Hamil di luar nikah perlu diwaspadai oleh orang tua yang memiliki anak remaja. Umumnya hamil di luar nikah terjadi akibat hubungan keluarga yang buruk.
31 Okt 2019
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Hamil di luar nikah disebabkan oleh beberapa faktor
Table of Content
Beberapa waktu yang lalu, publik dikejutkan dengan berita dari Young Lex. Melalui channel Youtube-nya, sang rapper mengakui bahwa istrinya hamil di luar nikah. Ketika dinikahi pada Juni silam, usia kandungan Eriska Nakesya (istri Young Lex) sudah berusia 1 bulan.
Advertisement
Fenomena hamil di luar nikah memang cukup marak terjadi, terutama pada remaja. Berdasarkan data WHO, sekitar 11 persen remaja di seluruh dunia mengalami hamil di luar nikah setiap tahunnya. Untuk mencegah hal ini terjadi, peran orangtua dibutuhkan dalam mendidik anak-anaknya. Lantas, apa yang harus dilakukan?
Hamil di luar nikah dapat terjadi karena beberapa faktor, mulai dari keluarga hingga dirinya sendiri. Berbagai faktor penyebab hamil di luar nikah, di antaranya:
Masalah keluarga dapat menjadi faktor penyebab hamil di luar nikah. Sebuah studi menunjukkan bahwa peluang untuk hamil di luar nikah pada remaja 11 kali lebih banyak berasal dari keluarga bermasalah.
Anak-anak yang memiliki masalah keluarga cenderung tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarga, atau tidak merasa aman di rumah. Selain itu, dalam keluarga yang bermasalah, anak juga kurang mendapat dukungan dari keluarga terkait masalah yang dihadapinya, dan cenderung memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih rendah.
Contoh masalah keluarga yang mungkin terjadi, yakni keluarga yang tak utuh (orangtua meninggal, bercerai, atau berpisah), anak-anak dari keluarga poligami, pernikahan orangtua tidak harmonis, hubungan bermasalah dengan ayah tiri, kemiskinan ekstrem, orangtua cacat mental, orangtua sudah uzur dan lemah, orangtua tunggal, dan sebagainya.
Sebagian besar kasus hamil di luar nikah terjadi karena kurangnya pengawasan dan kontrol orangtua. Orangtua yang tidak memiliki kontrol, atau terlalu ketat dalam mengontrol anaknya membuat risiko hamil di luar nikah menjadi 14 kali lebih tinggi.
Tidak tinggal bersama orangtua menyebabkan kurangnya pengawasan dan kontrol yang tepat pada anak. Kontrol yang rendah ini membuat anak merasa bebas untuk bergaul.
Padahal orangtua memainkan peran penting, terutama dalam perkembangan seksual dan perilaku anak. Pemantauan dan pengawasan orangtua sangat dibutuhkan untuk menjaga remaja dari kegiatan berisiko.
Hubungan dalam keluarga yang buruk menunjukkan risiko terjadinya hamil di luar nikah hampir 15 kali lebih tinggi.
Remaja yang hamil di luar nikah dengan hubungan dalam keluarga yang buruk tidak memiliki kebiasaan berkomunikasi secara terbuka, atau mendiskusikan masalah dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, serta orangtua pun tidak pernah membahas masalah keluarga.
Sementara, remaja dengan hubungan dalam keluarga yang baik cenderung menunjukkan komunikasi secara intens dengan orangtua, memiliki keterhubungan, dan masa depan yang lebih tinggi.
Padahal keterhubungan keluarga bisa menjadi bentuk protektif bagi anak dalam mengambil risiko hubungan seksual sehingga terhindar dari hal tersebut.
Lebih dari ¾ kasus pelaku hamil di luar nikah hanya mengenyam pendidikan hingga SMA atau di bawahnya. Wanita dengan pendidikan yang rendah empat kali lebih mungkin mengalami kehamilan yang tak diinginkan.
Remaja dan dewasa muda yang tidak terlibat dalam kegiatan produktif lebih banyak mengalami hamil di luar nikah daripada yang produktif. Mereka bahkan memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk mengalami kehamilan yang tak diinginkan.
Berbagai pengetahuan tentang menstruasi, konsepsi, infeksi menular seksual, kontrasepsi, dan seks aman jarang diketahui diketahui oleh anak-anak Indonesia.
Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan seksual dan reproduksi memiliki hubungan yang signifikan dengan kehamilan di luar nikah. Penelitian menunjukkan bahwa ketidaktahuan, mitos, dan kesalahpahaman tentang masalah seksual lebih banyak terjadi pada kalangan remaja yang hamil di luar nikah.
Baca Juga
Orangtua memiliki peran penting dalam mendidik anaknya, serta memainkan peran kunci dalam mengurangi kasus hamil di luar nikah, terutama pada remaja. Adapun yang dapat dilakukan orangtua dalam mencegah hamil di luar nikah, yaitu:
Berikan penjelasan yang mudah dimengerti mengenai berbagai pengetahuan seputar kesehatan seksual dan reproduksi pada anak. Jelaskan pula batasan-batasan mengenai hubungan seks dan akibat yang akan timbul jika mereka berhubungan seks.
Biarkan anak untuk bertanya apa pun yang ingin diketahuinya mengenai hal ini, dan beri jawaban secara bijak. Membuat anak nyaman ketika berdiskusi akan memudahkannya memahami dengan baik.
Memiliki kontrol yang baik pada anak sangat penting karena Anda dapat memastikan mereka berada dalam keadaan yang aman. Ini juga dapat membantu anak memahami bahwa orangtuanya begitu peduli dan khawatir. Namun, jangan terlalu mengekang anak karena dikhawatirkan mereka akan memberontak.
Teman sebaya memiliki pengaruh yang kuat pada anak. Dengan mengenali teman-temannya, Anda bisa membuat mereka mengetahui nilai-nilai yang diterapkan pada anak Anda. Selain itu, bicarakan pula dengan orangtua mereka tentang aturan waktu dalam bermain, dan aturan-aturan lain yang baik untuk diterapkan.
Anda dapat mendukung anak untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan menyalurkan hobinya, seperti menulis, menggambar, berenang, dan sebagainya, dengan mengikuti komunitas atau melakukan les. Ini dapat membuat anak terhindar dari kegiatan-kegiatan yang membawa pengaruh buruk.
Konten berbau seks pada berbagai media saat ini mudah diakses. Oleh sebab itu, Anda harus mencegah anak mengakses konten-konten negatif tersebut dengan menerapkan filter khusus usianya pada gadget anak. Anda juga dapat memberi pengertian pada anak untuk menonton acara tv yang sesuai dengan usianya.
Tunjukkan kehangatan dan kasih sayang dalam keluarga. Ajaklah anak untuk sering berkomunikasi dan menceritakan apa yang telah dilaluinya hari ini.
Menekankan rasa saling percaya dan hormat sangat penting, agar anak mau terbuka pada orangtua. Selain itu, Anda juga harus bersikap disiplin dan menegur anak jika ia melakukan kesalahan.
Dengan melakukan cara-cara tersebut, orangtua dapat membantu anak membuat keputusan yang sehat, bertanggung jawab, dan mengerti bahwa seks tidak boleh dilakukan sembarangan, terutama di usianya yang masih belia.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Hamil 7 bulan lalu perut terasa kencang dan sakit adalah kondisi yang umum terjadi. Sebagian besar penyebabnya tidaklah berbahaya. Namun pada beberapa kasus, ini juga bisa menjadi pertanda adanya gangguan pada kehamilan.
Telur asin untuk ibu hamil sebaiknya dihindari karena kandungan natrium yang cukup tinggi. Konsumsi yang berlebihan bisa memicu tekanan darah tinggi, preeklampsia, hingga edema.
Tanda-tanda hamil muda pada perut cenderung tidak terlihat, tapi ada beberapa gejala yang mungkin dirasakan, seperti perut kram, kencang, hingga mual.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved