logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Memahami Anatomi Sistem Perkemihan, Fungsi, dan Penyakit yang Mengancamnya

open-summary

Sistem perkemihan berfungsi untuk menyaring cairan pembuangan dan darah dalam tubuh, serta menghasilkan urine. Berikut adalah penjelasan lengkap seputar sistem perkemihan dan penyakit yang mengancamnya.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

27 Mei 2020

Sistem perkemihan meliputi ginjal, ureter, uretra, renal pelvis, dan kandung kemih

Ilustrasi sistem perkemihan manusia

Table of Content

  • Apa itu sistem perkemihan?
  • Anatomi sistem perkemihan dalam tubuh manusia
  • Apa fungsi sistem perkemihan?
  • Gangguan kesehatan pada sistem perkemihan

Sistem perkemihan terdiri dari beberapa organ, seperti ginjal, renal pelvis, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ini berperan penting dalam kelangsungan hidup manusia karena berfungsi sebagai sistem eksresi, menyaring darah, dan menghasilkan urine. Untuk memahami sistem perkemihan secara lebih rinci, simak penjelasan berikut ini.

Advertisement

Apa itu sistem perkemihan?

Sistem perkemihan atau sistem urinaria dalam tubuh bekerja sebagai filter dengan membuang racun dan zat sisa metabolisme melalui proses urine.

Mengutip dari Cleveland Clinic, ini menggunakan serangkaian tabung dan saluran untuk membuang limbah atau zat sisa. Tabung ini terhubung ke pembuluh darah dan sistem pencernaan.

Maka dari itu, sistem perkemihan dapat membantu agar tubuh bekerja sesuai fungsinya dengan baik.

Anatomi sistem perkemihan dalam tubuh manusia

Gambar anatomi sistem perkemihan atau urinaria
Gambar anatomi sistem perkemihan atau urinaria

Dalam anatomi sistem prekemihan atau urinaria, terdapat organ penting yang terdiri dari empat bagian, di antaranya adalah:

1. Ginjal

Ginjal adalah organ yang bekerja secara terus menerus. Fungsi ginjal dalam sistem perkemihan adalah untuk menyaring darah serta membuat urine yang akan dikeluarkan tubuh.

Sebagian besar orang mempunyai dua pasang ginjal, yang letaknya masing-masing berada di sisi belakang perut. Yaitu, tepat di bawah tulang rusuk.

2. Ureter

Pada anatomi sistem perkemihan pun terdapat ureter, yaitu dua tabung tipis yang berada di dalam panggul. Fungsinya adalah untuk membawa urine dari ginjal ke kandung kemih.

Ini karena setiap ginjal memiliki organ ureter. Kemungkinan, hampir setiap 10 – 15 detik ureter mengosongkan urine dari area kandunga kemih.

3. Kandung kemih

Lalu, ada pula organ lainnya seperti kandung kemih yang berfungsi untuk menahan urine sampai Anda siap untuk mengeluarkannya.

Kandung kemih adalah organ berbentuk segitiga yang terbuat dari otot, mempunyai rongga, dan bentuknya seperti balon. Jadi, kandung kemih ini akan mengembang saat sudah terisi.

Faktanya, sebagian besar kandung kemih dapat menampung hingga 2 cangkir urine dalam tubuh.

4. Uretra

Penting untuk Anda ketahui bahwa ureter dan uretra adalah dua organ dalam sistem perkemihan yang berbeda. Uretra adalah tabung yang membawa urine dari kandung kemih keluar dari tubuh.

Nantinya, sesuai dengan proses pembentukan urine, akan berakhir di lubang ke luar tubuh Anda. Seperti melalui organ penis pada pria, serta uretra wanita terjadi pada vagina.

Baca Juga

  • 9 Cara Alami Atasi Infeksi Saluran Kemih pada Wanita
  • Mengenal Fungsi Kandung Kemih dan Cara-cara Menjaga Kesehatannya
  • Mau Jadi Pendonor Jantung, Ini Syarat dan Ketentuannya

Apa fungsi sistem perkemihan?

Berikut adalah beberapa fungsi sistem uronari. Bagian-bangiannya yang berbeda melakukan berbagai macam fungsi seperti:

  • Menyaring darah.
  • Memisahkan racun yang tidak Anda butuhkan dari nutrisi.
  • Menyimpan dan membawa urine kaluran dari tubuh Anda.

Fungsi utama sistem perkemihan adalah membantu proses pembentukan urine dengan menyaring sisa pembuangan tubuh dan air berlebih dari darah.

Urine kemudian akan mengalir ke kandung kemih melalui dua tabung tipis yang disebut ureter. Ketika kandung kemih penuh, Anda akan membuang urine melalui uretra.

Selain itu, sistem perkemihan dan ginjal juga berfungsi untuk menghilangkan cairan pembuangan yang disebut dengan urea, serta menjaga keseimbangan air, natrium, dan kalium.

Produksi urea terjadi saat makanan yang mengandung protein dipecah dalam tubuh. Sistem ini akan bekerja sama dengan kulit, usus, dan paru-paru untuk menjaga keseimbangan tersebut.

Orang dewasa akan mengeluarkan sekitar dua liter cairan per hari. Jumlah ini bergantung dengan jumlah cairan yang diminum dan yang keluar melalui keringat serta pernapasan.

Ada pula beberapa cara bagaimana sistem urinaria membersihkan darah dari dalam tubuh, yaitu:

  • Darah memasuki setiap ginjal melalui arteri kecil,
  • Ginjal menyaring darah, memisahkan racun dan nutrisi.
  • Vitamin, mineral, nutrisi, dan protein kembali ke aliran darah.
  • Produk sisa metabolisme dan urine bergerak melalui ureter ke kandung kemih Anda.
  • Saat sudah penuh, urine meninggalkan tubuh denngan melewati uretra.

Gangguan kesehatan pada sistem perkemihan

Gangguan kesehatan pada sistem kemih meliputi kelainan atau kondisi yang memengaruhi ginjal, ureter, dan kandung kemih. Gejala dan pengobatannya tergantung pada seberapa besar gangguannya.

Berikut ini adalah beberapa penyakit pada sistem kandung kemih, seperti:

1. Penyakit ginjal kronis

Ginjal merupakan organ utama dari sistem perkemihan. Gangguan terhadap organ yang satu ini akan memengaruhi kesehatan Anda. Pada penyakit ginjal kronis, ginjal mengalami kerusakan dan tidak mampu menyaring darah dengan baik.

Kerusakan ini dapat mengarah kepada pembentukan zat pembuangan dan masalah lainnya, termasuk gagal ginjal. Penyebab dari kondisi ini umumnya adalah penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.

2. Kehilangan kontrol kandung kemih

Kandung kemih yang tidak terkontrol umumnya muncul karena otot sfingter uretra terlalu lemah atau terlalu aktif. Akibatnya, cairan urine akan lebih mudah keluar saat Anda bersin atau batuk.

Kondisi ini disebut dengan inkontinensia urine (IU). Otot sfingter yang terlalu aktif bahkan dapat memicu keinginan buang air kecil yang sangat kuat, tetapi urine yang dikeluarkan sangat sedikit.

Wanita umumnya dua kali lebih berisiko mengalami inkontinensia urine dibandingkan dengan pria. Kondisi ini semakin mungkin terjadi seiring bertambahnya usia. 

3. Batu ginjal

Gangguan fungsi sistem perkemihan yang satu ini mungkin lebih populer di kalangan orang awam. Batu ginjal memproduksi urine untuk mengeluarkan cairan pembuangan.

Batu ini terbentuk saat mineral dan garam asam di dalam urine mengkristal, lalu saling menempel. Jika berukuran kecil, batu ginjal dapat keluar dengan mudah melalui sistem perkemihan.

Sedangkan, batu yang lebih besar akan menyumbat saluran kemih. Kondisi ini akan menghambat keluarnya urine dan menimbulkan rasa nyeri.

4 Infeksi

Infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual dapat menjadi penyebab masalah pada ginjal, uretra, atau fungsi sistem perkemihan.

Kondisi ini terjadi ketika bakteri atau virus memasuki saluran kemih melalui uretra. Segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengobati infeksi.

Kemungkinan besar, Anda tidak bisa mencegah masalah pada saluran kemih. Akan tetapi, Anda bisa menjaga kesehatan sistem urinaria dengan pola hidup sehat.

Sebagai contoh, mengonsumsi air mineral yang cukup, menjaga kebersihan organ intim, mengonsumsi makanan sehat, melakukan seks aman, hingga latihan dasar panggul.

Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang sistem perkemihan dalam tubuh manusia, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

kandung kemihinkontinensia urinesaluran kemihpenyakit saluran kemihfungsi organ

Ditulis oleh Salis Annisa

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved