2023-03-21 23:09:15
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Mendengarkan musik berpotensi meningkatkan kreativitas
Table of Content
Jika Anda ingin menyehatkan tubuh, berolahragalah. Namun jika Anda ingin melatih otak, cobalah untuk mendengarkan musik! Hal itulah yang disampaikan oleh salah satu peneliti dari John Hopkins Medicine, Amerika Serikat. Menurutnya, musik memiliki banyak manfaat, seperti menstimulasi otak, mengurangi kecemasan, meningkatkan memori, memperbaiki kualitas tidur, hingga menurunkan tekanan tinggi.
Advertisement
Hubungan antara musik dan aktivitas otak masih dikaji secara mendalam. Namun, para peneliti menduga musik yang Anda dengarkan memaksa otak untuk bekerja sama kerasnya seperti saat belajar matematika dan arsitektur bangunan secara bersamaan.
Dahulu, musik klasik disebut-sebut sebagai jenis musik yang paling superior karena dapat menghadirkan berbagai efek positif, bahkan bagi janin. Namun, penelitian terkini menunjukkan bahwa genre musik apapun, mulai dari dangdut, rock ’n’ roll, jazz, hip-hop, pop, hingga K-pop, tetap bisa membawa manfaat bagi otak ketika Anda mendengarkannya.
Mendengarkan musik merupakan salah satu metode terapi untuk pasien kondisi tertentu, salah satunya penderita penyakit Alzheimer. Metode ini tergolong non-invasif dan relatif bisa diaplikasikan ke semua orang untuk memperbaiki kondisi emosional dan kemampuan dalam bersosialisasi.
Secara umum, manfaat mendengarkan musik yang bisa Anda rasakan antara lain:
Ketika musik masuk ke telinga, gelombang suara yang dihasilkannya diartikan tubuh sebagai rangsangan bagi otak untuk melepas senyawa dopamine (zat kimia yang membuat Anda merasa senang atau bahagia). Oleh karena itu, banyak terapis yang menganjurkan Anda mendengarkan musik untuk mengurangi stres dan menghindari gangguan kecemasan maupun depresi.
Selain memperbaiki suasana hati, mendengarkan musik juga bisa merangsang otak untuk terus memerintahkan otot agar mampu bergerak aktif. Efek ini akan sangat terasa ketika Anda sudah memasuki usia lanjut, tepatnya saat tubuh sudah sulit untuk digerakkan karena terlalu banyak menerapkan pola hidup sedenter (kurang banyak bergerak) di masa muda.
Seperti disinggung sebelumnya, musik kerap dijadikan sebagai salah satu terapi penyembuhan penyakit yang berhubungan dengan otak, seperti trauma. Mendengarkan musik disebut mampu meringankan gejalanya, bahkan menyembuhkannya.
Sebagai contoh, terapi musik dan bernyanyi kerap digunakan untuk membantu pasien stroke agar dapat kembali bicara. Orang dewasa yang kesulitan berjalan karena penyakit Parkinson juga bisa menjalani terapi musik dengan cara berdansa untuk menguatkan kekuatan otot kaki dan tubuh secara keseluruhan.
Sesekali, cobalah mendengarkan genre musik di luar aliran favorit Anda. Mencoba mendengarkan jenis musik baru dan beragam bisa merangsang kreativitas karena otak ‘dipaksa’ untuk beradaptasi dengan gelombang suara yang tidak familiar dengan rangsangan sebelumnya.
Mendengarkan musik juga bisa membangkitkan kembali memori yang sudah lama terpendam di dalam ingatan. Tidak percaya? Coba dengarkan lagu-lagu yang dibawakan band atau penyanyi lawas favorit agar untuk mengenang peristiwa yang terjadi di masa lagu itu Anda dengarkan.
Tidak perlu menunggu untuk sakit atau merasa stres hingga depresi demi merasakan manfaat mendengarkan musik. Orang sehat pun bisa mendapatkan dampak positif dari mendengarkan musik dengan cara-cara sebagai berikut:
Mendengarkan musik mungkin terlihat sebagai ajang hiburan semata. Namun, siapa sangka manfaat kegiatan ini sangat baik untuk otak dan tubuh secara keseluruhan?
Advertisement
Referensi
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved