Pareidolia adalah jenis apophenia saat Anda melihat pola dalam data acak tanpa makna. Saat mengalami ini, Anda seolah-olah melihat bentuk wajah pada sebuah benda mati.
2 Mar 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Fenomena pareidolia sering kali terjadi saat melihat awan yang bentuknya menyerupai sesuatu
Table of Content
Dalam dunia psikologi, ada sebuah fenomena yang disebut pareidolia. Pareidolia adalah kemampuan mengenali tidak hanya wajah, namun bisa gambar atau suara apapun yang signifikan.
Advertisement
Pareidolia merupakan jenis apophenia. Ini adalah istilah psikologi saat subjek bisa melihat pola dalam data acak tanpa makna. Pareidolia berasal dari kata bahasa Yunani “para” yang berarti sesuatu yang salah, serta “eid'lon” yang berarti bentuk atau gambar tertentu.
Pareidolia adalah fenomena psikologi yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Bahkan setiap orang bisa melihat bentuk tertentu pada gambar biasa namun persepsi orang lain berbeda.
Beberapa hal yang menyebabkan pareidolia adalah:
Para pakar menganggap pareidolia adalah determinasi psikologis atas berbagai delusi lewat indera manusia. Menurut pakar yang meyakini teori ini, pareidolia adalah jawaban atas pengakuan orang melihat benda-benda seperti UFO hingga Loch Ness. Hal yang sama juga berlaku ketika seseorang mendengar suara tertentu ketika memainkan sebuah rekaman.
Menurut penulis dan ahli kosmologi Amerika Serikat Carl Sagan, pareidolia adalah metode bertahan manusia. Dalam bukunya berjudul “The Demon-Haunted World – Science as a Candle in the Dark”, kemampuan untuk melihat wajah dari pola acak atau jarak pandang buram adalah metode bertahan hidup yang unik.
Insting ini yang membuat manusia bisa memutuskan dengan cepat apakah orang yang sedang mendekat adalah teman atau musuh. Dalam hal ini, manusia bisa mengalami misinterpretasi dari gambar acak atau bayangan yang terlihat seperti wajah tertentu.
Menurut Leonardo da Vinci, pareidolia adalah bagian dari kesenian. Ketika orang melihat tembok yang dicat acak, setiap orang yang melihatnya bisa menemukan persepsi berbeda-beda. Terkadang, seniman yang membuat karya tertentu memang sengaja menyimpan gambar wajah atau pesan tersembunyi dalam pola acak.
Association for the Scientific Study of Consciousness menyebutkan bahwa pareidolia adalah fenomena yang berhubungan dengan sifat dan kondisi emosi seseorang. Artinya, ketika seseorang bisa melihat wajah dari objek acak di sekitar, ada hubungannya dengan mood positif serta neurotisme.
Neurotisme adalah dimensi dari kepribadian seseorang untuk merasa negatif atau cemas yang berhubungan dengan tekanan. Itulah sebabnya ada penelitian yang menyebut pareidolia bisa meningkatkan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah secara kreatif.
Di penjuru dunia, ada banyak sekali contoh fenomena psikologis pareidolia. Ada yang diakui oleh banyak orang, namun ada juga yang dianggap persepsi seseorang saja.
Menemukan pola atau gambar tertentu dari sesuatu yang acak terkadang menjadi sesuatu yang mengasyikkan. Bahkan, bukan tidak mungkin menjadi hobi bagi segelintir orang. Hal yang perlu diingat adalah pareidolia merupakan konsep yang ada di pikiran, bukan hal yang benar-benar nyata.
Baca juga: Mengenal Delusi Cinta yang Berbahaya
Ada pendapat juga yang menyebutkan bahwa pareidolia merupakan delusi lewat indera manusia. Hal ini juga beruhubungan dengan orang yang melihat benda langit, seperti UFO.
Bisa jadi juga Anda yang seolah-olah melihat wajah manusia pada sebuah benda atau awan. Namun, hal berbeda jika delusi tersebut sudah terjadi sangat sering. Orang yang punya kecemasan berlebih biasanya melihat delusi tersebut.
Baca juga:
Sebagai salah satu fenomena persepsi pikiran, pareidolia adalah hal yang normal. Bahkan, para pakar antropologi menyebutnya membantu masyarakat kuno memahami kekacauan yang terjadi di dunia.
Tambahan dari neuroscientist, otak manusia memang didesain untuk mengenali bentuk tertentu dari sebuah objek. Bagian otak yang bekerja dalam hal ini adalah fusiform face area yang memproses wajah seseorang. Ini sama seperti bagian otak yang bekerja ketika lupa nama seseorang namun ingat pernah melihat wajahnya di masa lalu.
Hal yang sama terjadi ketika seseorang merasa mendengar suara tertentu yang aneh. Atau mungkin ketika mendengar suara dering atau getaran ponselnya saat berada di keramaian.
Pada dasarnya, otak manusia memang suka menemukan pola tertentu untuk mengurangi ketidakpastian dan membuat segala yang terjadi di lingkungan dan benda-benda sehari-hari menjadi masuk akal.
Baca juga: Jenis dan Tanda Delusi
Melihat wajah manusia pada sebuah benda sebenarnya tidak perlu ditakutkan. Namun, segeralah berkonsultasi saat hal tersebut sudah terjadi sangat sering. Bisa jadi hal tersebut terjadi karena ada gangguan pada otak.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar diet maupun nutrisi makanan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Atelophobia adalah rasa takut berlebihan akan ketidaksempurnaan. Penyebab dari fobia ini beragam, mulai dari pengalaman traumatis, faktor lingkungan, hingga faktor biologis.
Jamu beras kencur sudah dikonsumsi sejak zaman nenek moyang berkat segudang manfaat kesehatannya. Yuk cari tahu manfaat serta cara membuat jamu beras kencur!
Dengan rasa perpaduan antara pear dan kelapa, sebenarnya jicama adalah buah yang umum disebut bengkuang. Di dalamnya terdapat vitamin C yang telah memenuhi 44% kebutuhan harian orang dewasa.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved