Demensia atau pikun pada lansia sering dikaitkan dengan Alzheimer. Namun demensia vaskuler atau penurunan fungsi otak ternyata memiliki penyebab yang berbeda. Demensia umumnya disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah pada otak.
2023-03-26 12:18:49
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Salah satu penyebab pikun pada lansia adalah penyakit demensia vaskuler
Table of Content
Penyakit yang sering diasosiasikan dengan kaum lansia adalah demensia atau penurunan fungsi otak. Salah satu jenis demensia adalah demensia vaskuler (vascular dementia).
Advertisement
Kondisi ini, dilhat dari penyebabnya, berbeda dengan demensia lain seperti yang dipicu oleh penyakit Alzheimer. Demensia vaskuler sendiri merupakan penyebab kedua demensia pada lansia setelah Alzheimer.
Simak penjelasan lebih lanjut mengenai vascular dementia mulai dari penyebab, gejala, dan penanganannya berikut ini.
Baca Juga
Demensia vaskuler adalah gangguan fungsi otak yang terjadi karena rusaknya pembuluh darah pada otak. Kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah otak yang dimaksud dapat berupa terhalangnya atau pecahnya pembuluh darah.
Hal inilah yang menjadi pembeda antara vascular dementia dengan demensia pada umumnya. Demensia biasanya disebabkan oleh faktor lain seperti cedera, tumor, penumpukan cairan di otak (hidrosefalus), gangguan hormon, dan sejumlah penyakit seperti Alzheimer, Parkinson, serta penyakit Creutzfeldt-Jakob.
Salah satu hal yang dapat memicu kondisi ini adalah stroke. Stroke yang menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah arteri dapat memicu demensia vaskuler. Kadang-kadang gejala stroke juga tidak dirasakan dan malah meningkatkan risiko terjadinya demensia vaskuler.
Beberapa kondisi seperti penuaan dini pada pembuluh darah (aterosklerosis), diabetes, perdarahan pada otak, penuaan, dan tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah atau mengakibatkan kerusakan jangka panjang pada pembuluh darah di otak.
Gejala demensia vaskuler sangat bergantung pada daerah otak mana yang mengalami kerusakan pada pembuluh darahnya. Gejala demensia vaskuler akan sangat terlihat jelas jika demensia vaskuler disebabkan oleh stroke.
Beberapa tanda-tanda dari demensia vaskuler adalah rasa gelisah, masalah pada memori, depresi atau apatis, kesulitan untuk memutuskan apa yang harus dilakukan, cara berjalan yang tidak imbang, dan berkurangnya kemampuan untuk mengatur pemikiran dan perilaku.
Penurunan lain yang dialami adalah penurunan dalam kemampuan menganalisis situasi, mengembangkan suatu rencana yang efektif, dan mengkomunikasikan rencana tersebut kepada orang lain.
Selain itu, penderita dapat mengalami keinginan yang sering dan mendadak untuk buang air kecil atau tidak mampu untuk menahan buang air kecil, kesulitan dalam berkonsentrasi dan fokus, serta merasa kebingungan.
Kedua kondisi ini hampir serupa dan bahkan terkadang muncul secara bersamaan. Namun, penyebab dari keduanya berbeda.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, demensia vaskuler disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh darah. Sementara itu, penyakit Alzheimer mungkin disebabkan oleh kerusakan dan kematian sel-sel otak karena adanya plak beta-amyloid yang muncul di antara sel atau karena adanya kekusutan protein Tau dalam sel.
Berdasarkan perkembangan gangguan, demensia vaskuler dapat berkembang secara bertahap seperti penyakit Alzheimer. Akan tetapi, umumnya penurunan fungsi kognitif pada demensia vaskuler dapat langsung terlihat dan bisa saja terjadi setelah stroke.
Penyakit Alzheimer lebih bertahap dan tidak langsung berbarengan dengan adanya kesulitan secara fisik. Pada penderita vascular dementia, kesulitan fisik biasanya dirasakan diiringi dengan penurunan fungsi kognitif.
Baca Juga
Anda lebih mungkin untuk mengalami demensia vaskuler seiring dengan bertambahnya usia. Vascular dementia pada usia di bawah 65 tahun merupakan sesuatu yang jarang terjadi. Beberapa kondisi medis dapat meningkatkan risiko Anda mengalami jenis demensia yang satu ini, antara lain:
Jika Anda pernah mengalami stroke, serangan jantung, ataupun stroke ringan, risiko Anda mengalami demensia vaskuler meningkat. Begitu juga jika Anda merokok, karena merokok dapat merusak pembuluh darah.
Sementara ini, tidak pengobatan untuk demensia vaskuler, tetapi terdapat penanganan untuk mencegah kondisi ini semakin bertambah parah. Beberapa medikasi atau obat hanya diberikan untuk meringan gejala atau dampak fisik dan emosional yang diakibatkan oleh demensia ini.
Selain itu, perubahan gaya hidup dan modifikasi lingkungan di rumah mampu membantu meringankan gejala yang dialami oleh penderita demensia vaskuler dan membantu penderita untuk beraktivitas. Beberapa terapi juga bisa membantu penderita untuk melanjutkan kehidupannya, seperti:
Baca Juga
Pencegahan demensia vaskuler dapat dilakukan dengan berhenti merokok, melakukan olahraga, mencegah dan mengontrol diabetes, menjaga tekanan darah normal pada lansia, dan memeriksa kadar kolesterol.
Pada dasarnya, pencegahan demensia vaskuler juga dapat mencegah timbulnya penyakit lainnya yang terkait yakni stroke dan penyakit jantung.
Gunakan layanan live chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk mendapat saran medis terbaik seputar keluhan yang Anda alami. Download aplikasi SehatQ sekarang juga di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Perubahan kepribadian dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah karena penyakit tertentu, seperti penyakit Parkinson, tumor otak, dan sebagainya.
Otak lemot atau bradyphrenia adalah kondisi yang menyebabkan lambatnya kemampuan dalam berpikir. Penyebab kondisi ini antara lain gangguan aliran darah ke otak, kekurangan vitamin B-12, hingga gejala penyakit tertentu.
Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang berfokus untuk menangani dan mencegah masalah kesehatan pada lansia, di atas 60 tahun. Apa saja penyakit yang ditangani?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved