Otot fleksor dan ekstensor bersinergi untuk memungkinkan terjadinya gerak rangka tubuh. Contoh gerakan fleksor adalah saat Anda menekuk lengan, sementara contoh gerakan ekstensor adalah ketika Anda meluruskan lengan yang sebelumnya ditekuk.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
7 Sep 2021
Contoh gerakan otot fleksor adalah saat Anda menekuk lengan
Table of Content
Otot fleksor dan ekstensor adalah bagian dari sistem gerak tubuh atau yang disebut dengan sistem muskuloskeletal. Pada sistem ini, baik sendi, tulang, dan otot rangka tubuh akan bekerja sama untuk secara serempak menciptakan gerakan.
Advertisement
Tubuh manusia terdiri dari ratusan otot yang diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu otot rangka, viseral, atau jantung. Baik ekstensor dan fleksor adalah jenis otot rangka, dan keduanya memiliki fungsi unik dalam tubuh yang berkaitan dengan gerakan sendi.
Otot fleksor adalah jenis otot yang mengurangi sudut antara tulang pada dua sisi sendi, misalnya saat menekuk siku atau lutut.
Ada beberapa otot yang diberi nama berdasarkan fungsi ini, yaitu fleksor karpi radialis dan fleksor karpi ulnaris. Kedua otot ini membentang dari humerus (tulang lengan atas) pada sepanjang bagian dalam lengan bawah ke tulang metakarpal.
Sementara itu, otot ekstensor adalah jenis otot yang meningkatkan sudut antara anggota badan, misalnya dengan meluruskan siku atau lutut. Gerakan otot ekstensor biasanya diarahkan ke belakang, kecuali pada sendi lutut.
Beberapa otot yang dinamakan berdasarkan fungsi ini, di antaranya otot ekstensor karpi radialis brevis, ekstensor karpi radialis longus, dan ekstensor karpi ulnaris.
Otot fleksor dan otot ekstensor bekerja secara berlawanan. Keduanya menjalankan fungsi yang berbeda dan berkontraksi secara bergantian pada kondisi tertentu.
Otot fleksor berfungsi untuk membengkokkan sendi. Saat melenturkan otot, otot fleksor berkontraksi dan menarik tulang sehingga menciptakan gerakan menekuk pada sendi.
Misalnya, saat Anda menarik kepalan tangan sampai menyentuh bahu maka sudut antara lengan bawah dan otot bisep akan berkurang ketika otot fleksor mengencang dan berkontraksi.
Berlawanan dengan otot fleksor, otot ekstensor berfungsi memperpanjang dan meluruskan sendi. Otot ekstensor berkontraksi saat Anda hendak meluruskan atau menurunkan tangan yang telah ditekuk.
Demikian juga ketika Anda berjalan atau berlari, otot ekstensor pada pinggul akan berkontraksi dan menarik paha kembali ke posisi anatomis.
Contohnya, otot ekstensor berkontraksi saat kepalan tangan yang ditekuk kemudian diturunkan dari bahu atau diluruskan kembali. Hal yang sama terjadi saat melakukan aktivitas berjalan atau berlari. Ekstensor pinggul berkontraksi dan menarik paha kembali ke posisi anatomis (berdiri tegak).
Ketika neurotransmitter atau pesan dikirim untuk membuat gerakan, tubuh Anda kemudian melepaskan energi berupa ATP yang menyebabkan kontraksi otot atau pemendekan otot rangka.
Kontraksi ini memperpendek jarak sudut antara tulang yang mengartikulasikan sinyal tersebut, di mana sendi bertindak sebagai titik tumpu sehingga terjadi gerakan fleksor.
Otot yang mengalami kontraksi tersebut adalah otot fleksor, sedangkan otot yang berlawanan adalah otot ekstensor.
Setelah menerima sinyal untuk rileks, otot ekstensor yang berlawanan dengan otot fleksor kemudian bertindak untuk meluruskan tulang yang digerakkan kembali ke posisi semula.
Berdasarkan penjelasan di atas, berikut adalah sejumlah perbedaan otot fleksor dan otot ekstensor.
Baca Juga
Otot fleksor dan ekstensor dapat mengalami cedera, misalnya saat otot mengalami sayatan yang dalam. Kondisi ini dapat memotong dan melukai otot sehingga membuatnya tidak dapat berfungsi dengan baik.
Saat tendon fleksor terpotong, ujung-ujung ototnya akan tertarik menjauh. Robekan pada otot dapat terjadi sebagian atau seluruhnya. Jika tendon benar-benar terpotong, maka sendi tidak akan bisa ditekuk sama sekali.
Penyebab cedera otot fleksor dan ekstensor dapat disebabkan oleh kerusakan tendon atau sejumlah penyebab lainnya, seperti:
Sebaiknya segera hubungi dokter jika Anda mengalami robekan pada otot yang menyebabkan nyeri, pembengkakan, mati rasa, hingga kehilangan kemampuan untuk menekuk sendi.
Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar macam-macam gerak otot, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Cara mengurangi nyeri otot setelah olahraga antara lain kompres es, kompres hangat, pijat, dan minum obat pereda nyeri. Untuk mencegahnya jangan lupa pemanasan dan pendinginan.
10 Agt 2021
Fenol adalah senyawa organik yang sebenarnya dapat berbahaya jika salah penggunaan. Namun, pada dosis yang tepat dari dokter, senyawa ini memberikan manfaat. Kegunaan fenol ternyata sangat beragam dalam dunia kesehatan.
21 Nov 2020
Salah satu jenis distrofi otot adalah duchenne muscular dystrophy atau DMD. Ini adalah kondisi genetik dengan ciri khas melemahnya otot lurik secara bertahap. Sayangnya, masalah otot ini memburuk dengan cepat dibandingkan dengan jenis lainnya.
24 Mei 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved