atau acetaminophen, serta meminum banyak cairan dan menanggalkan pakaian berlebih sampai demam turun.
Sekilas stres terlihat tidak mungkin menyebabkan demam, tetapi faktanya, stres bisa menimbulkan sering demam. Istilah ini dikenal dengan nama demam psikogenik. Biasanya, demam psikogenik muncul pada wanita muda yang mengalami stres berlebih.
Bila sering demam diakibatkan oleh stres, maka obat antidemam tidak akan mempan untuk menghilangkan demam yang dialami. Kondisi ini umumnya diatasi dengan pemberian obat anticemas.
Terkadang sering demam bisa jadi karena obat-obatan tertentu, seperti quinidine, methyldopa, antibiotik beta-lactam, carbamazepine, procainamide, dan phenytoin.
Sering demam yang disebabkan oleh obat akan berlangsung tujuh sampai 10 hari setelah konsumsi. Demam akan berhenti bila Anda berhenti mengonsumsinya.
Meskipun jarang terjadi, sering demam dapat menjadi salah satu sinyal bahwa Anda menderita kanker. Sering demam bisa diakibatkan oleh kanker leukemia, penyakit Hodgkin, atau limfoma non-Hodgkin.
Gejala kanker berbeda-beda pada tiap orangnya, Anda bisa saja mengalami penurunan berat badan, rasa lelah, infeksi, nafsu makan berkurang, mudah memar atau pendarahan, kelenjar limpa membengkak, berkeringat berlebih di malam hari, dan sakit kepala.
Ketika mengalami demam, gejala utama yang Anda rasakan adalah suhu tubuh melebihi 37 derajat Celsius. Selain suhu tubuh yang melebihi batas normal, berikut gejala tambahan yang mungkin Anda rasakan saat demam, di antaranya:
Demam bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, melainkan muncul sebagai gejala atau respons sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri, virus, dan patogen. Untuk mengatasi demam yang disebabkan infeksi virus, dokter mungkin meresepkan antibiotik.
Apabila penyebab demam disebabkan oleh masalah lain, dokter mungkin akan meresepkan obat lain. Pengobatan demam harus disesuaikan dengan apa yang menjadi penyebabnya.
Oleh sebab itu, segeralah berkonsultasi dengan dokter jika demam yang Anda rasakan tidak kunjung sembuh. Pengobatan sedini mungkin dapat mencegah kondisi Anda semakin parah.
Baca Juga
Sering demam dengan penyebab yang tidak jelas? Anda perlu memeriksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan biarkan kondisi medis yang dialami makin parah, karena penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cheek biting adalah aktivitas menggigit pipi bagian dalam untuk meredakan stres di kala bosan. Aktivitas ini ternyata menyimpan bahaya karena bisa merusak dinding mulut.
Barbiturat adalah jenis obat penenang untuk mengurangi aktivitas di otak. Penggunaan barbiturat bisa diberikan sebelum operasi, mengatasi kejang, atau mengobati gejala gangguan kecemasan. Terkadang, barbiturat juga digunakan untuk mengatasi masalah tidur.
Sindrom Jacob sering tidak terdeteksi atau tidak disadari bahkan oleh penderitanya. Oleh karena itulah, penting untuk mengetahui gejala yang terjadi dari kondisi ini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved