Membaca sambil tidur disebut-sebut dapat menyebabkan kelelahan pada mata. Gejalanya berupa mata berair, pusing, penglihatan kabur, dan sebagainya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
21 Jul 2021
Posisi membaca sambil tiduran memang paling nyaman, namun tidak baik untuk kesehatan mata
Table of Content
Banyak orang yang bilang, jangan membaca sambil tidur karena akan merusak mata. Padahal posisi tiduran sambil membaca adalah posisi santai yang paling nyaman untuk membaca. Apalagi membaca buku sebelum tidur adalah aktivitas yang mempercepat ngantuk. Namun, apakah benar membaca sambil tidur berbahaya untuk mata?
Advertisement
Masalah utama saat membaca sambil tidur adalah mata Anda tertuju pada halaman dengan sudut yang aneh. Padahal, rekomendasi untuk memegang bahan bacaan adalah dengan sudut 60 derajat ke mata, namun saat berbaring sudutnya tidak sesuai dan berubah-ubah seiring dengan pergerakan paragraf di buku.
Ditambah lagi Anda juga memegang bahan bacaan lebih dekat dari posisi duduk jika membaca sambil tidur. Biasanya jarak antara buku dan mata adalah sekitar 30 cm saat posisi duduk. Namun jarak buku dan mata akan semakin dekat saat Anda membaca sambil tiduran.
Akibat membaca buku sambil tiduran atau memegang bahan bacaan dalam posisi tidak nyaman yakni dapat membuat otot-otot di sekitar mata Anda tegang, atau juga disebut dengan asthenopia.
Asthenopia menyebabkan beberapa gejala, seperti kelelahan, ketidaknyamanan di dalam atau sekitar mata, penglihatan kabur, sakit kepala, sensitivitas terhadap cahaya, ketidaknyamanan di sekitar leher, dan terkadang penglihatan ganda. Akibat membaca sambil tiduran membuat otot-otot di sekitar mata tegang, terutama otot-otot ekstraokular yang bertanggung jawab untuk pergerakan mata.
Kelelahan yang disebabkan oleh membaca sambil tiduran juga membuat proses membaca jadi cukup lama untuk setiap halaman. Gejala lainnya yang dirasakan adalah sensasi terbakar, kemerahan, iritasi, kekeringan mata, dan sakit kepala.
Untungnya, mata tegang yang disebabkan membaca sambil tiduran tidak akan mengakibatkan kerusakan permanen. Namun, sangat penting untuk mewaspadai kelelahan mata jika terjadi dalam waktu yang lama. Berhentilah membaca jika beberapa gejalanya sudah muncul.
Cara terbaik untuk memastikan kesehatan mata Anda adalah dengan melakukan pemeriksaan mata setiap dua tahun. Tes mata dapat mengidentifikasi tanda-tanda awal penyakit mata, seperti glaucoma, katarak, serta sejumlah kondisi kesehatan umum lainnya. Pemeriksaan dapat mencegah atau menunda kerusakan mata yang lebih serius.
Selain membaca sambil tidur, mata lelah juga disebabkan karena penggunaan komputer yang berkepanjangan. Oleh karena itu, ada beberapa tips untuk pekerja yang sebagian besar menghabiskan waktu di depan laptop. Berikut ini adalah tipsnya:
Posisi membaca sambil tiduran pasti pernah dilakukan oleh hampir semua orang. Oleh karena itu, ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti saat membaca dengan posisi ini. Beberapa tipsnya adalah sebagai berikut:
Meski demikian, posisi paling baik untuk membaca adalah posisi duduk. Anda tidak disarankan membaca sambil tidur karena dapat mengganggu kesehatan mata Anda.
Baca Juga
Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang membaca sambil tidur dan kesehatan mata, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Nur Indah
Referensi
Artikel Terkait
Perkembangan teknologi bisa memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan mental. Apabila tidak dapat mengontrol penggunaannya dengan bijaksana, risiko mengalami depresi, gangguan kecemasan, hingga stres pun akan semakin meningkat.
14 Mei 2021
Penyebab mata gatal dapat diakibatkan menatap layar terlalu lama, menggunakan lensa kontak, iritasi udara, hingga infeksi. Kondisi ini bisa diatasi dengan menggunakan obat tetes mata atau kompres dingin.
17 Agt 2022
Masalah mata dapat mengganggu proses belajar anak. Namun anak sering tidak menyadarinya, jadi penting bagi orangtua untuk mengenali tanda gangguan mata pada anak.
25 Agt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved