Memar tanpa sebab dapat terjadi akibat olahraga berlebihan, kurang nutrisi, obat-obatan tertentu, hingga penyakit yang perlu mendapat penanganan serius.
25 Jan 2023
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Memar tanpa sebab dapat terjadi akibat berbagai faktor
Table of Content
Pernahkah kamu mengalami memar tanpa sebab? Memar umumnya terjadi ketika darah terperangkap di bawah kulit akibat cedera atau benturan yang merusak pembuluh darah kecil. Akibatnya, timbul lebam berwarna biru keunguan atau kehijauan di bagian tubuh yang terdampak.
Advertisement
Memar dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas. Jenis memar ini termasuk sering terjadi dan relatif cepat hilang dengan sendirinya.
Namun, jika memar tetap ada, berubah ukuran, atau tampak tidak biasa, bisa jadi ada faktor yang mendasarinya.
Mulai dari olahraga berlebihan hingga hemofilia, berikut adalah berbagai penyebab memar tanpa sebab yang dapat terjadi.
Olahraga berlebihan bukan hanya menyebabkan nyeri otot, tetapi juga menambah risiko kamu untuk mengalami memar di sekitar otot yang terpengaruh.
Ketika meregangkan otot, kamu melukai jaringan otot yang jauh berada di bawah kulit. Hal tersebut bisa menyebabkan pembuluh darah pecah dan membuat darah bocor ke area di sekitarnya.
Darah yang mengenang di bawah kulit tersebut akhirnya menjadi memar. Kondisi ini bisa menyebabkan memar di paha, memar di kaki, memar di tangan, ataupun area lainnya.
Kekurangan nutrisi tertentu, seperti vitamin C dan vitamin K, bisa menyebabkan kaki memar tiba-tiba ataupun di bagian tubuh lain.
Pasalnya, vitamin K dapat membantu darah membeku sehingga kekurangan vitamin ini akan memperlambat laju pembekuan darah.
Ketika darah tidak menggumpal dengan cepat, lebih banyak darah terkumpul di bawah kulit sehingga menjadi memar.
Gejala lain yang dapat muncul akibat kurang vitamin K adalah menstruasi yang berat, perdarahan berlebih ketika terluka, BAB berdarah, dan gusi atau mulut berdarah.
Sementara itu, vitamin C mampu mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu penyembuhan luka. Jadi, kulit dapat mudah memar jika kekurangan vitamin C, termasuk yang terjadi secara tiba-tiba.
Selain itu, gejala kekurangan vitamin C lainnya yang bisa dirasakan adalah badan lemas, kelelahan, gusi bengkak atau berdarah, hingga mudah marah.
Kamu juga dapat menjadi lebih mudah memar jika tidak mendapat cukup zat besi. Sebab, tubuh membutuhkan mineral ini untuk menjaga kesehatan sel darah.
Jika sel darah tidak sehat, tubuh tidak jadi kesulitan mendapatkan cukup oksigen untuk berfungsi. Kondisi ini bisa membuat kamu rentan memar.
Menggunakan obat-obatan tertentu bisa menjadi penyebab memar tanpa sebab.
Obat antikoagulan atau pengencer darah, seperti warfarin; dan obat penghilang rasa sakit, seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin; dapat mempengaruhi kemampuan pembekuan darah.
Ketika darah membutuhkan waktu lebih lama untuk membeku, lebih banyak darah yang bocor dari pembuluh darah dan menumpuk di bawah kulit sehingga menimbulkan memar.
Menggunakan obat tertentu secara berlebihan juga bisa menyebabkan kembung, sakit perut, mulas, sembelit, mual, muntah, atau diare.
Diabetes adalah kondisi yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi dan menggunakan insulin.
Walaupun tidak menyebabkan memar secara langsung, diabetes dapat memperlambat waktu penyembuhan luka dan memungkinkan memar bertahan lebih lama dari biasanya.
Memar juga dapat terjadi akibat menusuk kulit untuk menguji gula darah atau menyuntikkan insulin.
Salah satu penyebab memar tanpa sebab adalah penyakit von Willebrand.
Kelainan genetik ini membuat darah menjadi sulit membeku sehingga perdarahan yang terjadi semakin banyak dan lebih lama dari biasanya.
Akibatnya, darah yang terperangkap di bawah kulit pun menjadi memar.
Luka ringan pada penderita penyakit von Willebrand mampu menyebabkan memar yang besar. Selain memar di kaki tanpa sebab ataupun area lainnya, berikut adalah gejala lain yang bisa muncul.
Sepsis adalah infeksi yang menyebabkan penumpukan racun dalam darah atau jaringan.
Penderitanya sering kali memiliki kumpulan bercak darah kecil yang bisa bertambah besar, menyatu, dan membentuk memar.
Kondisi yang juga dikenal sebagai keracunan darah ini harus segera mendapatkan perawatan darurat.
Trombofilia adalah kelainan darah yang ditandai dengan kecenderungan darah mudah membeku (penyakit darah kental).
Kondisi ini terjadi ketika tubuh membuat bahan kimia pembekuan darah terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Umumnya, trombifilia tidak memiliki gejala sampai gumpalan darah terbentuk. Kondisi ini tentu harus mendapat penanganan medis.
Penderita kanker sering kali mengalami perdarahan dan memar berlebihan. Apalagi jika melakukan kemoterapi atau radiasi, mereka akan memiliki trombosit yang rendah (trombositopenia).
Kurangnya trombosit dapat membuat darah lebih lama membeku sehingga menimbulkan memar pada kulit. Benjolan kecil atau cedera bahkan bisa menyebabkan memar yang besar atau menggumpal.
Adanya kanker pada bagian tubuh yang bertanggung jawab memproduksi darah atau penderita kanker yang sulit makan sehingga kekurangan nutrisi, juga dapat mempengaruhi kemampuan darah untuk membeku.
Penyakit hati atau ginjal juga bisa menjadi penyebab memar tanpa sebab.
Kondisi hati yang rusak membuat produksi protein yang dibutuhkan untuk pembekuan darah jadi berhenti.
Misalnya, sirosis adalah hasil dari kerusakan hati jangka panjang yang dapat ditandai dengan mudah memar, kelelahan, hilang nafsu makan, sakit perut, dan mual.
Sementara itu, penderita penyakit ginjal juga bisa mengalami mudah memar karena hilangnya elastisitas kulit.
Hemofilia adalah kelainan pembekuan darah. Penyakit ini terbagi menjadi dua, yaitu hemofilia A dan B.
Penyebab seseorang terkena hemofilia A adalah hilangnya faktor VIII yang penting untuk pembekuan darah.
Gejala hemofilia A meliputi perdarahan berlebih, memar tanpa sebab, maupun nyeri sendi dan bengkak.
Sementara itu, penyebab hemofilia B adalah hilangnya faktor pembekuan darah yang disebut faktor IX.
Meskipun penyebabnya berbeda, hemofilia B memiliki gejala yang serupa dengan hemofilia A.
Baca Juga
Itulah beberapa penyebab memar tanpa sebab. Dalam banyak kasus, memar tanpa sebab akan sembuh dengan sendirinya dan tidak memerlukan pengobatan khusus.
Untuk membantu meredakan nyeri yang menyertai memar, kamu bisa menggunakan kompres dingin ke area yang terpengaruh.
Sementara itu, jika memar tidak kunjung hilang, terasa sangat nyeri, sering terjadi, atau tidak diketahui asal-usulnya, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab dan mendapat penanganan yang tepat.
Gejala-gejala di atas dikhawatirkan merupakan tanda memar yang berbahaya. Perawatan yang diberikan dokter dapat sangat bervariasi bergantung pada kondisi yang mendasarinya.
Punya pertanyaan lain seputar kesehatan? Konsultasikan langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Jari terjepit pintu saat sedang terburu-buru mungkin seringkali Anda alami. Kondisi ini dapat menyebabkan jari tangan terasa berdenyut nyeri. Pertolongan pertama jari tangan terjepit pintu adalah dengan meredakan peradangannya.
Hematoma adalah penumpukan darah abnormal di luar pembuluh darah. Kondisi ini umumnya terjadi akibat kerusakan pada salah satu pembuluh darah yang lebih besar.
Dokter tidak akan memberikan obat memar tulang tertentu dan biasanya hanya menyarankan penderita untuk mengompres daerah memar dengan kantongan es batu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved