logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kehamilan

Mengenal Kandungan Lemah, Ciri-Ciri hingga Penyebabnya

open-summary

Kandungan lemah adalah penyebab utama sering terjadinya kelahiran prematur hingga keguguran. Ciri-ciri kandungan Lemah adalah perdarahan hingga kram perut.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

12 Sep 2023

Kandungan lemah dapat menyebabkan kelahiran prematur hingga keguguran

Ibu hamil yang terdeteksi memiliki kandungan lemah disarankan untuk melakukan USG secara rutin

Table of Content

  • Penyebab kandungan lemah dan sering keguguran
  • Ciri-ciri kandungan lemah
  • Cara menguatkan kandungan yang lemah
  • Cara mencegah kandungan lemah

Ada perubahan besar pada tubuh seorang wanita ketika sedang hamil. Terkadang, kehamilan juga perlu perhatian lebih ketika ada indikasi kandungan lemah. Tapi tenang, kandungan yang tidak kuat bukan berarti kehamilan tidak bisa bertahan.

Advertisement

Kandungan yang rentan atau lemah erat kaitannya dengan serviks, bagian bawah uterus ke arah vagina. Sebelum seorang wanita hamil, serviks ini umumnya dalam kondisi tertutup dan kokoh.

Sementara saat hamil dan janin terus berkembang, serviks perlahan menjadi lebih lunak dan terbuka. Pada kasus ini, serviks bisa membuka terlalu cepat atau biasa dikenal dengan inkompetensi serviks. Apa risikonya? Kelahiran prematur.

Baca Juga

  • 5 Penyebab Kaki Kram saat Hamil, Bagaimana Cara Mengatasinya?
  • Segala Hal yang Orangtua Perlu Ketahui Tentang Dokter Fetomaternal
  • Perdarahan Hingga Plasenta Tertahan, Ini 7 Tanda Bahaya Persalinan

Penyebab kandungan lemah dan sering keguguran

Ketika ada seorang ibu hamil yang mengalami kandungan lemah sering keluar darah, tentu pertanyaan besar berikutnya adalah apa yang menjadi penyebabnya?

Dikutip dari American Pregnancy, beberapa penyebab kandungan lemah di antaranya:

  • Pernah menjalani operasi di bagian serviks
  • Serviks atau uterus dengan bentuk tidak semestinya karena bawaan lahir
  • Trauma pada serviks akibat kuret atau keguguran
  • Pemberian hormon estrogen buatan (Diethylstilbestrol)

Perlu diingat bahwa kandungan yang lemah kerap tidak terdeteksi pada trimester pertama. Bahkan, bisa saja kondisi kandungan ini baru diketahui setelah terjadi keguguran pada trimester kedua dan ketiga. Setidaknya 25% keguguran di fase kehamilan ini terjadi akibat kandungannya rentan atau lemah.

Itu sebabnya bagi wanita yang memiliki beberapa faktor risiko seperti di atas, ada baiknya langkah pencegahan dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan sebelum kehamilan. Dokter kandungan bisa menentukan diagnosis lewat USG atau cek panggul.

Baca juga: Ciri-Ciri Kandungan Kuat dan Cara Menjaganya agar Tetap Sehat

Ciri-ciri kandungan lemah

Kandungan yang lemah tidak mudah terdeteksi. Biasanya, apabila dokter kandungan memang mendeteksi ada kemungkinan kondisi ini, maka akan direkomendasikan obat pencegahan yang dikonsumsi sebelum kehamilan.

Tak hanya itu, ibu hamil dengan kandungan yang tidak kuat juga disarankan untuk lebih sering memeriksakan kehamilan mereka lewat USG. Beberapa gejala kandungan lemah biasanya juga baru terasa pada trimester kedua, saat kehamilan menginjak minggu ke-14 hingga ke-20.

Beberapa tanda-tanda kandungan lemah adalah:

  • Terasa sensasi panggul tertekan
  • Rasa sakit di punggung yang tidak terasa sebelumnya
  • Kram perut
  • Perubahan cairan yang keluar dari vagina
  • Sedikit pendarahan

Meskipun kandungan yang tidak kuat sangat mengkhawatirkan, faktanya hal ini hanya terjadi 1 kasus pada setiap 100 kehamilan. Artinya, kondisi ini tidak umum melanda ibu hamil.

Cara menguatkan kandungan yang lemah

Salah satu prosedur untuk mengatasi kandungan lemah adalah dengan mengikat leher rahim sehingga serviks lebih tertutup dan kokoh. Prosedur ini disebut cerclage dan dilakukan pada kehamilan minggu ke-14 hingga ke-16.

Ketika memasuki kehamilan minggu ke-36 hingga ke-38, ikatan ini akan dibuka sehingga persalinan bisa berlangsung dengan aman. Tidak perlu khawatir karena membuka ikatan leher rahim ini tidak menyebabkan persalinan berlangsung saat itu juga.

Meski demikian, ibu hamil yang mengalami iritasi pada serviks, pelebaran lebih dari 4 cm, atau ketuban pecah dini tidak bisa menjalani prosedur ikat leher rahim.

Lalu apakah ibu hamil boleh mengonsumsi obat penguat kandungan? Pada umumnya, mengonsumsi obat penguat kandungan boleh saja dilakukan namun, harus sesuai dengan rekomendasi dokter.

Obat penguat kandungan ini biasanya akan diresepkan hanya untuk wanita hmil yang memiliki riwayat keguguran berulang, yaitu mengalami keguguran lebih dari tiga kali beruntun.

Seorang ibu hamil yang berhasil melahirkan dengan sukses meski memiliki kondisi ini juga perlu lebih waspada sebelum memutuskan untuk kembali hamil. Bukan berarti dilarang, namun konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter demi memahami seluruh risikonya.

Baca juga: Kehamilan Sehat: Ketahui 7 Ciri dan Cara Menjaganya

Cara mencegah kandungan lemah

Jika sudah terkait dengan kondisi sejak lahir, kandungan lemah tidak bisa dicegah. Tapi ada cara untuk setidaknya mengantisipasi hal terburuk terjadi. Tujuannya tentu saja agar kehamilan dapat berlangsung aman dan sehat hingga persalinan.

Beberapa cara menjaga kandungan yang lemah adalah:

1. Konsultasi kandungan berkala

Lebih rutin ketimbang ibu hamil yang kandungannya normal, mereka yang kandungannya lemah perlu berkonsultasi tentang kandungan secara berkala. Jangan ragu untuk menyampaikan gejala sekecil apapun kepada dokter kandungan, meski Anda mungkin merasa hal itu tidak penting.

2. Konsumsi makanan bernutrisi

Selama kehamilan, kebutuhan nutrisi seorang ibu menjadi dua kali lipat. Terlebih bagi mereka dengan kandungan yang tidak kuat, maka kebutuhan kalsium, zat besi, asam folat, dan nutrisi penting lainnya juga harus diprioritaskan.

Anda juga bisa mengonsumsi suplemen tersebut bahkan saat masih dalam tahap merencanakan kehamilan. Tujuannya untuk memastikan tubuh benar-benar siap menghadapi kehamilan.

3. Kendalikan kenaikan berat badan

Saat hamil dan menyusui adalah fase-fase terberat untuk mengendalikan kenaikan berat badan. Padahal, menjaga kenaikan berat badan agar tidak berlebihan juga berkontribusi pada kesehatan bayi Anda. Rekomendasi kenaikan berat badan adalah sekitar 11-16 kilogram jika sebelum hamil berat badannya cukup ideal.

4. Hindari substansi berbahaya

Anda juga harus menghindari substansi berbahaya seperti dari rokok dan alkohol. Tak hanya itu, konsultasikan pula pada dokter kandungan Anda apa saja suplemen yang dikonsumsi selama ini untuk ditakar keamanannya.

Dengan berkonsultasi ke dokter, kondisi kandungan lemah bisa diketahui dan ditangani secara saksama.

Advertisement

menjaga kehamilankesehatan kandungankeguguranmasalah kehamilan

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved