Mendeteksi teman palsu bisa dilihat dari sifat yang ditimbulkan oleh orang tersebut. Mereka cenderung egois, mudah menghina, berbohong, dan tidak bisa dipercaya.
2023-03-19 09:01:09
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Punya teman palsu bisa memengaruhi kesehatan mental Anda di tempat kerja
Mana yang lebih tidak mengenakkan: sosok teman yang kejam atau teman palsu? Jangan sampai terjebak karena keduanya bisa merugikan Anda. Sosok fake friend sangat tidak sehat dan bisa saja menyeret ke kebiasaan buruk.
Advertisement
Bukan hanya orang dewasa bahkan anak sejak remaja pun perlu tahu bagaimana membedakan sosok teman palsu dan bukan. Jika sudah terdeteksi, sebaiknya jaga jarak dan jangan terlibat terlalu jauh.
Di antara lingkaran begitu banyak orang di sekitar Anda, mendeteksi teman palsu bisa jadi gampang-gampang susah. Mereka adalah serigala berbulu domba, yang tampak manis namun di belakang bersikap sebaliknya.
Apa saja tanda-tandanya?
Ciri utama fake friend adalah hanya akan menghubungi ketika butuh bantuan. Sangat jarang mereka menghubungi saat ingin menanyakan kabar atau merasa rindu. Mungkin juga, sosok teman semacam ini sibuk dengan dirinya sendiri hingga tidak terlintas di pikiran mereka untuk memikirkan orang lain.
Pahami bahwa sosok teman yang sibuk dengan gosip dan drama adalah orang yang toxic. Jauhi sosok seperti ini. Mungkin pada suatu waktu mereka mengajak Anda bergosip, bisa jadi Anda yang menjadi topik gosip mereka saat berbicara dengan orang lain lagi.
Menyebarkan rumor memiliki konsekuensi sangat serius apalagi jika sampai menimbulkan fitnah. Jangan remehkan hal ini karena termasuk perundungan alias bullying.
Sesuai namanya, sosok teman palsu bersikap tidak seperti dirinya sendiri. Ada topeng yang menutup jati diri aslinya. Bukan hanya pada mereka, hal ini bisa juga merembet kepada Anda. Contohnya, Anda tidak bisa menjadi diri sendiri dan terpaksa menjadi sosok berbeda saat berinteraksi dengan mereka.
Mulai dari mengenakan pakaian tertentu hingga cara berbicara yang harus disesuaikan, itu tanda bahwa Anda ada dalam lingkaran pertemanan palsu. Hubungan pertemanan ini sudah seharusnya dihentikan saja.
Tidak bisa menjadi diri sendiri akan membuat Anda lelah dan pada akhirnya merasa tertekan. Untuk apa berada dalam pertemanan yang begitu melelahkan? Sangat mungkin, Anda menjadi terbawa tidak berani berkata tidak, berubah menjadi sosok people pleaser, hingga merasa stres.
Berdusta adalah makanan sehari-hari bagi sosok teman palsu. Mereka akan membual tentang hal-hal hebat agar orang lain memberikan apresiasi. Apapun dilakukan demi tampak lebih baik. Untuk itu, segera jauhi sosok yang menghalalkan segala cara – termasuk berbohong – dalam hidupnya.
Beberapa orang menganggap orang lain merupakan sahabat mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk menggunakan kedok ini untuk merendahkan Anda. Sosok sahabat palsu akan menunjukkan sikap buruknya secara terang-terangan. Jika idealnya teman ada untuk saling mendukung dan memberi motivasi, mereka justru bersikap sebaliknya.
Mereka tak akan segan menghina atau memberikan kritik terkait apa pun. Mulai dari berat badan, cara berpakaian, dan pilihan-pilihan hidup lainnya. Terjebak dalam pertemanan semacam ini bisa saja membuat seseorang menjadi tidak percaya diri.
Satu lagi tanda-tanda fake friend adalah sangat mudah merasa iri terhadap apa yang Anda capai. Ketika ini terjadi, mereka bisa melontarkan kalimat yang begitu menyakitkan atau menyinggung perasaan. Itu bukan teman yang baik.
Seharusnya, teman yang baik akan ikut senang terhadap pencapaian orang lain. Memang benar, rasa iri itu manusiawi. Ketika terlalu berlebihan, bisa menjadi tidak sehat dan berujung menjadi bullying.
Selain terbiasa berbohong, sosok teman palsu juga tidak bisa dipercaya memegang suatu rahasia. Mereka tidak segan membocorkan rahasia kepada orang lain hingga tersebar luas. Apabila ada sosok teman semacam ini dalam lingkaran pergaulan Anda, sebaiknya mulai jaga jarak.
Tekankan pada diri sendiri bahwa elemen utama dalam pertemanan yang sehat adalah rasa percaya. Apabila ini tidak terjadi, artinya mereka bukanlah teman sejati.
Tanda-tanda lain Anda berada dalam lingkaran pertemanan yang tidak sehat adalah merasa lelah setiap kali berinteraksi dengan mereka. Bukan hanya tidak bisa menjadi diri sendiri, namun juga lelah dengan semua sikap yang dilakukannya.
Baca juga: 13 Ciri-ciri Teman Toxic yang Harus Kamu Kenali
Bagaimana cara menghiadapi teman palsu? Ikuti langkah-langkah di bawah ini
Ingatlah bahwa sosok fake friend tidak akan suka saat ada teman yang menjauhinya. Mereka akan terus mencari dan mengejar karena merasa tidak lagi mendapat perhatian. Jadi, bersiaplah dengan sikap mereka yang terus meneror dan bersikap tegas.
Buatlah batasan atau boundaries terhadap orang lain. Jika sudah tegas bersikap untuk mengabaikan mereka, konsistenlah dengan batasan itu. Jangan tiba-tiba menghubungi terlebih dahulu hanya karena merasa tidak enak.
Apabila ingin menjauhi secara perlahan, lakukan dengan menolak secara halus apa yang mereka minta. Sampaikan bahwa Anda sibuk dengan hal lain. Ulangi terus menerus hingga bisa menarik diri sepenuhnya.
Apabila sosok teman palsu yang ada di dekat Anda punya kemungkinan untuk berubah, coba bicara dari hati ke hati. Sampaikan apa yang menurut Anda menjadikan mereka sosok fake friend. Jika bersambut dan mereka bisa berubah, tentu ini menjadi hal yang positif.
Ingat bahwa orang yang paling bisa menghargai Anda adalah diri sendiri. Yakini hal itu. Tidak perlu menghabiskan energi dan waktu dengan berinteraksi dekat dengan sosok teman palsu.
Baca juga: Cara Mengatasi Rasa Sedih Setelah Kehilangan Teman Baik
Pada akhirnya, Anda sendirilah yang harus mencari teman yang baik. Hindari pertemanan yang hanya berat sebelah atau malah merugikan Anda. Memiliki teman toxic hanya akan membuat kesehatan mental Anda terganggu
Jika Anda ingin tahu lebih banyak seputar kesehatan mental lainnya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bagi seseorang yang perfeksionis, merasa takut gagal tentu mutlak dirasakan. Istilahnya adalah atychiphobia, yaitu perasaan irasional takut gagal yang terus menerus muncul. Gejala merasa takut gagal berbeda pada tiap orang, mulai dari yang ringan hingga parah tak bisa lagi menuntaskan aktivitas dengan baik.
Peluru karet merupakan jenis proyektil yang bisa memberikan rasa sakit namun tidak mematikan. Bentuknya kecil dan padat. Meski tidak mematikan, peluru karet bisa menyebabkan cedera parah, hingga kelumpuhan.
Mempelajari hal baru bisa jadi lebih efisien dengan menggunakan beberapa trik seperti: mulai dengan durasi singkat, membuat kuis, hingga melibatkan tidur siang dalam prosesnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved