logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Ensiklopedia

Memahami Lipoprotein, Si Pengangkut Lemak dalam Tubuh

open-summary

Lipoprotein adalah partikel kompleks yang berfungsi mengangkut lemak dari dan ke berbagai sel pada organ tubuh. Jenis-jenis lipoprotein yang mungkin sudah familiar dengan Anda, di antaranya HDL (kolesterol baik) dan LDL (kolesterol jahat).


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

28 Sep 2021

Lipoprotein adalah partikel kompleks yang berfungsi mengangkut lemak ke berbagai sel dalam organ

Lipoprotein memiliki peran penting dalam tubuh manusia

Table of Content

  • Jenis-jenis lipoprotein dan fungsinya
  • Potensi bahaya yang berkaitan dengan lipoprotein

Lipoprotein adalah partikel kompleks dengan inti pusat yang mengandung ester kolesterol dan trigliserida, serta dikelilingi oleh kolesterol bebas, fosfolipid, dan apolipoprotein.

Advertisement

Fungsi lipoprotein yang paling utama adalah sebagai alat transportasi dan pengiriman asam lemak, triasilgliserol, dan kolesterol, dari serta menuju sel target pada berbagai organ.

Dengan kata lain, lipoprotein adalah sarana angkutan molekuler untuk membawa lemak ke mana pun mereka dibutuhkan atau disimpan.

Jenis-jenis lipoprotein dan fungsinya

Lipoprotein diklasifikasikan berdasarkan kepadatannya (densitas), mobilitas elektroforesis, dan sifat kandungan apolipoprotein.

1. Lipoprotein berdasarkan kepadatannya

Berikut adalah klasifikasi lipoprotein berdasarkan kepadatannya.

  • Kilomikron

Kilomikron adalah lipoprotein dengan kepadatan kurang dari 0,95 g/mL dan diameternya berkisar antara 100 hingga 1000 nanometer (nm).

Fungsi lipoprotein kilomikron adalah menyalurkan trigliserida dalam saluran pencernaan ke bagian tubuh yang lain. Pada individu yang sehat, kilomikron terdiri dari sekitar 84 persen triasilgliserol, 7 persen fosfolipid, dan kurang dari 2 persen protein.

Lipoprotein ini bertanggung jawab untuk mengangkut trigliserida dalam saluran cerna menuju hati, jaringan kerangka, dan jaringan adiposa.

  • Very low density lipoprotein (VLDL)

Very low density lipoprotein adalah jenis lipoprotein yang memiliki kepadatan antara 0,950 hingga 1,006 g/mL dengan diameter berkisar antara 30 hingga 80 nm.

VLDL bertanggung jawab untuk transportasi trigliserida yang disintesis dari hati ke jaringan adiposa untuk disimpan. Pada individu yang sehat, VLDL terdiri dari sekitar 50 persen triasilgliserol, 18 persen fosfolipid, dan 10 persen protein.

  • Low density lipoprotein (LDL)

Low density lipoprotein adalah lipoprotein dengan kepadatan antara 1,019 dan 1,063 g/mL dengan diameter berkisar antara 18 hingga 28 nm. LDL berperan penting untuk pengangkutan molekul lemak seperti fosfolipid, kolesterol, dan trigliserida, ke seluruh tubuh.

LDL juga dikenal sebagai kolesterol ‘jahat' karena peningkatan konsentrasinya dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah), seperti aterosklerosis dan penyakit jantung lainnya.

Pada individu yang sehat, LDL terdiri dari sekitar 25 persen protein, 21 persen fosfolipid, dan 4 persen triasilgliserol.

  • Intermediate density lipoprotein (IDL)

Intermediate density lipoprotein adalah lipoprotein dengan kepadatan antara 1,006 dan 1,019 g/mL dan diameternya berkisar antara 25 hingga 50 nm.

Jenis lipoprotein ini biasanya tidak ada dalam darah saat berpuasa. Pada individu yang sehat, IDL terdiri dari sekitar 31 persen triasilgliserol, 22 persen fosfolipid, dan 18 persen protein.

  • High density lipoprotein (HDL)

High density lipoprotein adalah jenis lipoprotein yang memiliki kisaran kepadatan antara 1,063 dan 1,121 g/mL dengan ukuran antara 5 dan 12 nm. HDL berperan mengumpulkan molekul lemak, seperti fosfolipid, kolesterol, dan trigliserida, dalam sel-sel tubuh dan mengangkutnya ke hati untuk dipecah.

Pada individu yang sehat, HDL terdiri dari sekitar 33 persen protein, 29 persen fosfolipid, dan 8 persen triasilgliserol.

High density lipoprotein adalah jenis lipoprotein yang juga dikenal sebagai kolesterol ‘baik’ karena konsentrasi tinggi dari HDL biasanya dikaitkan dengan pembuluh darah yang lebih sehat dan risiko aterosklerosis yang lebih rendah.

2. Lipoprotein berdasarkan mobilitas elektroforesis

Berdasarkan mobilitas elektroforesis, klasifikasi lipoprotein adalah lipoprotein alfa (α), beta (β), pre-β, dan broad-β.

  • Lipoprotein alfa (α) memiliki kandungan protein tertinggi dan lipoprotein broad-β memiliki kandungan protein terendah.
  • Lipoprotein dengan kandungan protein minimum bergerak lebih cepat, sedangkan lipoprotein dengan kandungan protein lebih tinggi bergerak lebih lambat.

3. Lipoprotein berdasarkan kandungan apolipoprotein

Apolipoprotein dikenal sebagai otak dari sistem lipoprotein. Apolipoprotein berikatan dengan permukaan kompleks lipoprotein.

Secara luas, apolipoprotein diklasifikasikan menjadi apolipoprotein A, B, C, dan E. Apolipoprotein berfungsi mengatur banyak proses pembentukan ulang dan penyerapan lipoprotein.

Baca Juga

  • Ayam Organik dan Ayam Probiotik, Mana yang Lebih Sehat?
  • 15 Cara Membersihkan Pembuluh Darah secara Alami dengan Makanan Sehat
  • LDL: Kolesterol Jahat yang Berbahaya untuk Tubuh

Potensi bahaya yang berkaitan dengan lipoprotein

Penyakit jantung
Kadar LDL, VLDL dan trigliserida yang tinggi dikaitkan dengan penyakit jantung

Pemeriksaan profil lipid merupakan bagian penting dalam evaluasi kesehatan. Tindakan ini dapat mengukur kolesterol total, LDL, VLDL, HDL, serta tingkat trigliserida.

Hasil tes dapat dikaitkan dengan risiko kesehatan yang Anda miliki dan dapat digunakan untuk menentukan jenis perawatan yang diperlukan.

Kadar lipoprotein dapat berkorelasi dengan risiko gangguan kardiovaskuler yang fatal. Misalnya, kadar LDL, VLDL, dan trigliserida yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kardiovaskuler, seperti aterosklerosis dan penyakit jantung.

Sebaiknya lakukan pemeriksaan profil lipid secara teratur. Pasalnya, kadar kolesterol tinggi tidak selalu menimbulkan gejala apa pun. Oleh karena itu, mengontrol kadar lipoprotein adalah salah satu cara mengevaluasi risiko aterosklerosis. 

Di sisi lain, kadar HDL tinggi berkorelasi dengan penurunan kadar kolesterol ‘jahat’ LDL dan risiko gangguan kardiovaskuler yang lebih rendah. Gaya hidup sehat, seperti olahraga teratur dan diet sehat, dapat meningkatkan kadar HDL dalam tubuh Anda.

Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.

Advertisement

proteinkolesterol

Ditulis oleh Nenti Resna

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved