Kepribadian ganda dan bipolar adalah ganggguan kejiwaan dan memiliki gejala yang mirip. Meski begitu, ada beberapa perbedaan kunci dari kedua kondisi mental ini.
2023-03-29 05:15:05
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Gangguan bipolar biasanya disebabkan oleh faktor genetik
Table of Content
Ada kalanya gangguan mental yang dialami manusia bisa salah dipahami. Gejala-gejala yang mirip pada beberapa penyakit mental tersebut, dapat menimbulkan kesalahan diagnosis. Kesalahan pemahaman ini di antaranya terjadi terhadap penderita bipolar dan kepribadian ganda.
Advertisement
Gangguan bipolar merupakan salah satu gangguan mental yang ditandai dengan perubahan mood esktrem pada penderitanya. Suasana hati penderita bipolar bisa berubah-ubah dengan cepat, dari senang secara berlebihan (mania), rasa gembira di bawah level mania (hipomania), yang kemudian dapat berubah menjadi depresi atau sedih berlebihan.
Sementara itu, gangguan kepribadian ganda atau gangguan identitas disosiatif adalah penyakit mental yang membuat seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian berbeda pada penderitanya. Kepribadian ganda ini dapat memengaruhi perilaku seseorang sehari-hari.
Kepribadian atau identitas berbeda yang dimiliki oleh penderita gangguan ini, sering disebut sebagai ‘alter ego’. Melalui 'alter ego', seseorang merasa memiliki kepribadian berbeda, termasuk identitas, yang mencakup jenis kelamin, usia, gestur hingga cara berbicara.
Sekilas gejala keduanya memang terdengar mirip, sehingga misdiagnosis pun mungkin terjadi.
Beberapa gejala yang dialami penderita gangguan bipolar juga terjadi pada penderita gangguan kepribadian ganda. Perubahan mood, misalnya, sama-sama ‘ditunjukkan’ oleh pengidap kedua gangguan ini. Pada gangguan kepribadian ganda, perubahan suasana hati tersebut sebenarnya disebabkan oleh adanya perbedaan identitas.
Halusinasi juga sama-sama dialami oleh penderita bipolar dan penderita gangguan kepribadian ganda. Orang dengan gangguan kepribadian ganda akan mengalami halusinasi auditorik. Dalam kondisi ini, penderita kepribadian ganda seakan-akan mendengar suara, dari kepribadiannya yang lain. Sementara itu, penderita kondisi bipolar bisa mengalami berbagai jenis halusinasi, termasuk halusinasi auditorik.
Beberapa tanda lain yang sama-sama dialami oleh penderita bipolar dan penderita gangguan kepribadian ganda adalah keinginan bunuh diri, rasa putus asa, dan depresi. Kemiripan gejala inilah yang menyebabkan gangguan bipolar sering disalahartikan sebagai kepribadian ganda, atau sebaliknya.
Faktor genetik merupakan penyebab utama gangguan bipolar. Apabila orangtua atau anak mengalami bipolar 1, maka anggota keluarga utama lain akan tujuh kali lebih besar berpeluang menderita kondisi serupa.
Selain faktor genetik, gangguan ini juga diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon di tubuh, serta faktor lingkungan.
Gangguan kepribadian ganda tidak disebabkan oleh faktor hormon. Gangguan ini biasanya dipicu oleh faktor lingkungan. Sebanyak 90% orang yang memiliki kepribadian ganda di Amerika Serikat, Eropa dan Kanada, mempunyai trauma kekerasan di masa kecil.
Baca Juga
Untuk gangguan bipolar, pemberian obat-obatan memang menjadi cara utama untuk menangani kondisi mental ini. Obatan-obatan yang mungkin akan direkomendasikan oleh dokter yaitu:
Selain memberikan obat-obatan, dokter juga mungkin menyarankan penderita bipolar, untuk menjalani psikoterapi. Terapi kognitif perilaku, terapi psikoedukasi (konseling), terapi interpersonal dan ritme sosial, menjadi bagian dari psikoterapi.
Sementara itu, penanganan utama untuk membantu penderita gangguan kepribadian ganda adalah melalui terapi. Tujuan dilakukannya terapi adalah untuk memahami trauma penderita, serta berusaha menyatukan ‘alter’ ke dalam satu identitas.
Obatan-obatan mungkin juga akan diberikan, walau tidak selalu disarankan. Sebab, gangguan kepribadian ganda tidak disebabkan oleh faktor hormon di tubuh. Obat yang mungkin disarankan dokter adalah anticemas, antidepresan dan antipsikotik.
Baca Juga
Baik gangguan bipolar maupun gangguan kepribadian ganda, harus didiagnosis oleh dokter. Anda sangat tidak dianjurkan untuk menebak-nebak sendiri gangguan mental yang belum tentu diderita, jika mengalami gejala-gejala di atas. Anda juga sebaiknya mendorong orang terdekat mengunjungi dokter, apabila menunjukkan tanda-tanda di atas, maupun gejala gangguan mental lain.
Bagi Anda yang ingin bertanya lebih lanjut seputar gangguan kepribadian, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Megalophobia adalah rasa takut berlebihan akan objek besar. Penderitanya akan merasa gugup ketika berhadapan dengan gedung tinggi, patung besar, hingga hewan bertubuh besar.
Sindrom Munchausen adalah gangguan psikologis akibat perilaku kekerasan pada anak. Sindrom Munchausen membuat penderitanya pura-pura sakit untuk mendapatkan perhatian. Kondisi ini bisa dipicu oleh pengalaman kekerasan selama kanak-kanak.
Baik sesekali maupun sering, setiap individu pasti pernah merasa hilang ingatan. Hilang ingatan bisa terjadi secara sementara hingga permanen. Penyebabnya bisa karena stres hingga gejala Alzheimer.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved