logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Memahami Jenis Nyeri dan Penanganan yang Diberikan Dokter

open-summary

Nyeri adalah hal yang sering kita alami, mulai dari balita hingga orang lanjut usia. Nyeri pun beragam jenisnya dengan penyebab yang bervariasi pula. Apa saja jenis-jenis nyeri yang patut diketahui?


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

21 Jul 2020

Nyeri adalah hal yang sering dialami, salah satunya adalah nyeri punggung

Nyeri punggung adalah salah satu nyeri yang sering dialami banyak orang

Table of Content

  • Apa itu rasa nyeri?
  • Jenis-jenis rasa nyeri yang dirasakan oleh pasien
  • Apa saja efek dari rasa nyeri?
  • Diagnosis penyebab nyeri muskuloskeletal dari dokter
  • Pengobatan rasa nyeri yang akan dilakukan dokter

Rasa nyeri di bagian tubuh sering dialami oleh seseorang dari semua kalangan, mulai dari balita hingga lansia. Tak jarang, beberapa orang akan bingung dengan jenis nyeri yang ia rasakan dan penanganan yang paling tepat.

Advertisement

Penjelasan dari dr. Fanny Aliwarga, Sp.KFR dari Rumah Sakit Eka Hospital akan membantu kita memahami lebih dalam terkait nyeri dan manajemennya.

Apa itu rasa nyeri?

Menurut dr. Fanny Aliwarga, Sp. KFR, nyeri adalah sinyal penanda sebagai respons alamiah tubuh terhadap kondisi dari luar. Walau rasa nyeri menimbulkan rasa tak nyaman, nyeri sebenarnya memberi perlindungan, meski tidak selalu mengindikasikan adanya bahaya atau kerusakan di dalam tubuh.

Nyeri dapat menjadi alat komunikasi dari tubuh. Artinya, rasa nyeri yang kita alami merupakan cara tubuh memberitahu bahwa ada hal yang salah pada jaringan tertentu dan diperlukan penanganan yang tepat untuk menyelesaikannya. Penanganan nyeri yang segera pun akan membantu tubuh segera pulih sehingga kita bisa kembali beraktivitas.

Tipe-tipe nyeri
Alur bagaimana tubuh memproses nyeri

Jenis-jenis rasa nyeri yang dirasakan oleh pasien

Nyeri dapat beragam jenisnya dengan penyebab yang tak sedikit pula. Pembagian jenis-jenis nyeri dapat dilakukan berdasarkan sifatnya, berdasarkan kerusakannya, atau mungkin berdasarkan lokasi jaringan yang terasa sakit.

1. Jenis nyeri berdasarkan sifatnya

Pada dasarnya, nyeri dapat terbagi atas dua jenis, yakni nyeri akut dan nyeri kronis. Nyeri akut datangnya tiba-tiba dan cenderung terjadi pada waktu yang singkat. Sementara itu, nyeri kronis adalah nyeri yang sudah lama terjadi dan cenderung lebih kebal terhadap pengobatan tertentu.

2. Jenis nyeri berdasarkan kerusakannya

Selain pembagian nyeri menjadi kronis dan akut, nyeri juga dapat dikelompokkan berdasarkan jenis kerusakan yang terjadi. Berikut adalah penjelasannya.

  • Nyeri neuropati, yakni nyeri yang terjadi akibat kerusakan saraf. Beberapa contoh nyeri neuropati dapat disebabkan oleh diabetes dan nyeri akibat infeksi virus herpes (nyeri shingles).
  • Nyeri nosiseptif, yakni nyeri yang disebabkan oleh kerusakan pada jaringan tertentu.

Baik nyeri neuropati maupun nosiseptif juga dapat menimbulkan ‘nyeri’ pada emosional dan kondisi psikologis pasien. Nyeri tipe ini disebut dengan nyeri psikogenik.

3. Jenis nyeri berdasarkan jaringan yang terganggu

Beberapa nyeri juga bisa dirujuk berdasarkan jenis jaringan yang terganggu, yaitu:

  • Nyeri muskuloskeletal: Nyeri yang memengaruhi otot, ligamen, dan tendon, serta tulang.
  • Nyeri otot: Nyeri yang dirasakan karena penggunaan otot yang berlebihan atau tidak pernah digunakan.
  • Nyeri perut: Nyeri yang dirasakan pada perut.
  • Nyeri sendi: Nyeri yang dirasakan pada sendi.

4. Nyeri yang merujuk pada sindrom

Beberapa nyeri juga dapat merujuk pada sindrom tertentu. Beberapa contoh jenis nyeri ini, yaitu:

  • Central pain syndrome, yakni nyeri yang terjadi pada multiple sclerosis atau cedera pada sumsum tulang belakang dan dapat mengakibatkan kerusakan otak.
  • Complex regional pain syndrome, yaitu gangguan nyeri menyakitkan dari cedera yang terlihat kecil dan berkembang menjadi gangguan saraf yang dikirim ke organ atau bagian tubuh yang terpengaruh.

Apa saja efek dari rasa nyeri?

Seperti yang disampaikan di atas, pada dasarnya nyeri dapat terbagi atas dua, yakni rasa nyeri akut dan nyeri kronis. Rasa nyeri akut dapat diartikan sebagai nyeri yang datangnya tiba-tiba dalam waktu yang terbatas. Sementara itu, nyeri kronis adalah nyeri yang sudah menetap lama dan biasanya lebih kebal terhadap beberapa pengobatan.

Baik nyeri akut maupun kronis dapat menyebabkan masalah fisik, emosi, dan psikologis yang mengganggu kehidupan pasien. Namun, karena nyeri kronis terjadi dalam waktu yang cenderung lama, nyeri ini membuat pasiennya lebih rentan untuk menderita gangguan psikologis.

Setiap pasien mengalami rasa nyeri yang berbeda meski kondisi penyakit yang diderita sama sehingga diperlukan penanganan yang tepat. Tindakan diawali dengan diagnosis oleh dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi untuk menentukan terapi yang sesuai dengan kondisi pasien. Setelah itu, barulah diberikan pengobatan yang sesuai.

Walau begitu, penting untuk diingat bahwa pengobatan nyeri dapat membutuhkan waktu yang bervariasi lamanya. Bahkan, ada beberapa kondisi di mana rasa nyeri tidak sepenuhnya hilang.

Diagnosis penyebab nyeri muskuloskeletal dari dokter

Banyak cara yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis penyebab rasa sakit pada pasien. Diagnosis tersebut dapat diketahui dari gejala yang dirasakan, riwayat medis pasien, penyakit yang diderita, cedera yang pernah dialami, hingga tindakan medis yang pernah dijalani,

Beberapa langkah diagnosis penyebab nyeri rasa sakit yang dirasakan pasien, termasuk:

  • Tes darah
  • Sinar X atau CT scan
  • MRI scan.

Pemeriksaan elektromiografi (EMG), ultrasound, atau nerve blocks juga diperlukan untuk mengetahui penyebab rasa nyeri.

Pengobatan rasa nyeri yang akan dilakukan dokter

Penanganan dan pengobatan rasa nyeri akan sangat beragam, tergantung jenis nyeri yang dialami oleh pasien. Penanganan tersebut dapat berupa tindakan medis hingga pemberian obat-obatan pereda nyeri.

Beberapa contoh penanganan rasa nyeri selain obat-obatan oral, yaitu:

  • Terapi sinar laser, yakni prosedur noninvasif yang dapat menembus jauh ke dalam jaringan tubuh. Terapi ini dapat mengurangi nyeri dan membantu perbaikan dan penyembuhan jaringan tubuh
  • Terapi dengan alat radio frequency, yakni terapi untuk mengurangi nyeri pada leher dan nyeri punggung menggunakan gelombang radio
  • Terapi dengan modalitas listrik seperti TENS, yakni terapi menggunakan arus listrik untuk meredakan rasa sakit melalui sinyal yang dikirim ke sumsum tulang belakang dan otak
  • Terapi pemanasan dengan diatermi atau ultrasound yang menonjolkan suhu panas atau hangat yang memiliki rentang 38-45 derajat Celcius
  • Injeksi dry needle pada titik yang terasa nyeri, yaitu tindakan memasukkan jarum tanpa obat kebagian tubuh yang nyeri
  • Injeksi otot dan sendi, yakni tindakan dengan menggunakan obat seperti kortikosteroid pada bagian tubuh yang nyeri
  • Injeksi untuk memacu regenerasi bagian tubuh yang nyeri karena ada kerusakan/robekan otot
  • Injeksi terhadap saraf yang menjadi penyebab nyeri
  • Pemberian plester untuk meredakan nyeri.

Nyeri sejatinya adalah cara tubuh berkomunikasi bahwa ada hal yang salah dalam tubuh kita. Apabila Anda merasakan nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cermat.

Narasumber:
dr. Fanny Aliwarga, Sp.KFR
Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Eka Hospital BSD

Advertisement

nyeri

Ditulis oleh Arif Putra

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved