Daging ayam beku memudahkan proses penyimpanan serta lebih tahan lama. Namun, butuh trik khusus untuk mencairkannya sebelum diolah. Sembarangan mencairkannya dapat meningkatkan risiko kontaminasi bakteri pada makanan lain yang dapat berujung ke masalah pencernaan.
3 Jul 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ayam beku lebih praktis dalam penyimpanan dan tahan lama
Table of Content
Daging ayam beku kerap menjadi pilihan belanja bulanan bagi rumah tangga maupun jasa pelayanan makanan. Selain praktis, membeli daging ayam dalam keadaan beku juga dianggap lebih tahan lama.
Advertisement
Namun, timbul pertanyaan lain dari penggunaannya. Amankah ayam beku untuk kesehatan? Berapa lama ayam beku dapat bertahan dan tidak berkurang kandungan gizinya? Bolehkah langsung merebus ayam beku? Bagaimana cara mencairkan ayam frozen yang benar?
Untuk menjawab berbagai pertanyaan di atas, mari kita simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Ayam beku, disebut juga ayam frozen, adalah daging ayam yang telah dipotong dan dibekukan untuk meminimalkan risiko kontaminasi dan lebih tahan lama disimpan.
Daging ayam memiliki risiko tinggi untuk mengalami kontaminasi bakteri. Itulah sebabnya, cara menyiapkan, menyimpan, dan mengolah daging ayam perlu dilakukan dengan benar.
Penyimpanan daging ayam dalam lemari es, terutama freezer pada suhu -18? – -20?, lebih disarankan. Pasalnya, pertumbuhan bakteri di bawah suhu 4? cenderung lambat.
Semakin rendah suhu, semakin lambat pula pertumbuhan bakteri.
Proses pembekuan merupakan cara terbaik menyimpan daging ayam dalam waktu yang lama. Ayam frozen yang telah dipotong-potong bisa tahan hingga 9 bulan dalam freezer.
Sementara itu, ayam utuh yang dibekukan dapat tahan hingga 1 tahun dalam freezer.
Jika tidak dalam keadaan beku, daging ayam mentah hanya bisa bertahan dalam lemari es atau chiller (-4?– 6?.) sekitar 1-2 hari.
Baca Juga
Mencairkan ayam yang beku bukan hanya bertujuan membuat ayam menjadi mudah dimasak. Lebih dari itu, cara mencairkan ayam beku benar juga dapat membuat makanan lebih enak dan aman untuk dikonsumsi.
Departemen Pertanian Amerika Serikat, USDA, menyatakan bahwa jenis bakteri yang paling umum ditemukan dalam daging ayam mentah antara lain:
Proses pencairan, pencucian, dan pengolahan yang benar dapat mengurangi risiko kontaminasi bakteri tersebut.
Terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencairkan ayam frozen dengan aman dan mencegah kontaminasi bakteri, yakni:
Untuk mencairkan ayam beku, Anda bisa menggunakan microwave. Terlebih alat elektronik ini memiliki mode defrost, yang berguna untuk mencairkan makanan beku.
Dengan suhu panas sekitar 60?, microwave merupakan cara tercepat untuk mencairkan daging ayam beku. Namun, pada suhu tersebut pertumbuhan bakteri masih sangat memungkinkan.
Itulah sebabnya, Anda perlu segera mengolah atau memasaknya.
Anda dapat merendam daging ayam beku dalam wadah berisi air dingin untuk mencairkannya. Namun, cara ini cukup memakan waktu, yakni 2–3 jam. Anda juga perlu mengganti air rendaman setiap 30 menit.
Perlu diperhatikan bahwa ketika merendam, ayam beku harus terbungkus dengan plastik atau wadah yang antibocor. Hal ini bertujuan mencegah air masuk dan merusak jaringan daging serta kemungkinan kontaminasi bakteri.
Ayam beku yang berada dalam freezer bisa Anda letakkan dalam chiller lemari es sebelum diolah. Namun, Anda membutuhkan waktu setidaknya satu hari atau semalaman agar ayam melunak dan bisa diolah.
Pastikan bahwa ayam yang hendak dicairkan berada di wadah kedap udara sehingga tidak mengotori lemari es atau mengontaminasi makanan lain.
Meskipun terbilang lama, cara mencairkan daging beku dengan metode ini paling direkomendasikan.
Selain menggunakan ketiga metode di atas, terdapat beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat hendak mencairkan daging ayam frozen, demi menghindari kontaminasi:
Baca Juga
Ayam merupakan sumber pangan hewani yang memiliki kandungan protein tinggi, vitamin B12, triptofan, kolin, seng (zinc), zat besi, dan tembaga yang dibutuhkan tubuh untuk menunjang kesehatan.
Secara umum, baik ayam beku maupun ayam segar memiliki kandungan gizi yang sama. Hal yang membedakan keduanya hanyalah kemungkinan kontaminasi bakteri yang berpotensi merusak kualitas daging ayam dan membuatnya tidak layak untuk dikonsumsi.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, daging ayam memiliki risiko tinggi untuk mengalami kontaminasi bakteri. Dalam hal ini, daging ayam beku memiliki ketahanan yang lebih lama dibandingkan dengan daging ayam segar.
Itulah sebabnya, daging ayam segar perlu segera dimasak atau disimpan beku agar kualitasnya terjaga.
Selain itu, yang sebenarnya paling penting adalah cara mengolahnya. Agar manfaat ayam bisa benar-benar dirasakan, Anda sebaiknya mengolah dengan metode memasak yang tepat, juga tidak menggunakan garam atau gula secara berlebihan.
Pastikan juga tambahan minyak atau lemak tidak terlalu banyak. Dengan demikian, Anda terhindar dari risiko kesehatan, seperti kolesterol tinggi atau hipertensi.
Beberapa hal tentang ayam beku dalam artikel ini semoga dapat menambah pemahaman Anda mengenai proses pencairan, pencucian, dan pengolahan ayam beku yang benar. Dengan begitu daging ayam tetap enak dan sehat untuk dikonsumsi.
Pastikan Anda tidak menyimpan ayam beku di luar batas waktu yang dianjurkan. Jika terdapat perubahan warna, bau, dan tekstur pada daging, jangan mengonsumsinya atau mengolahnya karena bisa berisiko terhadap kesehatan, khususnya masalah pencernaan.
Jika ragu, Anda bisa berkonsultasi secara online menggunakan fitur chat dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat rebung untuk kesehatan jarang diketahui orang-orang. Tunas bambu muda ini dapat membantu menurunkan berat badan, tingkatkan kekebalan tubuh, hingga cegah penyakit kronis.
Manfaat daun beluntas bisa bantu menurunkan risiko diabetes, menyehatkan pencernaan, serta masalah keputihan. Konsumsi daun ini sebagai lalapan atau sambal.
Tanaman agave dikenal sebagai pemanis pengganti gula yang kaya manfaat, tapi benarkah lebih baik dengan pemanis lain?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved