logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Begini Cara Kerja Otak Saat Menguasai Kemampuan Baru

open-summary

Otak selalu siap untuk belajar hal baru setiap waktu. Ketika menguasai kemampuan baru, tercipta pola aktivitas saraf yang baru.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

27 Apr 2023

Otak akan membentuk pola aktivitas saraf yang baru setiap kali manusia berusaha menguasai kemampuan baru

Cara kerja otak ketika manusia mempelajari hal baru sungguh mengagumkan

Table of Content

  • Cara kerja otak dan misterinya
  • Penelitian seekor monyet dan kursor di monitor
  • Masa depan cara kerja otak
  • Harapan baru terapi pemulihan

Cara kerja otak tak henti-hentinya membuat kita terkagum-kagum. Selalu ada saja hal baru yang dipelajari setiap hari, bahkan setiap detiknya. Jika dipelajari terus menerus dengan intens, maka setiap orang bisa menguasai kemampuan baru.

Advertisement

Kemampuan baru tentu tidak dikuasai dengan instan. Ada istilah populer dalam buku Malcolm Gladwell berjudul Outliers, anyone can master a skill with 10,000 hours of practice.

Tentu bukan berarti 10.000 jam adalah syarat mutlak untuk menguasai sesuatu. Namun dari kalimat tersebut bisa disimpulkan bahwa seseorang perlu belajar dengan tekun dan penuh komitmen untuk dapat menguasai kemampuan baru. 

Hal yang tak kalah menarik adalah membedah bagaimana cara kerja otak ketika seseorang menguasai kemampuan baru.

Cara kerja otak dan misterinya

Selalu saja ada misteri ketika berbicara tentang cara kerja otak. Para peneliti pun tak berhenti mencari tahu bagaimana cara kerja otak, termasuk tim dari University of Pittsburgh dan Carnegie Mellon University.

Dalam penelitian mereka, terkuak bahwa lewat pembelajaran jangka panjang dan terus menerus, ada pola aktivitas saraf yang baru. Ketika hal ini tercipta, di situlah seorang individu dapat melakukan hal yang sebelumnya tidak dikuasainya.

Penelitian seekor monyet dan kursor di monitor

Temuan ini diperoleh lewat brain-computer interface yang menciptakan koneksi langsung antara aktivitas saraf seekor monyet yang menjadi responden dengan gerakan kursor di komputer. 

Ada sekitar 90 unit urat saraf yang direkam di lengan monyet itu ketika ia melakukan aktivitas baru. Monyet diminta untuk memindahkan kursor ke arah target yang ada di monitor.

Pertama-tama, tim peneliti memberikan aktivitas intuitive mapping yang tidak mengharuskan monyet untuk menguasai hal baru ketika melakukannya. Barulah di tahap berikutnya, ada kemampuan baru yang harus dikuasai untuk bisa memindahkan kursor dengan tepat.

Sepekan kemudian, ternyata monyet itu berhasil menguasai kemampuan memindahkan kursor di bawah kontrolnya. Tentu saja hal ini sangat mencengangkan karena sebelumnya tidak ada aktivitas saraf yang berkaitan dengan hal ini.

Tim peneliti kembali membandingkan dengan cara kerja otak sebelumnya, dan terkuak bahwa ada pola baru yang muncul seiring dengan kemampuan baru si monyet.

Masa depan cara kerja otak

Dari temuan sederhana monyet dan kursor ini, maka diprediksi hal yang sama juga bisa terjadi pada manusia. Ketika mereka berhasil menguasai kemampuan baru, ada cara kerja otak yang melibatkan pola aktivitas saraf yang juga baru.

Analoginya adalah orang yang baru mencoba belajar memainkan piano. Cara kerja otak sebelumnya tentu belum mengenal tuts mana saja yang mengeluarkan nada tertentu.

Namun seiring dengan pembelajaran rutin selama periode waktu tertentu, ada pola baru yang terbentuk di otak. Semakin lihai, semakin dikuasai pula keterampilan untuk menggerakkan jari dan menghasilkan nada dari piano.

Harapan baru terapi pemulihan

Masih dari temuan cara kerja otak yang mengagumkan ini, artinya ada harapan baru cara terapi untuk pemulihan orang-orang yang sakit dan terganggu fungsi kognitifnya.

Semisal orang yang menderita stroke dan ingin mencoba kembali belajar menulis. Memperkenalkan kembali cara memegang alat tulis hingga menggoreskannya di kertas dan bisa menghasilkan tulisan akan jadi keterampilan baru.

Ketika hal ini bekerja, cara kerja otak juga akan terus memberikan umpan balik terhadap seluruh sensor yang terkait. Dengan demikian, akan tercipta pola aktivitas saraf yang baru ketika seseorang menguasai kemampuan baru.

Otak adalah bagian tubuh yang begitu fleksibel dan siap menerima hal baru. Adalah keputusan setiap individu untuk mengisinya dengan terus belajar apapun yang menarik bagi mereka.

Advertisement

kesehatan otak

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved