Bukan hanya bayi, orang dewasa hingga lansia bisa tiba-tiba menangis saat tidur. Pemicunya banyak, namun paling besar kemungkinan akibat mood disorder seperti depresi dan kecemasan berlebih.
2023-03-19 22:02:35
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Gangguan mood bisa menyebabkan seseorang menangis saat tidur
Table of Content
Bukan hanya bayi, orang dewasa hingga lansia bisa tiba-tiba menangis saat tidur. Pemicunya banyak, namun paling besar kemungkinan akibat mood disorder seperti depresi dan kecemasan berlebih. Emosi yang membuat kewalahan juga dapat memicu terbangun dari tidur karena menangis.
Advertisement
Selain masalah psikologis, ada pula kondisi fisik yang bisa membuat tidur seseorang terganggu. Jika ini terjadi, perlu diagnosis pasti dari dokter sehingga penanganannya pun tepat.
Berikut ini beberapa hal yang berpotensi menyebabkan seseorang menangis saat tidur:
Tidak ada yang bisa memprediksi hadirnya mimpi saat terlelap. Ketika muncul mimpi buruk, ini bisa mengganggu tidur nyenyak sepanjang malam. Usia berapapun bisa mengalami hal ini.
Ada kalanya mimpi tidak berhubungan dengan hal apapun. Namun, tak menutup kemungkinan mimpi buruk berkaitan dengan stres dalam hidup. Ini menjadi cara merespons situasi yang membingungkan serta mengantisipasi potensi munculnya tantangan.
Ketika terbangun akibat bermimpi, biasanya seseorang masih bisa mengingatnya. Namun tidak demikian halnya dengan teror malam hari. Saat terbangun, rasanya hilang tak berbekas. Bahkan, hal ini juga bisa memicu seseorang tidur berjalan.
Kondisi night terrors ini bisa terjadi selama beberapa detik sampai beberapa menit. Kadang, bisa juga terjadi lebih lama. Sekitar 40% anak-anak bisa mengalaminya, namun kecenderungan ini menurun pada orang dewasa.
Merasakan kesedihan luar biasa juga bisa memicu seseorang menangis saat tidur. Orang yang mengalaminya mungkin merasa begitu kewalahan dalam menghadapi tahapan kesedihan.
Selain itu, seseorang yang sedih namun masih harus mengurus hal lain seputar pekerjaan, keluarga, atau tanggung jawab lainnya, bisa saja emosi sedih ini baru terlepas saat tidur.
Ketika mengalami pengalaman traumatis atau kesedihan luar biasa, terkadang seseorang belum benar-benar berhasil memproses perasaannya. Alhasil, sangat mungkin terjadi hal-hal seperti menangis saat tidur atau masalah tidur lainnya.
Ciri-ciri lain seseorang masih terjebak dalam rasa sedih adalah kesulitan mengambil keputusan, depresi, cemas berlebih, hingga tampak tak berenergi.
Mengalami depresi bisa berlangsung dalam jangka panjang, tidak seperti kesedihan yang bisa mereda seiring dengan berjalannya waktu. Salah satu gejala awal depresi adalah perubahan pola makan dan siklus tidur. Tak menutup kemungkinan, orang depresi bisa menangis saat tidur.
Tanda-tanda lain seseorang mengalami depresi adalah menarik diri dari orang-orang sekitar, serta tak lagi menikmati aktivitas yang dulunya menjadi favorit.
Disebut juga dengan diurnal mood variation, ciri-cirinya adalah merasa sangat lesu dan sedih ketika pagi hari tiba. Namun seiring dengan berjalannya hari, gejala ini membaik. Istilah lain untuk kondisi ini adalah morning depression.
Depresi jenis ini berkaitan dengan masalah pada ritme sirkadian. Ini adalah jam biologis tubuh yang mengatur pola tidur serta hormon yang berpengaruh pada mood dan juga energi.
Kondisi stres dan juga kecemasan berlebih juga bisa berdampak pada kualitas tidur. Jangan heran apabila gejala yang muncul termasuk menangis saat tidur hingga perubahan mood. Ketika merasa cemas dan tak tahu bagaimana mengelola perasaan, maka frekuensi menangis bisa lebih sering dari biasanya.
Terkadang, ketika seseorang berada di transisi tahapan tidur, ini juga bisa membuat seseorang menangis saat tidur. Utamanya pada bayi dan anak-anak. Ketika ada hal yang dirasa tidak normal ketika terbangun di malam hari, ini bisa memicu mereka menangis.
Baca Juga
Pada orang berusia lanjut, menangis saat tidur bisa juga berkaitan dengan kondisi demensia. Selain itu, bisa juga ini merupakan konsekuensi dari rasa kewalahan terhadap emosi yang tengah dirasakan. Begitu emosionalnya, maka bisa saja tiba-tiba menangis di kala terlelap.
Selain itu, masalah fisik seperti arthritis dan penyakit akibat penuaan lainnya juga dapat memicu rasa sakit luar biasa hingga membuat penderitanya menangis.
Penanganan untuk kondisi tidur tidak berkualitas ini bergantung pada pemicunya. Bisa psikologis, bisa juga fisik. Dokter akan memeriksa lebih jauh untuk mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar aspek psikologis dan dampaknya terhadap siklus tidur, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara menghilangkan stres bersama pasangan dapat dilakukan dengan sembilan langkah sederhana, yakni mengenali gejala munculnya stres, melakukan pendekatan, hingga.merencanakan aktivitas bersama
Cara menghilangkan ngantuk di malam hari akibat kerja shift malam bisa dengan meluangkan waktu bergerak, tidur siang, batasi konsumsi kafein, hingga mengatur pola tidur.
Jika bertanya kapan harus ke psikiater, kapan harus ke psikolog, Anda harus menyesuaikannya dengan tingkat keparahan gangguan psikologis yang dialami. Psikiater membantu pasien masalah kesehatan mental yang memerlukan pengobatan medis, sedangkan psikolog biasanya hanya menolong melalui terapi bicara.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved