Epididimis memegang peran penting bagi kesuburan pria. Gangguan fungsi epididimis dapat menyebabkan munculnya penyakit epididimitis hingga infertilitas pada pria.
2023-03-30 11:36:50
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Gambaran spermatozoa (sel sperma) yang berkumpul di dalam epididimis
Table of Content
Epididimis adalah organ reproduksi pria yang berfungsi dalam mematangkan sel sperma. Bentuknya seperti tabung panjang dan melingkar, yang terletak di dalam skrotum, dan menempel pada bagian belakang testis pria.
Advertisement
Meski namanya tidak populer, peran organ reproduksi pria ini sangatlah vital. Fungsi epididimis adalah untuk menyimpan sperma dan mengangkutnya dari testis.
Anatomi epididimis terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor. Jika sampai salah satu apalagi ketiga bagian tersebut mengalami kelainan, bukan tidak mungkin pria akan mengalami gangguan kesuburan.
Baca Juga
Saluran epididimis memiliki tiga bagian dengan fungsinya masing-masing, yaitu:
Dalam sistem reproduksi pria, epididimis berfungsi untuk memindahkan sperma dari testis dan menjadi tempat pematangan sperma itu sendiri. Saat sperma berjalan melalui epididimis, terdapat sinyal-sinyal dari sel organ ini yang akan mendorong proses pematangannya.
Terdapat ratusan, bahkan ribuan, gen berbeda yang dikeluarkan oleh sel epididimis ketika sperma masuk ke bagian testis yang satu ini. Gen inilah yang kemudian menjadikan sel sperma matang dan siap membuahi sel telur saat pria berejakulasi.
Fungsi saluran epididimis tempat pematangan sel sperma dapat terganggu karena berbagai hal, baik karena bawaan lahir maupun penyakit tertentu.
Setidaknya terdapat empat jenis gangguan fungsi epididimis yang dapat terjadi akibat bawaan lahir (kongenital), yakni:
Normalnya, seluruh bagian epididimis melekat pada testis. Namun, ada beberapa pria yang lahir dengan epididimis tidak melekat sepenuhnya pada testis atau hanya sebagian saja yang menempel.
Kondisi ini terjadi ketika ada salah satu bagian epididimis yang tidak berkembang sempurna. Namun, agenesis biasanya terjadi pada salah satu epididimis saja, bukan keduanya.
Duplikasi epididimis adalah adanya percabangan dari epididimis utama yang menempel pada testis. Belum dapat dipastikan apa yang menjadi penyebab kondisi ini. Namun, kondisi ini biasanya tidak menimbulkan gejala ataupun keluhan lainnya.
Sementara itu, sejumlah penyakit turut mengakibatkan gangguan fungsi epididimis, yaitu:
Epididimitis adalah peradangan pada epididimis yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini biasanya terjadi setelah pria berhubungan seksual dengan pasangan yang memiliki penyakit menular seksual, seperti gonore atau klamidia.
Pada beberapa pria, epididimitis juga bisa muncul karena infeksi saluran kemih. Penis yang pernah dipasang kateter, tidak disunat, maupun pernah mengalami pembengkakan prostat juga berisiko tinggi mengalami epididimitis.
Ketika Anda mengalami gangguan epididimis yang satu ini, skrotum alias kantong testis akan terlihat bengkak, berwarna kemerahan, serta membuat testis terasa nyeri
Anda pun mungkin merasakan sakit ketika buang air kecil, melihat ada cairan yang keluar dari penis (termasuk darah), dan dalam beberapa kasus juga timbul demam.
Jangan tunda untuk memeriksakan ke dokter bila Anda mengalami gejala epididimitis di atas untuk menghindari komplikasi seperti skrotum bernanah hingga kemandulan.
Dalam perkembangannya, epididimitis turut membuat testis meradang. Radang epididimis yang disertai dengan radang testis ini dikenal sebagai epididimo-orchitis.
Dilansir dari American Family of Physician, epididimo-orchitis membuat penderitanya mengalami sejumlah gejala, seperti testis bengkak, dan epididimis membesar serta mengeras.
Spermatokel adalah gangguan fungsi epididimis yang ditandai oleh munculnya kista jinak pada organ tersebut. Kista tersebut berisi cairan berwarna putih, dan mengandung sperma.
Spermatokel terjadi karena adanya penyumbatan pada saluran epididimis. Namun, belum dapat diketahui secara pasti mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Selain ketiga masalah di atas, gangguan pada epididimis juga bisa terjadi karena vasektomi, sebagaimana tertulis dalam sebuah tinjauan ilmiah tahun 2016
Vasektomi adalah proses sterilisasi sperma lewat jalan operasi. Prosedur medis ini dilakukandengan cara menyumbat saluran vas deferens sehingga sperma tidak bisa keluar saat ejakulasi.
Baca Juga
Gangguan pada saluran epididimis umumnya bersifat serius sehingga Anda disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Terutama jika Anda telah menunjukkan gejala-gejala yang telah disebutkan.
Penanganan medis yang cepat dan tepat bertujuan untuk memudahkan proses pengobatan sekaligus mencegah terjadinya komplikasi penyakit pada epididimis yang bisa memengaruhi fungsi organ tersebut.
Cara mengobati gangguan fungsi saluran epididimis tergantung dari jenis penyakit yang menjadi penyebabnya. Oleh sebab itu, dokter perlu melakukan diagnosis terlebih dahulu untuk mengetahui alasannya.
Setelah diagnosis dilakukan, barulah dokter dapat menentukan metode pengobatan yang tepat. Pengobatan yang umum dilakukan untuk penyakit pada epididimis meliputi:
Obat antiradang diberikan pada pasien yang mengalami radang epididimis, termasuk epididimo-orchitis.
Jenis obat radang yang diberikan biasanya berupa obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ketorolac dan piroxicam.
Epididimitis umum disebabkan oleh infeksi bakteri. Oleh karenanya, dokter juga akan memberikan resep obat antibiotik pada pasien.
Obat antibiotik berfungsi untuk melawan bakteri yang menjadi penyebab infeksi. Antibiotik yang diberikan umumnya ofloxacin, levofloxacin, dan ceftriaxone.
Pastikan Anda meminum antibiotik hingga habis sesuai yang diresepkan dokter untuk mencegah risiko kebal antibiotik.
Guna meredakan gejala nyeri yang umum dirasakan saat mengalami penyakit gangguan fungsi epididimis, pasien akan diberi obat antinyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen.
Pada kasus seperti spermatokel atau kista epididimis, Anda mungkin harus menjalani operasi pengangkatan kista atau disebut spermatokelektomi.
Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwasanya spermatokelektomi berpotensi menimbulkan komplikasi berupa kerusakan epididimis yang kemudian bisa memengaruhi kesuburan pria.
Baca Juga
Mengingat fungsi epididimis dalam reproduksi pria sangat penting, maka menjaga agar organ ini tetap sehat sudah selayaknya Anda terapkan.
Menerapkan pola hidup sehat seperti makan makanan bergizi dan olahraga teratur adalah contoh aktivitas yang dapat membantu alat reproduksi pria ini bekerja dengan baik.
Selain itu, lakukan pemeriksaan medis secara berkala untuk memantau kondisi kesehatan organ reproduksi Anda. Gunakan fitur chat dokter di aplikasi SehatQ untuk berkonsultasi seputar reproduksi pria langsung dari smartphone.
Download aplikasi kesehatan keluarga SehatQ sekarang juga di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Fimosis adalah kondisi ketika kulup penis tidak dapat ditarik ke belakang. Apa penyebab, gejala, dan cara mengatasi pada orang dewasa?
Istilah “man flu” rupanya bukan hanya kiasan semata. Ada banyak yang membedakan reaksi imun pria dan wanita terhadap penyebab flu, salah satunya adalah hormon. Sismak informasinya berikut ini!
Operasi prostat merupakan salah satu penanganan kanker prostat pada stadium awal. Operasi prostat yang paling umum dilakukan adalah radikal prostatektomi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved