logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Mental

Menerapkan Komunikasi Asertif yang Berdampak Positif bagi Kesehatan Mental

open-summary

Manfaat menerapkan komunikasi asertif sehari-hari dapat mengurangi risiko stres dan Anda pun bisa lebih dipercaya orang lain


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

5 Apr 2021

Menerapkan komunikasi asertif dapat mengurangi risiko stres

Berkomunikasi secara asertif bisa membantu membangun kepercayaan Anda dengan orang lain

Table of Content

  • Manfaat komunikasi asertif
  • Tips menerapkan komunikasi asertif
  • Catatan dari SehatQ

Sikap asertif perlu diterapkan saat berkomunikasi, baik dengan teman, pasangan, maupun di tempat kerja. Dalam komunikasi asertif, Anda diajak untuk menyampaikan segala sesuatunya dengan jelas dan jujur, sesuai keyakinan, kebutuhan, serta emosi. Tak cuma memberi dampak positif bagi hubungan, cara berkomunikasi ini juga bermanfaat untuk kesehatan mental.

Advertisement

Manfaat komunikasi asertif

Ada beragam manfaat yang bisa Anda peroleh dari menerapkan komunikasi asertif sehari-hari. Sejumlah manfaat berkomunikasi secara asertif, di antaranya:

1. Melindungi kebutuhan Anda

Menerapkan batasan dalam hidup memang perlu dilakukan apalagi pada situasi atau kondisi yang membuat Anda tidak nyaman. Komunikasi asertif membuat Anda bisa mengekspresikan emosi dengan jelas dalam menetapkan batasan.

Dengan adanya batasan tersebut, kebutuhan Anda pun jadi terlindungi. Selain itu, cara ini bisa membantu mengurangi risiko frustasi yang mungkin terjadi saat Anda dan orang lain bertindak melebihi batas.

2. Membangun kepercayaan dengan orang lain

Berkomunikasi secara asertif bisa membantu membangun kepercayaan Anda dengan orang lain, begitu pula sebaliknya. Ketika Anda berbicara dengan tegas dan jujur, orang cenderung akan lebih memberikan kepercayaannya.

Berbeda dengan asertif, komunikasi secara pasif lebih sering mengarah pada kebohongan, meskipun tidak selalu. Hal itu tentunya dapat merusak kepercayaan serta hubungan Anda dengan orang lain.

3. Mencegah stres

Stres dapat dicegah dengan menerapkan komunikasi asertif, terutama ketika Anda berada di lingkungan kerja. Berkomunikasi secara pasif berisiko membuat Anda lebih banyak dibebani pekerjaan, yang kemudian meningkatkan risiko stres.

Ketika Anda bersikap asertif, Anda dapat membatasi jumlah pekerjaan yang harus dilakukan pada hari yang sama. Cara ini bisa mengurangi risiko stres dan kelelahan, baik secara fisik maupun mental, akibat bekerja secara berlebihan.

4. Mencegah terjadinya konflik

Mengekspresikan pendapat Anda secara jujur dapat membantu mencegah terjadinya konflik dalam hubungan. Kebohongan mungkin akan terlihat baik di awal, namun ketika semuanya terbongkar, risiko pertengkaran besar tak bisa dielakkan.

Tidak berkomunikasi secara jujur dapat merusak kepercayaan orang lain terhadap Anda. Tak hanya itu, hubungan Anda dengan orang lain pun juga berpotensi rusak karena kebohongan.

5. Meningkatkan kenyamanan dan kepuasan dalam hubungan

Berkomunikasi secara asertif bisa membuat hati dan pikiran Anda merasa nyaman. Selain itu, cara ini juga dapat meningkatkan kepuasan dalam hubungan dengan orang lain. Sikap asertif membuat Anda menghargai batasan satu sama lain dan tetap nyaman untuk mengungkapkan perasaan secara apa adanya.

Tips menerapkan komunikasi asertif

Apabila belum terbiasa, menerapkan gaya komunikasi asertif mungkin akan terasa sulit bagi sebagian orang. Namun, cara komunikasi ini nantinya akan melekat dengan sendirinya pada diri Anda jika terus diterapkan sehari-hari.

Berikut ini sejumlah tips yang dapat diterapkan untuk membantu Anda dalam berkomunikasi secara asertif:

  • Menggunakan kata ‘saya’ dibanding ‘Anda’ saat berbicara sehingga orang lain lebih dapat memahami apa yang Anda rasakan atau pikirkan. Misalnya, apabila orang lain melakukan kesalahan, katakan ‘saya tidak setuju’ daripada ‘Anda salah’.
  • Berlatih untuk mengatakan tidak pada permintaan yang tak bisa Anda lakukan. Jangan ragu untuk berterus terang dan sampaikan alasannya secara jujur dan singkat.
  • Jika Anda kesulitan untuk berbicara di depan umum, berlatihlah terlebih dahulu sebelum menyampaikannya. Menulis apa yang ingin dikatakan pada catatan kecil bisa membantu mempermudah Anda untuk berbicara.
  • Untuk menyampaikan segala sesuatunya dengan tegas, manfaatkanlah bahasa tubuh. Lakukan kontak mata secara teratur dengan lawan bicara, pertahankan ekspresi wajah yang positif, dan hindari postur penuh keraguan seperti menyilangkan lengan atau kaki.
  • Kendalikan emosi, meski Anda mungkin merasa frustasi, marah, atau ingin menangis. Pengendalian emosi yang kurang baik dapat mempersulit Anda dalam menyelesaikan konflik. Jika Anda terlalu emosi, menghindarlah sejenak hingga situasi membaik.

Baca juga: Cara Berkomunikasi yang Baik dalam Kehidupan Personal dan Profesional

Catatan dari SehatQ

Komunikasi asertif perlu diterapkan sehari-hari. Tidak hanya baik untuk hubungan Anda dengan orang lain, cara komunikasi ini juga bermanfaat bagi kesehatan mental karena bisa mengurangi risiko stres.

Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai komunikasi asertif dan manfaatnya untuk kesehatan, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan SehatQ . Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

stresmenjalin hubungan

Ditulis oleh Bayu Galih Permana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved