logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Pantangan Rematik yang Sebaiknya Anda Hindari

open-summary

Pantangan rematik dapat berupa makanan dan gaya hidup yang tidak sehat. Makanan yang perlu dihindari adalah daging merah, makanan yang mengandung gula tambahan, hingga makanan yang tinggi garam. Untuk gaya hidup, Anda perlu menghindari merokok, begadang, hingga berpikiran negatif.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

5 Mei 2023

Pantangan rematik dapat berupa makanan dan gaya hidup yang tidak sehat

Beberapa makanan dan aktivitas tertentu perlu dihindari penderita rematik

Table of Content

  • Pantangan rematik dalam bentuk makanan
  • Pantangan rematik dalam bentuk gaya hidup

Rheumatoid arthritis atau rematik adalah kondisi ketika persendian mengalami peradangan kronis. Peradangan ini memicu rasa sakit dan kerusakan pada persendian, tulang, maupun bagian tubuh lainnya. Anda bisa mengurangi keparahan gejalanya dengan menerapkan sejumlah pantangan rematik, baik dalam bentuk makanan maupun gaya hidup tertentu.

Advertisement

Pantangan rematik dalam bentuk makanan

Gorengan merupakan pantangan rematik yang harus dihindari
Gorengan dapat memperparah gejala rematik

Ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari penderita rematik. Jika dikonsumsi secara terus-menerus, berbagai makanan ini berpotensi memperburuk keparahan gejala rematik.

1. Daging merah

Tingginya kandungan lemak jenuh dalam daging merah dapat memperparah peradangan. Selain itu, jenis daging ini mengandung asam lemak omega-6 yang bisa memicu peradangan jika dikonsumsi secara berlebihan.

Beberapa penderita rematik melaporkan bahwa mereka mengalami pengurangan gejala saat berhenti makan daging merah. 

Di sisi lain, konsumsi daging merah tanpa lemak dapat memberikan protein dan nutrisi penting bagi penderita rematik tanpa memperparah peradangan.

2. Gula tambahan

Konsumsi makanan dan minuman dengan gula tambahan dapat memperparah gejala rematik. Gula tambahan sering kali ditemukan dalam makanan dan minuman, seperti soda, permen, es krim, hingga saus.

Menurut penelitian yang dilakukan terhadap 217 penderita rematik, makanan penutup yang manis dan soda menjadi hidangan yang dilaporkan paling sering memperparah gejalanya. 

Selain memperparah gejala rematik, mengonsumsi hidangan manis juga meningkatkan risiko terkena penyakit ini.

3. Tepung olahan

Makanan dengan tepung olahan, seperti pasta dan camilan manis, dapat meningkatkan kadar gula darah di dalam tubuh. 

Lonjakan gula darah mendorong tubuh memproduksi sitokin yang dinilai mampu memperburuk gejala rematik.

Tak hanya itu, mengonsumsi makanan dengan tepung olahan juga berpotensi menambah berat badan dan menyebabkan stres pada persendian.

4. Gorengan

 

Mengurangi konsumsi gorengan juga dinilai membantu meredakan gejala rematik.

Menurut studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism pada tahun 2009, gorengan mengandung racun advanced glycation end product (AGE) yang meningkatkan oksidasi sel.

Selain itu, makanan pantangan rematik ini juga dapat mengakibatkan obesitas.

5. Gluten

Bagi sebagian orang, mengonsumsi makanan dengan gluten dapat memicu peradangan. Kandungan protein ini umumnya ditemukan dalam biji-bijian, seperti gandum dan barley. 

Diet bebas gluten juga dipercaya bermanfaat bagi penderita rematik, tetapi bukti yang ada masih belum kuat sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut.

6. Alkohol

Alkohol menjadi pantangan rematik karena dapat memperparah gejala radang sendi. 

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa konsumsi alkohol secara berlebihan meningkatkan kadar protein C-reaktif (CRP) dalam tubuh. 

CRP merupakan protein yang diproduksi sebagai bentuk reaksi ketika terjadi peradangan di dalam tubuh.

7. Makanan cepat saji

Produk olahan, seperti makanan cepat saji, cenderung mengandung gula tambahan, tepung olahan, dan lemak jenuh yang bisa memperburuk gejala rematik. 

Maka dari itu, sebaiknya perhatikan label nilai gizi dan daftar bahan makanan yang digunakan sebelum membeli makanan cepat saji.

8. Minyak sayur

Beberapa jenis minyak sayur memiliki banyak kandungan asam lemak omega-6. Apabila dikonsumsi secara berlebihan, asam lemak ini dapat memperburuk gejala rematik. 

Asam lemak omega-6 memang penting untuk kesehatan, tetapi Anda juga harus mengimbanginya dengan mengonsumsi makanan yang kaya kandungan asam lemak omega-3 seperti ikan.

9. Makanan yang tinggi garam

Mengurangi konsumsi garam disebut membantu meredakan gejala radang sendi pada penderita rematik. 

Sebuah penelitian pada tikus melaporkan bahwa tikus yang diberikan makanan tinggi garam cenderung mengalami radang sendi yang lebih parah.

Sementara itu, penelitian lain terhadap 18.555 orang mengaitkan asupan natrium yang tinggi dengan peningkatan risiko rematik.

BACA JUGA: 8 Makanan Penyebab Nyeri Sendi yang Sebaiknya Dihindari, Apa Saja?

Pantangan rematik dalam bentuk gaya hidup

Salah satu pantangan rematik adalah mengonsumsi pereda nyeri secara berlebihan
Selalu konsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi pereda nyeri

Selain makanan, ada beberapa gaya hidup yang menjadi pantangan rematik karena berpotensi memperparah gejala radang sendi.

1. Olahraga dengan hentakan dan gerakan berulang

Olahraga yang melibatkan hentakan dan gerakan berulang dapat memperburuk gejala rematik. Berikut adalah beberapa jenis olahraga yang sebaiknya dihindari penderita rematik.

  • Lari
  • Tenis
  • Melompat
  • Senam aerobik high impact
  • Olahraga lain dengan gerakan yang sama secara berulang.

Meski demikian, ada pula jenis olahraga yang membantu meredakan nyeri akibat rematik. Jenis olahraga ini juga bermanfaat dalam meningkatkan fungsi dan fleksibilitas sendi, meningkatkan rentang gerak, serta meningkatkan suasana hati. 

Berikut adalah jenis olahraga yang membantu meringankan gejala rematik.

  • Peregangan
  • Jalan kaki
  • Latihan dengan gerakan mengalir, seperti yoga atau tai chi
  • Pilates
  • Olahraga air
  • Bersepeda
  • Latihan kekuatan
  • Latihan tangan dan pergelangan
  • Berkebun dan latihan ringan lainnya

Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter dan terapis fisik mengenai rencana olahraga yang tepat agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda.

2. Menggunakan obat pereda nyeri secara berlebihan

Menggunakan obat atau krim pereda nyeri secara berlebihan berpotensi memperparah gejala rematik. 

Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter ketika Anda hendak menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas untuk mengatasi rematik.

3. Membiarkan rasa nyeri hilang dengan sendirinya

Mengabaikan rasa nyeri dapat memperparah kondisi penderita rematik. Jika dibiarkan begitu saja tanpa penanganan, peradangan yang Anda alami dapat berkembang menjadi kerusakan sendi seiring berjalannya waktu.

4. Terlalu memikirkan rasa sakit

Terlalu fokus pada rasa sakit yang diderita akibat rematik bisa memicu depresi. 

Supaya tidak bertambah parah, dokter biasanya memberikan obat antidepresan maupun terapi lain untuk mengatasi depresi sekaligus nyeri akibat rematik.

5. Merokok

Racun yang terkandung dalam asap rokok dapat mengakibatkan stres pada jaringan ikat. Kondisi ini berpotensi memperparah gejala rematik dan bisa memicu lebih banyak masalah persendian.

6. Berpikiran negatif

Berpikiran negatif dapat meningkatkan rasa sakit yang muncul akibat rematik. Supaya tidak menimbulkan rasa sakit berkepanjangan, cobalah alihkan perhatian Anda dengan melakukan aktivitas yang disukai bersama orang terdekat. 

Apabila Anda sering dihantui pikiran negatif, berkonsultasi dengan terapis mungkin dapat membantu mengatasinya.

7. Begadang

Rematik dan kualitas tidur yang buruk sering kali terkait satu sama lain. 

Nyeri rematik dapat membuat Anda sulit tidur, sedangkan kurang tidur bisa membuat Anda lebih sensitif terhadap rasa sakit.

Jika siklus ini terus berlanjut, tidak hanya gejala rematik saja yang dapat memburuk, Anda pun bisa lebih rentan terhadap depresi dan kelelahan.

Maka dari itu, hindari begadang dan cobalah dapatkan kualitas tidur yang baik dengan mengonsumsi obat rematik sesuai petunjuk, menghindari konsumsi kafein di sore hari, batasi screen time sebelum tidur, dan berolahraga di siang hari.

8. Mengabaikan kebersihan mulut dan gigi

Mulut dan gigi yang tidak terawat dapat membuat kita lebih rentan terkena penyakit. Contohnya, penyakit gusi dapat menyebabkan rematik berkembang lebih cepat.  

Seiring waktu, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan tulang dan tulang rawan yang lebih besar.

Pastikan untuk melakukan perawatan gigi dan mulut dengan rutin menjaga kebersihannya serta mengunjungi dokter gigi secara teratur.

BACA JUGA: Pilihan Pengobatan Rematik, dari Konsumsi Obat, Terapi, hingga Operasi

Punya pertanyaan lain seputar rematik? Konsultasikan dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ saja. 

Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

Advertisement

sakit punggungnyeri sendirematiknyeri punggung

Ditulis oleh Bayu Galih Permana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved