logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Mental

Membandingkan Perasaan saat Curhat, Apakah Baik?

open-summary

Sering kali, tujuan utama dari memandingkan perasaan adalah untuk menunjukkan empati. Terlebih, jika hal yang dialami pencerita sama dengan pendengar. Namun hal ini dapat berdampak buruk


close-summary

28 Apr 2021

| Marco Anthony

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Membandingkan perasaan malah bisa membawa dampak buruk bagi pendengarnya

Membandingkan perasaan malah bisa membawa dampak buruk bagi pendengarnya

Table of Content

  • Efek buruk membandingkan perasaan dengan orang lain
  • Cara agar tidak membandingkan perasaan dengan orang lain
  • Catatan dari SehatQ

Saat hati sedang sedih atau pikiran dibebani dengan masalah, bercerita dengan sahabat atau orang yang dipercaya bisa menjadi solusi yang baik.

Advertisement

Namun, pernahkah Anda mengalami situasi di mana saat bercerita, orang lain malah membandingkan masalah Anda dengan masalah mereka sendiri?

Tak jarang pula keluar kalimat semacam “Yang kamu alami masih tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan yang kualami”

Atau Anda yang melakukan hal tersebut pada orang lain?

Membandingkan perasaan atau penderitaan Anda dengan orang lain adalah hal yang umum. Hal itu seringkali digunakan untuk menunjukkan rasa empati, bahwa seseorang mengerti perasaan yang dialami lawan bicaranya.

Hal ini bisa terjadi baik disengaja maupun tidak disengaja. Sayangnya, sikap ini membawa dampak negatif pada seseorang.

Efek buruk membandingkan perasaan dengan orang lain

1. Tidak menunjukkan empati

Sering kali, tujuan utama dari memandingkan perasaan adalah untuk menunjukkan empati. Terlebih, jika hal yang dialami pencerita sama dengan pendengar.

Sayangnya, setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda dengan perasaan mereka. Rasa bahagia atau sedih yang dialami seseorang tidak akan pernah sama persis dengan orang lain. Tidak ada tingkatan yang mengkategorikan perasaan yang dialami seseorang lebih rendah atau kuat dibandingkan dengan orang lain.

Oleh karena itu membandingkan perasaan dengan orang lain malah tidak menunjukkan sikap empati. Belum lagi jika, pendengar malah memutuskan untuk menceritakan masalahnya sehingga posisinya berbalik.

Biar bagaimanapun, perasaan sedih yang dialami seseorang tetaplah perasaan sedih, tidak peduli jika mungkin kondisi penderitaan orang lain, secara obyektif, lebih parah.

2. Mengerdilkan perasaan orang lain

Membandingkan masalah dengan orang lain bisa adalah bentuk mengerdilkan perasaan seseorang. Misalnya saja, seseorang tidak boleh mengeluh atau bersedih karena situasi yang dihadapinya tidak separah yang dialami oleh orang lain.

Sikap ini membuat seseorang menekan emosi negatifnya (rasa marah, sedih, frustrasi) sehingga menganggapnya hal yang sepele dan tak perlu dihadapi. Jika terlalu sering hal ini dapat melahirkan sikap toxic positivity.

Kondisi yang dialami orang lain tidaklah membatalkan perasaan yang Anda rasakan. Perasaan yang Anda alami adalah valid.

3. Takut menghadapi perasaan mereka sendiri

Selain mengerdilkan perasaan, cara membandingkan ini dapat membuat seseorang takut menghadapi dan mengakui perasaannya sendiri.

Jika mengalami suatu masalah, orang tersebut akan merasa tidak laik untuk marah, atau sedih karena ada orang lain yang mengalami hal lebih buruk dibandingkan dirinya. Padahal ia memiliki hak untuk mengalami perasaan tersebut.

Hal ini juga akan mendorong seseorang menekan emosi negatif, yang kemudian dapat meningkatkan stres.

4. Takut mencari pertolongan

Membandingkan perasaan juga menyebabkan seseorang merasa bahwa ia dapat mengatasi masalahnya sendiri. Seseorang dengan gejala depresi menganggap ia tidak memiliki alasan untuk merasa depresi. Terlebih jika ia membandingkan kondisinya dengan orang lain yang lebih buruk.

Oleh karena itu ia tidak akan mencari pertolongan berupa terapi atau obat-obatan. Dalam jangka panjang, hal ini akan berakibat buruk pada kesehatan mental orang tersebut.

Baca Juga

  • Chaga, Si Jamur Hitam Asal Rusia yang Ampuh Lawan Peradangan
  • Jenis Olahraga yang Aman untuk Penderita Osteoporosis
  • 7 Makanan Khas Yunani Ini yang Membuat Mereka Panjang Umur

Cara agar tidak membandingkan perasaan dengan orang lain

Bisa aja Anda tergoda untuk membandingkan kondisi Anda saat teman bercerita. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegahnya.

  • Hindari menghakimi perasaan orang lain. Hargai keberanian mereka untuk membagikan perasaan mereka kepada Anda
  • Menjadi pendengar yang baik dengan menghargai apa yang mereka rasakan. Berikan kata-kata simpati yang menunjukkan bahwa apa yang mereka hadapi pasti sangat tidak mengenakan, tanpa harus membandingkan dengan masalah Anda.

Catatan dari SehatQ

Setiap orang berhak merasakan apa yang mereka rasakan. Membandingkannya dengan orang lain hanya akan bedampak buruk.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar membagikan perasaan atau menjadi pendengar yang baik, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

kesehatan mentalmenjalin hubunganpola hidup sehat

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved