logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Memahami Toksin dan Jenis-Jenisnya yang Perlu Diwaspadai

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

26 Jan 2021

Toksin adalah racun yang berasal dari mikroorganisme, salah satunya terkandung dalam jamur beracun

Jamur beracun mengandung toksin yang bisa mematikan jika dikonsumsi manusia

Table of Content

  • Jenis-jenis toksin
  • Berbagai dampak buruk toksin

Toksin adalah racun yang berasal dari tumbuhan atau hewan. Racun ini utamanya dihasilkan atau berasal dari mikroorganisme. Jika terserap, terhirup, atau tertelan, toksin bisa menyebabkan penyakit atau gangguan kesehatan pada manusia.

Advertisement

Toksin juga merupakan istilah yang familiar terkait dengan diet detoks. Namun, dalam konteks ini, yang dimaksud dengan toksin adalah berbagai polutan, logam berat, bahan kimia sintetis, atau zat apa pun yang terpapar pada tubuh dan dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

Jenis-jenis toksin

Setiap toksin memiliki tingkat bahaya yang berbeda. toksin yang paling berbahaya dapat menyebabkan kematian. Racun ini tidak mengancam bagi organisme penghasilnya, tapi berbahaya bagi organisme lain yang terpapar, termasuk manusia.

Jenis toksin berdasarkan caranya dihasilkan

Toksin dapat diklasfikasikan menjadi dua berdasarkan caranya dihasilkan. Berikut adalah kedua jenis toksin yang dimaksud:

1. Eksotoksin

Eksotoksin adalah jenis toksin yang dikeluarkan oleh makhluk hidup, misalnya bufotoksin yang dihasilkan katak tebu.

2. Endotoksin

Endotoksin adalah jenis toksin yang secara struktural merupakan bagian dari bakteri. Salah satu contohnya adalah botulinum dari bakteri Clostridium botulinum yang terkandung pada madu.

Jenis toksin berdasarkan bagian tubuh paling terdampak

Selain itu, toksin juga dapat diklasifikasikan menurut bagian tubuh korban yang terdampak paling kuat oleh efek toksin. Berdasarkan dampaknya pada bagian tubuh, klasifikasi toksin adalah:

1. Hemotoksin

Hemotoksin adalah jenis toksin yang dapat menghancurkan sel darah merah dan menyebabkan kerusakan jaringan secara umum. toksin ini umumnya ditemukan pada beberapa jenis ular berbisa.

2. Fototoksin

Fototoksin adalah jenis toksin yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada individu yang rentan. Contoh fototoksin adalah alpha-terthienyl yang ditemukan pada tanaman marigold.

3. Nekrotoksin

Nekrotoksin dapat menghancurkan setiap sel yang bersentuhan dengannya dan menyebabkan kerusakan jaringan secara umum. Contoh nekrotoksin adalah necrotizing fasciitis dari bakteri pemakan daging. 

4. Neurotoksin

Neurotoksin adalah jenis toksin yang dapat memengaruhi sistem saraf organisme. Contoh neurotoksin adalah tetrodotoksin yang ditemukan pada ikan buntal dan beberapa siput laut insang abu-abu.

Jenis toksin alami pada makanan

WHO mengklasifikasikan beberapa toksin alami yang bersumber dari hewan atau tumbuhan yang dikonsumsi manusia. Berikut adalah klasifikasi dari jenis toksin ini:

1. Biotoksin akuatik

Biotoksin akuatik adalah toksin yang dihasilkan oleh alga di laut dan air tawar. Kerang, tiram, dan ikan yang memakan alga penghasil toksin ini dapat menyebabkan manusia terpapar secara tidak langsung.

2. Glikosida sianogenik

Glikosida sianogenik adalah jenis fitotoksin yang dihasilkan tumbuhan, di mana sebagiannya mungkin dikonsumsi manusia. Singkong dan almond merupakan contoh makanan yang mengandung toksin tersebut.

3. Furocoumarins

Furocoumarins merupakan racun yang dihasilkan tumbuhan saat mengalami stres, terutama karena kerusakan fisik. Toksin ini terdapat pada banyak tumbuhan, di antaranya lobak, seledri, tanaman jeruk, dan beberapa tanaman herbal.

4. Lektin

Lektin adalah jenis racun yang banyak ditemukan pada kacang-kacangan. Kacang merah memiliki konsentrasi terbesar dari toksin ini.

5. Mikotoksin

Mitotoksin adalah jenis toksin yang dihasilkan jamur atau ragi. Jamur ini dapat tumbuh pada makanan-makanan tertentu yang disimpan dalam kondisi lembap, seperti sereal, buah kering, kacang-kacangan, dan rempah-rempah.

6. Solanine dan chaconines

Solanine dan chaconines merupakan jenis toksin yang dapat ditemukan pada tumbuhan suku terung-terungan, seperti tomat, kentang, dan terung.

7. Jamur beracun

Sejumlah jenis jamur liar dapat menghasilkan toksin, misalnya muscimol dan muscarine. Toksin ini dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, mulai dari mual, diare, kebingungan, gangguan penglihatan, hingga halusinasi.

8. Pyrrolizidine alkaloid (PA)

Pyrrolizidine alkaloid umumnya dihasilkan tanaman dari famili Boraginaceae, Asteraceae, dan Fabaceae. Sebagian besar tanaman ini merupakan tanaman gulma.

Baca Juga

  • Tetrodotoksin, Racun Ikan Buntal yang Mematikan
  • 10 Penyebab Sakit Perut pada Anak dan Cara Mengatasinya
  • Tak Sengaja Tertelan Zat Berbahaya, Ini Pertolongan Pertama pada Keracunan

Berbagai dampak buruk toksin

Wanita sesak napas
Toxin dapat menyebabkan sesak napas

Saat toksin bersentuhan dan/atau diserap oleh tubuh manusia, racun ini akan berinteraksi dengan bagian tubuh dan menyebabkan kerusakan pada bagian tubuh tersebut.

Dampak toksin pada manusia sangatlah beragam berdasarkan tingkat keparahan pengaruhnya, mulai dari tahap ringan hingga mematikan. Anda mungkin akan merasakan gejala ringan, seperti pusing, mual, muntah, hingga kelumpuhan, kejang otot, sesak napas, bahkan hingga kematian.

Berdasarkan dampaknya, berikut adalah tujuh toksin yang paling mematikan bagi manusia:

  • Botulinum toksin A yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum
  • Toksin tetanus A yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium tetani
  • Toksin difteri yang dihasilkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae
  • Muscarine yang dihasilkan oleh jamur Amanita muscaria
  • Bufotoksin yang dihasilkan oleh katak puru Eropa dari genus Bufo
  • Sarin yang dihasilkan sebagai limbah pabrik
  • Dioksin yang juga dihasilkan oleh pabrik.

Jika Anda merasakan gejala-gejala tidak biasa setelah mengonsumsi makanan atau menyentuh, tersengat, serta digigit hewan, segera periksakan diri Anda ke dokter. Jelaskan apa yang Anda makan atau lakukan sebelumnya.

Akan lebih baik jika Anda membawa sisa makanan atau tumbuhan yang dicurigai, atau dapat menjelaskan ciri-ciri hewan beracun tersebut. Hal ini bisa memudahkan tenaga medis dalam memberikan penanganan.

Jika Anda punya pertanyaan lain seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.

Advertisement

keracunanbotulisme

Ditulis oleh Nenti Resna

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved