Bahasa reseptif adalah bagaimana anak memahami bahasa, sedangkan bahasa ekspresif adalah bagaimana anak menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan dirinya. Gangguan pada kedua bahasa ini dapat membuat anak kesulitan dalam berkomunikasi dan memahami bahasa.
2023-03-22 11:28:49
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Anak perlu memiliki kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif untuk berkomunikasi dengan baik
Table of Content
Pernahkah Anda mendengar istilah bahasa reseptif dan ekspresif sebagai cara komunikasi anak? Secara singkat, bahasa reseptif adalah bagaimana anak memahami bahasa, sedangkan bahasa ekspresif adalah bagaimana anak menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan dirinya.
Advertisement
Artikel ini akan membahas lebih jauh mengenai penerapan kedua bahasa ini pada anak, berbagai potensi masalah yang bisa muncul terkait keduanya, beserta solusi yang bisa Anda terapkan pada anak.
Pengertian bahasa reseptif adalah input atau masukan dari bahasa, yaitu kemampuan untuk memahami bahasa lisan yang didengar atau dibaca. Misalnya, saat mendengar sebuah petunjuk untuk memakai sepatu, anak dapat mengikuti petunjuk tersebut dengan benar.
Keterampilan bahasa reseptif anak usia dini dibutuhkan untuk memahami kalimat yang didengar dan dibaca. Pada umumnya, seorang anak mampu memahami bahasa sebelum mereka mampu mengatakannya.
Berikut adalah beberapa fungsi penting dari bahasa reseptif bagi anak.
Pengertian bahasa ekspresif adalah output atau hasil dari bahasa, yakni kemampuan untuk mengungkapkan keinginan dan kebutuhan anak melalui komunikasi verbal atau nonverbal. Komunikasi ekspresif adalah kemampuan menyampaikan pikiran dengan menggunakan bahasa secara masuk akal dengan tata bahasa yang benar.
Contoh penggunaan bahasa ekspresif adalah saat anak menggunakan kata atau susunan kalimat yang benar untuk menyampaikan maksudnya, misalkan menggunakan kata “ini” untuk menunjuk sesuatu di dekatnya dan menggunakan “itu” untuk menunjuk sesuatu yang jauh darinya.
Fungsi bahasa ekspresif adalah untuk mengomunikasikan atau menyampaikan gagasan, maksud, keinginan, kebutuhan, pertanyaan, serta membuat komentar secara benar dan efektif.
Perbedaan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif terletak pada fungsinya, di mana bahasa ekspresif digunakan untuk menyampaikan makna atau pesan kepada orang lain, sedangkan bahasa reseptif berfungsi untuk memahami dan memproses pesan atau informasi yang diterima anak dari orang lain.
Baca Juga
Saat anak tidak mampu menggunakan bahasa ekspresif atau represif yang sesuai dengan usianya, ada kemungkinan dirinya mengalami gangguan terkait keterampilan kedua bahasa ini.
Sebagian anak mungkin mengalami gangguan pada salah satu jenis bahasa tersebut ataupun keduanya sekaligus.
Penyebab pasti gangguan bahasa ekspresif atau reseptif pada anak belum dapat dipastikan. Masalah ini bisa jadi merupakan gejala dari suatu gangguan atau keterlambatan perkembangan yang menjadi penyebab utamanya.
Anak-anak dengan gangguan berbahasa dapat mengalami kesulitan dalam situasi sosial ataupun akademi. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah pada perilaku anak. Berikut adalah beberapa gejala gangguan bahasa ekspresif dan bahasa reseptif anak usia dini.
Gejala gangguan komunikasi ekspresif adalah:
Sementara itu, gejala gangguan bahasa reseptif adalah:
Tidak semua anak dapat berkembang pada kecepatan yang sama. Meskipun demikian, sebaiknya Anda perlu mewaspadai beberapa kondisi yang dapat menjadi tanda adanya gangguan bahasa pada anak.
Jika Anda mendapati tanda-tanda adanya gangguan berbahasa pada anak, sebaiknya kunjungi klinik tumbuh kembang untuk memastikan kondisi anak. Terapis dapat melakukan pemeriksaan terkait gangguan berbahasa dan dapat merekomendasikan terapi wicara apabila dibutuhkan.
Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Selective mutism adalah gangguan kecemasan parah yang dapat membuat anak 'bisu' pada situasi tertentu. Gejalanya beragam, mulai dari terlihat gugup, malu, hingga terlihat kaku.
Fakta anak ketiga ternyata memiliki karakter dan sifat yang unik. Mulai dari cenderung lebih tenang, menyenangkan, berjiwa bebas, hingga sedikit egois.
Spina bifida adalah kelainan bawaan di mana pembentukan saraf tulang belakang tidak sempurna sehingga akan berdampak pada tahap perkembangan anak. Terapi yang bisa dilakukan yaitu terapi fisik, terapi okupasi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved