Stimulasi anak di usia yang tepat dapat membantu bayi berkembang menjadi bayi yang pintar, cerdas dan aktif di kemudian hari. Selain stimulasi umum, Anda juga dapat melakukan stimulasi khusus sesuai bakat anak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
8 Nov 2019
stimulasi bayi agar cerdas bisa dilakukan sejak baru lahir
Table of Content
Agar bayi tumbuh cerdas dan pintar, orangtua perlu tahu cara menstimulasi anak sejak dini. Cara stimulasi bayi agar cerdas umumnya bisa dilakukan dengan stimulasi umum dan spesifik yang sesuai dengan usia bayi.
Advertisement
Stimulasi adalah rangsangan suara (auditori), visual, sentuhan, kinestetik yang diberikan sejak otak bayi mulai berkembang (sejak bayi baru lahir). Tujuan stimulasi adalah merangsang kualitas dan kuantitas sel-sel otak agar dapat bekerja dan berfungsi secara optimal.
Meski demikian, stimulasi anak tidak bisa disamaratakan. Orangtua harus mengenali kematangan otak anak, agar dapat memberi jenis dan cara stimulasi bayi agar cerdas yang tepat sesuai usianya, serta merasakan manfaat dari stimulasi ini.
Baca juga: Manfaat kacang-kacangan untuk bayi, benarkah mendukung tumbuh kembang otak?
Kecerdasan seseorang umumnya dapat dilihat dari hasil atau pencapaian tertentu. Hal tersebut juga berlaku pada bayi. Ciri bayi cerdas dan pintar dapat dilihat dari perkembangan dan tumbuh kembang anak sejak bayi baru lahir.
Dikutip dari Kidspot Australia, sejumlah ciri bayi pintar dan cerdas yang harus diperhatikan sejak dini adalah di antaranya:
Mencapai milestones atau pencapaian lebih cepat dari pada bayi lainnya di usia mereka. Misalnya bayi lebih cepat berjalan atau lebih cepat berbicara dari bayi lainnya dalam standar umur perkembangan mereka.
Saat bayi telah memiliki konsentrasi dan fokus yang baik, maka bayi bisa masuk ke dalam kategori bayi pintar dan cerdas. Misalnya si Kecil bisa fokus pada mainannya atau membaca buku hingga selesai tanpa teralihkan.
Dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik. Ini bisa terlihat misalnya ketika Anda meletakan mainan di suatu tempat yang tak bisa dijangkaunya, kemudian ia mencari beragam cara untuk mengambilnya.
Baca juga: Anak 2 Tahun Belum Bisa Bicara, Ini Stimulasi yang Direkomendasikan
Ciri bayi pintar yang satu ini mungkin sering disalah artikan oleh para orangtua. Namun, bayi yang pintar umumnya akan lebih menikmati waktunya bermain sendiri atau ditemani orang dewasa ketimbang bermain dengan rekan seusianya.
Rasa penasaran yang tinggi umumnya dapat terlihat pada bayi usia di atas 1 tahun, yakni saat mereka mengajukan pertanyaan yang begitu kompleks dan rinci. Mereka akan mulai menanyakan mengapa suatu kejadian bisa terjadi dan menuntut alasannya yang jelas.
Penelitian menunjukan berat badan lahir yang tinggi dapat disamakan dengan IQ yang sedikit lebih tinggi di sepanjang hidupnya.
Hal ini bisa terlihat saat bayi dapat mengenali orang disekitarnya dengan cepat. Mereka biasanya akan dengan mudah mengenali sekelilingnya dan memberikan senyum pada orang yang dikenalnya ketika merasa nyaman.
Memberi stimulasi bukan berarti memberikan banyak mainan edukasi kepada anak Anda, atau mengikutkannya pada banyak sekolah atau kursus. Sebaliknya, gerakan sederhana seperti menyentuh bayi dengan rasa sayang sudah bisa dikatakan sebagai bentuk stimulasi, yang menandakan bahwa ia mendapat kasih sayang dari orangtuanya.
Selebihnya, Anda dapat melakukan stimulasi bayi agar cerdas dan pintar sejak dini sesuai dengan usianya.
Nah, berikut beberapa contoh cara menstimulasi otak bayi agar cerdas berdasarkan usia yang dapat Anda jadikan rujukan:
Baca juga: Bayi 1 Bulan Sudah Mulai Melihat dan Mengepalkan Tangan, Apa Lagi Perkembangan Emasnya?
Baca Juga
Agar bayi cerdas dan pintar serta tumbuh dengan sehat, bukan hanya stimulasinya saja yang diperhatikan. Ketika masih ASI eksklusif maupun saat memasuki masa MPASI di usia 6 bulan, Anda juga perlu memastikan jenis makanan bergizi untuk bayi.
Makanan yang perlu dikonsumsi ibu untuk mendorong anak tumbuh cerdas, aktif dan sehat sejak masih bayi salah satunya seperti sayuran, kacang-kacangan, ikan, telur, alpukat, brokoli hingga buah beri.
Baca juga: Rekomendasi Makanan Bayi 6 Bulan untuk Kecerdasan Otak
Selain melakukan stimulasi dasar seperti di atas, orangtua juga dapat mempertajam skill yang ingin ditanamkan pada anak.
Berikut beberapa cara mendidik anak agar cerdas yang bisa dilakukan orangtua:
Perlu diingat bahwa bayi pintar dan cerdas tidak dibentuk dalam semalam. Butuh kesabaran dan ketekunan orangtua untuk memberi stimulasi yang tepat sehingga anak dapat memiliki kecerdasan yang bervariasi.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan orangtua untuk lebih giat menstimulasi anak mulai dari lahir hingga usianya menginjak 3 tahun, karena saat itulah otak terus membentuk hubungan antarsel.
Pembentukan dan aktivitas hubungan antarsel ini dapat diintervensi dengan stimulasi (rangsangan) dari lingkungan. Semakin bervariasi stimulasi yang diterima anak, semakin kompleks hubungan antarsel otak. Dan, semakin sering dan teratur rangsangan itu diterima, semakin kuat hubungan antarsel.
Dengan kata lain, semakin kuat dan kompleks hubungan antarsel, semakin tinggi dan bervariasi tingkat kecerdasan anak di kemudian hari. Jika orangtua terus memberi stimulasi yang tepat terhadap anak, maka semakin besar kemungkinan anak akan memiliki variasi kecerdasan yang baik untuk tumbuh kembang anak.
Jangan ragu untuk chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ seputar stimulasi bayi agar cerdas guna mewujudkan bayi pintar, cerdas, aktif dan sehat.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Apa dampak buruk anak kecanduan game? Kemampuan sosial mereka akan terganggu dan membuat mereka lebih tertarik dengan dunia virtual.
3 Mei 2019
Obesitas pada anak bisa terjadi karena faktor keturunan, sering mengonsumsi makanan siap saji, jarang olahraga, hingga ada penyakit tertentu seperti hipotiroidisme.
10 Sep 2023
Perkembangan anak usia 5 tahun idealnya meliputi kemampuan berbicara untuk menceritakan peristiwa, bisa menggunakan pakaian sendiri, serta melakukan banyak hal secara mandiri.
13 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved