Minuman olahraga terbagi menjadi tiga, yaitu minuman isotonik, hipotonik, dan hipertonik. Perbedaan jenis-jenis minuman ini dapat mempengaruhi proses penyerapan dan rehidrasi pada tubuh.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
29 Sep 2021
Minuman olahraga terdiri dari beberapa jenis yang masing-masing punya kelebihan dan kekurangan
Table of Content
Isotonik, hipotonik, dan hipertonik merupakan istilah yang biasanya identik dengan minuman olahraga. Ketiganya berkaitan dengan tonisitas pada suatu larutan.
Advertisement
Maka dari itu, sebelum membahas tentang pengertian isotonik, hipotonik, dan hipertonik, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan tonisitas dan osmosis.
Tonisitas adalah perkiraan konsentrasi zat terlarut relatif di antara membran semipermeabel. Sederhananya, tonisitas merupakan konsentrasi suatu larutan jika dibandingkan dengan larutan lain. Konsentrasi ini menggambarkan jumlah zat terlarut dalam larutan.
Jika sebuah larutan memiliki konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (lebih sedikit air) daripada yang lain, inilah yang disebut sebagai hipertonik.
Di sisi lain, larutan hipotonik memiliki konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah dan lebih banyak air daripada larutan lainnya. Sementara itu, larutan isotonik mengandung konsentrasi zat terlarut yang sama.
Istilah isotonik, hipotonik, dan hipertonik dapat digunakan saat membandingkan dua cairan yang berbeda berdasarkan nilai konsentrasi zat terlarut pada keduanya.
Hipotonik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sifat larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan jumlah zat terlarut dalam larutan lain.
Hipotonik juga dapat berkaitan dengan kondisi atau sifat larutan yang memiliki tonisitas lebih rendah dibandingkan larutan lainnya.
Hipertonik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sifat larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang relatif lebih besar dibandingkan konsentrasi zat pada larutan lainnya.
Hipertonik juga dapat berkaitan dengan kondisi atau sifat larutan yang memiliki tingkat tonisitas lebih besar dibandingkan larutan lainnya.
Isotonik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sifat larutan yang konsentrasi zat terlarutnya sama dengan larutan lain yang dibandingkan.
Larutan isotonik juga memiliki tekanan osmotik dan potensi air yang sama atau sebanding karena kedua larutan memiliki konsentrasi molekul air yang sama.
Isotonik berkaitan dengan kondisi atau sifat larutan yang memiliki kesamaan tonisitas dengan larutan lain yang dibandingkan.
Baca Juga
Minuman olahraga juga dibagi menjadi jenis isotonik, hipotonik, dan hipertonik, tergantung pada konsentrasinya jika dibandingkan dengan tubuh manusia atau tonisitas.
Tonisitas pada minuman olahraga dapat memengaruhi jumlah karbohidrat, elektrolit, dan cairan yang masuk ke dalam aliran darah Anda, serta seberapa cepat tubuh dapat menyerapnya untuk meningkatkan kinerja Anda..
Minuman olahraga hipotonik biasanya memiliki konsentrasi karbohidrat kurang dari 5 persen. Ini adalah pilihan minuman terbaik untuk mendapatkan rehidrasi dengan cepat dan efektif. Cairan hipotonik dapat digunakan untuk:
Kekurangan cairan hipotonik adalah tidak memberikan asupan karbohidrat maksimal untuk meningkatkan energi. Meski demikian, cairan ini dapat dengan cepat menggantikan cairan yang hilang saat berkeringat, serta sesuai untuk atlet yang ingin menambah asupan cairan tanpa meningkatkan karbohidrat.
Minuman olahraga isotonik memiliki konsentrasi air, garam, dan karbohidrat yang sama dengan darah (sekitar 6-8 persen). Minuman isotonik baik untuk menggantikan cairan yang hilang melalui keringat dan memasok asupan karbohidrat dengan cepat.
Minuman ini baik digunakan untuk kebanyakan atlet, termasuk atlet lari jarak sedang atau jarak jauh. Meskipun demikian, banyak minuman isotonik yang memiliki kadar gula, pemanis, dan zat aditif tinggi sehingga dapat menyebabkan kram perut dan kembung.
Cairan hipertonik adalah minuman yang mengandung karbohidrat dalam dosis besar. Minuman ini dapat digunakan untuk pemulihan setelah latihan yang intens atau berkelanjutan.
Meski dapat memasok karbohidrat ekstra menjelang pertandingan, minuman hipertonik dapat menyebabkan dehidrasi. Maka dari itu, sebaiknya gunakan minuman ini bersama dengan minuman Isotonik untuk menggantikan cairan yang hilang.
Itulah perbandingan minuman isotonik, hipotonik, dan hipertonik. Sebaiknya sesuaikan dengan kebutuhan Anda sebelum meminumnya. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan khusus, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi salah satu minuman olahraga tersebut.
Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Cara agar badan lentur bisa didapatkan dengan melakukan jenis olahraga tertentu dan gerakan sederhana. Beberapa contohnya meliputi, yoga, taichi, pilates, tari, gerakan pemanasan, serta latihan peregangan.
11 Jan 2021
Rupanya bukan hanya seru, manfaatnya dapat berdampak baik pada fisik maupun mental seseorang. Bonusnya lagi, manfaat berenang di laut dapat membuat tubuh terpapar mineral penting.
30 Agt 2021
Setelah melakukan olahraga denyut nadi akan berdetak lebih kencang. Denyut nadi normal adalah 60-100 kali per menit, sementara saat olahraga denyut nadi maksimal untuk usia 20 tahun bisa mencapai 200 kali per menit, usia 30 tahun 190 kali per menit, dan usia 40 tahun 180 kali per menit.
17 Jul 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved