logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Ensiklopedia

Memahami Peran Otot Fleksor dan Ekstensor dalam Gerak Tubuh

open-summary

Otot fleksor dan ekstensor bersinergi untuk memungkinkan terjadinya gerak rangka tubuh. Contoh gerakan fleksor adalah saat Anda menekuk lengan, sementara contoh gerakan ekstensor adalah ketika Anda meluruskan lengan yang sebelumnya ditekuk.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

7 Sep 2021

Gerakan otot fleksor dan ekstensor dilakukan secara sinergis

Contoh gerakan otot fleksor adalah saat Anda menekuk lengan

Table of Content

  • Apa itu otot fleksor dan ekstensor?
  • Fungsi dan cara kerja otot fleksor dan ekstensor
  • Perbedaan otot fleksor dan ekstensor
  • Kemungkinan cedera pada otot fleksor dan ekstensor

Otot fleksor dan ekstensor adalah bagian dari sistem gerak tubuh atau yang disebut dengan sistem muskuloskeletal. Pada sistem ini, baik sendi, tulang, dan otot rangka tubuh akan bekerja sama untuk secara serempak menciptakan gerakan.

Advertisement

Tubuh manusia terdiri dari ratusan otot yang diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu otot rangka, viseral, atau jantung. Baik ekstensor dan fleksor adalah jenis otot rangka, dan keduanya memiliki fungsi unik dalam tubuh yang berkaitan dengan gerakan sendi.

Apa itu otot fleksor dan ekstensor?

Otot fleksor adalah jenis otot yang mengurangi sudut antara tulang pada dua sisi sendi, misalnya saat menekuk siku atau lutut.

Ada beberapa otot yang diberi nama berdasarkan fungsi ini, yaitu fleksor karpi radialis dan fleksor karpi ulnaris. Kedua otot ini membentang dari humerus (tulang lengan atas) pada sepanjang bagian dalam lengan bawah ke tulang metakarpal.

Sementara itu, otot ekstensor adalah jenis otot yang meningkatkan sudut antara anggota badan, misalnya dengan meluruskan siku atau lutut. Gerakan otot ekstensor biasanya diarahkan ke belakang, kecuali pada sendi lutut.

Beberapa otot yang dinamakan berdasarkan fungsi ini, di antaranya otot ekstensor karpi radialis brevis, ekstensor karpi radialis longus, dan ekstensor karpi ulnaris.

Fungsi dan cara kerja otot fleksor dan ekstensor

Otot fleksor dan otot ekstensor bekerja secara berlawanan. Keduanya menjalankan fungsi yang berbeda dan berkontraksi secara bergantian pada kondisi tertentu.

1. Fungsi dan cara kerja otot fleksor

Otot fleksor berfungsi untuk membengkokkan sendi. Saat melenturkan otot, otot fleksor berkontraksi dan menarik tulang sehingga menciptakan gerakan menekuk pada sendi.

Misalnya, saat Anda menarik kepalan tangan sampai menyentuh bahu maka sudut antara lengan bawah dan otot bisep akan berkurang ketika otot fleksor mengencang dan berkontraksi.

2. Fungsi dan cara kerja otot ekstensor

Berlawanan dengan otot fleksor, otot ekstensor berfungsi memperpanjang dan meluruskan sendi. Otot ekstensor berkontraksi saat Anda hendak meluruskan atau menurunkan tangan yang telah ditekuk.

Demikian juga ketika Anda berjalan atau berlari, otot ekstensor pada pinggul akan berkontraksi dan menarik paha kembali ke posisi anatomis.

Contohnya, otot ekstensor berkontraksi saat kepalan tangan yang ditekuk kemudian diturunkan dari bahu atau diluruskan kembali. Hal yang sama terjadi saat melakukan aktivitas berjalan atau berlari. Ekstensor pinggul berkontraksi dan menarik paha kembali ke posisi anatomis (berdiri tegak).

3. Sinergi otot fleksor dan ekstensor

Ketika neurotransmitter atau pesan dikirim untuk membuat gerakan, tubuh Anda kemudian melepaskan energi berupa ATP yang menyebabkan kontraksi otot atau pemendekan otot rangka.

Kontraksi ini memperpendek jarak sudut antara tulang yang mengartikulasikan sinyal tersebut, di mana sendi bertindak sebagai titik tumpu sehingga terjadi gerakan fleksor.

Otot yang mengalami kontraksi tersebut adalah otot fleksor, sedangkan otot yang berlawanan adalah otot ekstensor.

Setelah menerima sinyal untuk rileks, otot ekstensor yang berlawanan dengan otot fleksor kemudian bertindak untuk meluruskan tulang yang digerakkan kembali ke posisi semula.

Perbedaan otot fleksor dan ekstensor

Berdasarkan penjelasan di atas, berikut adalah sejumlah perbedaan otot fleksor dan otot ekstensor.

  • Otot fleksor memperkecil ukuran sudut pada sendi, sementara otot ekstensor memperbesar sudut sendi.
  • Gerakan fleksor akan membengkokkan tulang, sementara gerakan ekstensor meluruskan tulang.
  • Gerakan fleksor mendekatkan dua bagian tulang, sementara gerakan ekstensor menjauhkan dua bagian tulang.

Baca Juga

  • Mengenal Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasi Atrofi Otot pada Tubuh
  • Otot Sakit Setelah Olahraga, Ini Cara Mengatasinya yang Ampuh
  • Menyimak Fungsi Obat Antikolinergik dan Efek Sampingnya

Kemungkinan cedera pada otot fleksor dan ekstensor

Otot fleksor dan ekstensor dapat mengalami cedera, misalnya saat otot mengalami sayatan yang dalam. Kondisi ini dapat memotong dan melukai otot sehingga membuatnya tidak dapat berfungsi dengan baik.

Saat tendon fleksor terpotong, ujung-ujung ototnya akan tertarik menjauh. Robekan pada otot dapat terjadi sebagian atau seluruhnya. Jika tendon benar-benar terpotong, maka sendi tidak akan bisa ditekuk sama sekali.

Penyebab cedera otot fleksor dan ekstensor dapat disebabkan oleh kerusakan tendon atau sejumlah penyebab lainnya, seperti:

Sebaiknya segera hubungi dokter jika Anda mengalami robekan pada otot yang menyebabkan nyeri, pembengkakan, mati rasa, hingga kehilangan kemampuan untuk menekuk sendi.

Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar macam-macam gerak otot, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.

Advertisement

cedera ototmasalah otot

Ditulis oleh Nenti Resna

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved