Sesak napas karena stres terjadi karena pelepasan hormon kortisol dan adrenalin yang dapat meningkatkan laju pernapasan. Selain itu, otot-otot pernapasan pun menyempit hingga menyebabkan sulit bernapas.
2023-03-26 08:31:15
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Sesak napas karena stres dipicu oleh pelepasan hormon kortisol dan adrenalin
Table of Content
Pernahkah Anda merasa sesak napas karena stres? Stres memang dapat memengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk sistem pernapasan.
Advertisement
Pernapasan yang terganggu tentunya bisa membuat Anda merasa tidak nyaman. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasinya.
Ketika Anda dihadapkan pada situasi yang memicu stres, terjadi reaksi kimia terjadi di dalam tubuh yang disebut fight or flight (lawan atau lari). Selanjutnya, hipotalamus (bagian otak yang merangsang produksi hormon) mengirimkan sinyal menuju kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon kortisol (stres) dan hormon adrenalin.
Kedua hormon tersebut dapat menyebabkan detak jantung meningkat, pernapasan menjadi lebih cepat, otot menegang, dan naiknya tekanan darah. Otot-otot pada saluran pernapasan yang menyempit membuat Anda merasa tidak mendapatkan cukup udara atau sesak napas.
Pernapasan pun menjadi tidak efektif karena Anda bernapas lebih pendek dan cepat dari biasanya untuk mencukupi kebutuhan oksigen tubuh. Semakin Anda stres, pernapasan bisa menjadi semakin dangkal.
Perubahan inilah yang memicu Anda mengalami sesak napas karena stres.
Jika hanya terjadi sesekali, sesak napas karena stres tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Sebab, kondisi ini biasanya dapat berangsur membaik saat pemicu stres menghilang atau Anda bisa mengendalikannya.
Namun, apabila Anda memiliki masalah pernapasan, seperti asma atau emfisema, stres bisa membuat Anda semakin sulit bernapas dan memperparah gejala yang ada. Akibatnya, sesak napas karena stres terasa sangat menyiksa.
Selain itu, jika stres terjadi terus-menerus dan gejalanya tidak kunjung membaik, maka Anda perlu waspada. Bukan hanya sesak napas yang mengganggu, stres kronis juga bisa menimbulkan gangguan lain, seperti:
Ketika sesak napas karena stres terjadi, Anda tidak boleh mengabaikannya karena kondisi ini bisa semakin memburuk. Jadi, carilah cara untuk dapat mengendalikan atau menghilangkannya.
Baca Juga
Cara mengatasi sesak napas karena stres bisa dilakukan dengan teknik pernapasan diafragma. Teknik ini dapat memperlambat laju pernapasan yang cepat, mengurangi kebutuhan oksigen tubuh, dan menggunakan lebih sedikit energi untuk bernapas.
Berikut adalah cara mengatasi sesak napas karena stres dengan pernapasan diafragma.
Cobalah untuk tetap tenang dan berpikir jernih. Hindari merasa cemas berlebihan karena bisa membuat Anda semakin sesak napas. Anda dapat mencoba mengalihkan perhatian dari pemicu stres.
Duduklah dengan nyaman sambil bersandar. Selanjutnya, lemaskan bahu Anda agar lebih rileks. Letakkan satu tangan di dada bagian atas dan tangan lainnya di bawah tulang rusuk. Hal ini memungkinkan Anda merasakan diafragma saat bernapas.
Tariklah napas melalui hidung selama 4 detik, lalu rasakan udara bergerak mengisi perut. Kencangkanlah otot perut Anda, kemudian keluarkan napas melalui bibir yang terbuka kecil selama 8 detik hingga perut mengempis.
Teknik pernapasan ini dapat membantu mengendalikan pernapasan Anda supaya kembali normal.
Ulangi teknik pernapasan diafragma sebanyak 5-10 kali. Tetap jaga bahu dalam keadaan rileks. Jauhkan pikiran-pikiran yang membuat Anda stres agar sesak napas bisa mereda dengan segera.
Baca Juga: Penyebab Sesak Napas Tiba-Tiba dan Cara Mengatasinya
Jika cara mengatasi sesak napas karena stres ini tidak membuat kondisi Anda membaik, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan serta obat sesak napas yang tepat.
Jangan sampai kondisi stres sesak napas membahayakan diri Anda.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar sesak napas karena stres, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Pijat refleksi sudah lama terkenal sebagai pengobatan alternatif. Beberapa titik refleksi di tangan dapat mengatasi sembelit, sakit kepala, dan pilek.
Gangguan tidur hingga depresi termasuk komplikasi asma yang tidak bisa Anda anggap remeh. Kenali pencegahannya di sini.
Dampak dari perceraian yang buruk untuk kesehatan bisa membuat risiko penyakit diabetes hingga kanker. Lebih parahnya lagi, perceraian bisa sebabkan kematian
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved