Perbedaan radang vagina dan kanker serviks bukan hanya bisa dilihat dari lokasi awal terjadinya penyakit. Radang vagina bisa menyebabkan keputihan yang berbau amis, sementara kanker serviks menyebabkan perdarahan dari vagina.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
14 Jun 2019
radang vagina dan kanker serviks merupakan penyakit yang umum menyerang organ reproduksi wanita
Table of Content
Vaginitis (radang vagina) dan kanker serviks merupakan dua jenis penyakit yang cukup umum menyerang sistem reproduksi wanita.
Advertisement
Tanda-tanda dan gejala yang dimunculkan oleh kedua penyakit ini bahkan dapat tampak sama sehingga sulit dideteksi pada tahap awalnya.
Maka itu, penting untuk setiap wanita mengenali perbedaan kanker serviks dan radang vagina agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat sedini mungkin
Radang vagina atau vaginitis adalah peradangan pada vagina yang disebabkan oleh infeksi. Infeksi penyebab radang vagina bisa berasal dari infeksi bakteri (vaginosis bakterialis), infeksi jamur atau ragi (candidiasis), atau akibat infeksi parasit trichomonas (trichomoniasis).
Terkadang bakteri jahat dan kuman lain yang menyebabkan vaginitis dapat menyebar lewat berhubungan seks. Oleh karena itu, peradangan vagina juga dapat menjadi akibat dari penyakit menular seksual seperti klamidia, gonore, dan herpes genital.
Selain karena infeksi, penyebab lain vaginitis adalah iritasi atau reaksi alergi pada vagina, seperti akibat penggunaan sabun kewanitaan, pemasangan KB spiral, kebersihan vagina yang kurang terjaga, atau masalah keseimbangan hormon misalnya saat menopause.
Baca Juga
Sementara itu, kanker serviks adalah jenis kanker yang menyerang leher dan mulut rahim. Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV (human papillomavirus).
Penyakit kanker serviks itu sendiri tidak menular. Akan tetapi, virus penyebab kanker serviks yaitu HPV dapat ditularkan lewat berhubungan seks, baik secara vaginal, oral, maupun seks anal.
Aktif secara seksual di usia muda dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Sebaliknya, wanita yang tidak pernah aktif secara seksual jarang mengalami kanker serviks. Peneliti berpendapat peningkatan risiko ini karena serviks berubah selama masa puber.
Setidaknya setengah dari orang yang sudah aktif berhubungan seks akan terjangkit virus HPV dalam hidupnya, tapi hanya sedikit wanita yang akan terkena kanker serviks.
Cukup sulit untuk mengenali perbedaan gejala radang vagina dan kanker serviks pada awalnya. Sebab, sekilas gejala yang dialami tampak sama. Baik vaginitis dan kanker serviks sama-sama menyebabkan keluarnya cairan keputihan yang tidak normal.
Namun, karakteristik keputihan yang keluar dari vagina akibat vaginitis dan kanker serviks memiliki perbedaan.
Keputihan akibat radang vagina biasanya berwarna putih keabu-abuan atau kuning kehijauan yang beraroma amis menyengat. Jumlah cairan yang keluar juga cenderung lebih banyak dari biasanya, dan mungkin tampak berbongkah atau berbusa.
Bersamaan dengan keputihan yang tidak normal, gejala vaginitis lainnya yang mungkin mengikuti adalah:
Wanita yang menderita kanker serviks pada stadium awal dan pra-kanker biasanya tidak merasakan gejala. Gejala seringkali tidak dimulai sampai benjolan kanker menjadi lebih besar dan tumbuh menyerang jaringan di sekitarnya.
Jika kanker sudah menyebar, gejala kanker serviks yang paling umum adalah perdarahan vagina. Warna darah yang menunjukkan gejala kanker serviks biasanya cokelat kehitaman seperti hari-hari terakhir haid.
Baca Juga
Perdarahan vagina bisa terjadi setelah berhubungan seks, saat tidak sedang menstruasi (di luar tanggal biasanya haid), atau mengalami haid yang lebih lama dan berat dari biasanya. Perdarahan vagina akibat kanker serviks juga bisa terjadi saat wanita sudah mengalami menopause.
Di samping gejala berupa perdarahan vagina, kanker serviks dapat pula menimbulkan ciri seperti:
Ketika kanker serviks sudah memasuki stadium lanjut, gejala lanjutan yang mungkin muncul adalah:
Meski banyak perbedaan di antara radang vagina dan kanker serviks, dua penyakit ini sama-sama bisa dicegah.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menggunakan alat pelindung seperti kondom saat berhubungan seks, melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin, tidak merokok, serta mendapatkan vaksin HPV
Pencegahan lainnya adalah dengan menjaga kebersihan vagina dengan cara yang tepat. Jangan gunakan sabun sirih, sabun berpewangi, maupun vaginal douche untuk membersihkan vagina. Hindari mengelap belakang ke depan setiap kali buang air agar bakteri dari anus tidak masuk ke vagina.
Selain itu, selalu jaga area vagina tetap kering dengan menggunakan celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat. Gantilah celana dalam dan pembalut saat haid beberapa kali dalam sehari.
Baca Juga
Jika Anda merasa memiliki gejala-gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan akurat dan penanganan yang tepat. Tanda dan gejala di atas juga bisa disebabkan oleh kondisi selain radang vagina atau kanker serviks.
Mengabaikan gejala dapat memungkinkan penyakit bertambah parah atau tumor kanker bertumbuh semakin ganas. Hal ini dapat menyulitkan proses pengobatan yang efektif.
Download aplikasi kesehatan keluarga SehatQ, gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Ajeng Quamila Irawan
Referensi
Artikel Terkait
Kista bartholin adalah penumpukkan cairan pada kelenjar bartholin. Kista ini berada di bibir vagina dan dapat menyebabkan nyeri hingga infeksi jika membesar.
1 Agt 2019
Kenali perbedaan nyeri payudara haid dan hamil yang bisa dialami oleh setiap perempuan. Nyeri saat haid biasanya disertai dengan perubahan mood dan nafsu makan yang mendadak tinggi.
18 Agt 2023
Dengan menjaga kesehatan sistem reproduksi, kamu juga sekaligus menjaga kesehatan rahim. Beberapa caranya seperti mengonsumsi makanan sehat hingga melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin.
13 Mar 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved