Parental burnout adalah kelelahan fisik, mental, dan emosional yang terjadi ketika mengasuh anak. Untuk mengatasinya, Anda dapat meminta tolong dengan pasangan, tidur yang cukup, berolahraga, hingga melatih kesabaran.
1 Mei 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Parental burnout adalah hal yang wajar terjadi dan dapat diatasi dengan beberapa cara.
Table of Content
Terkadang, menjadi orangtua tidaklah mudah. Ada kalanya Anda lelah mengurus anak hingga akhirnya merasa stres. Dilansir dari Healthline, kondisi ini dikenal dengan sebutan parental burnout.
Advertisement
Menurut Puja Aggarwal, seorang ahli saraf dan pelatih kehidupan (life coach), parental burnout adalah kelelahan fisik, mental, dan emosional yang terjadi saat ayah atau ibu lelah mengurus anak.
Dampaknya cukup beragam, mulai dari menjauh secara emosional dari anak, lekas marah, depresi, hingga kebingungan.
Untungnya, kondisi ini hanya bersifat sementara. Terdapat beragam cara yang bisa dilakukan orangtua untuk mengatasinya.
Dikutip dari Healthline, ciri-ciri parental burnout pada setiap orangtua berbeda-beda. Sebagian orangtua dapat mengalami gejala fisik, sedangkan yang lainnya bisa merasakan gangguan emosional.
Berikut adalah gejala umum dari parental burnout:
Hati-hati, orangtua yang mengalami parental burnout juga berisiko menyalahgunakan alkohol hingga obat-obatan terlarang untuk menenangkan diri.
Tidak hanya itu, kondisi ini juga bisa mempengaruhi hubungan Anda dengan pasangan sehingga menyebabkan gangguan komunikasi dan munculnya ketegangan.
Terdapat sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi parental burnout, di antaranya:
Jika Anda sedang mengalami parental burnout, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengkomunikasikannya dengan pasangan. Biarkan pasangan tahu bahwa Anda sedang membutuhkan dukungan untuk mengatasi masalah ini.
Jangan malu untuk meminta bantuan dari pasangan Anda. Meskipun Anda dan pasangan sudah menikah bertahun-tahun, ia tidak bisa membaca pikiran Anda. Maka dari itu, mintalah bantuan pasangan agar Anda tidak melewati masa-masa sulit ini seorang diri.
Saat Anda stres mengurus anak, cobalah berolahraga. Aktivitas fisik dipercaya bisa meningkatkan energi dan membantu tubuh memproduksi hormon kebahagiaan. Tidak hanya itu, berolahraga juga bisa meredakan stres dan depresi.
Tidak perlu di gym, ada banyak olahraga yang bisa dilakukan untuk mengatasi parental burnout, salah satunya berjalan kaki di sekitar rumah selama 10 menit.
Tidur memiliki peranan penting untuk menjaga kesehatan mental. Namun, perlu diakui, sulit bagi orangtua yang memiliki bayi atau anak kecil di rumah untuk mendapatkan tidur yang cukup.
Meski begitu, jangan jadikan hal itu sebagai alasan untuk tidak tidur. Mintalah bantuan pasangan untuk menjaga anak supaya Anda bisa mendapatkan waktu tidur.
Di siang hari, Anda juga bisa mencoba power nap atau tidur siang selama 20 menit. Kebiasaan ini diyakini bisa meredakan stres, meningkatkan fokus, dan membantu Anda untuk mengontrol emosi.
Selain tidur, Anda juga disarankan untuk mengistirahatkan diri. Ada banyak hal yang bisa dilakukan sambil beristirahat, misalnya minum teh atau kopi, duduk di sofa dan menonton kartun bersama anak.
Mengasuh anak tentu menjadi hal yang menantang. Perasaan frustrasi dan lelah dapat muncul. Oleh karena itu, izinkan diri Anda untuk merasakan perasaan yang ada di dalam hati dan benak Anda.
Anda tidak perlu menghadapi semuanya seorang diri. Ingatlah, Anda seorang manusia yang tidak bisa mengerjakan segala sesuatunya sendirian dan cobalah untuk bersabar.
Jika Anda khawatir terhadap kesehatan mental Anda akibat parental burnout, tak ada salahnya untuk datang ke psikolog dan meminta tolong.
Ahli kesehatan mental seperti psikolog dapat memberikan tips dan trik yang bisa Anda lakukan untuk mengontrol gejala-gejalanya.
Terkadang, parental burnout tak dapat dihindari. Walau demikian, terdapat beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan risiko atau bahkan mencegah masalah ini, seperti:
Jika Anda khawatir dengan kondisi kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara meminta maaf kepada orangtua sebetulnya tidaklah sulit dilakukan. Anak hanya perlu melakukannya dengan tulus, mengakui kesalahan, menunjukkan penyesalan, dan memahami perasaan orangtua.
Contoh kewajiban anak di rumah yang perlu ditanamkan sejak dini adalah menghormati dan mematuhi orangtua, menjaga kebersihan rumah, bersikap sopan santun, menjaga citra keluarga, hingga berkata jujur.
Bayi sehat selama ini identik dengan tubuh yang montok. Padahal, ciri ciri bayi sehat menyangkut banyak aspek, mulai merasa tenang jika didekap oleh orang tua hingga memberikan respon terhadap hal sekitar
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Anandika Pawitri
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved