Melankolis adalah kepribadian yang memiliki perasaan untuk selalu memikirkan hal yang lebih mendalam. Orang dengan kepribadian ini cenderung tenang dan kreatif.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
5 Agt 2022
Tenang dan diam
Table of Content
Melankolis adalah tipe kepribadian yang ditandai dengan sifat-sifat seperti pemikir, perfeksionis, pandai menyimpan rahasia, namun kurang percaya diri. Kepribadian ini adalah satu dari empat kepribadian mendasar yang dimiliki manusia selain sanguinis, koleris dan plegmatis.
Advertisement
Orang dengan kepribadian ini dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, mungkin dalam bentuk teman, keluarga, atau bahkan pasangan. Dengan memahami kepribadian ini, akan membantu Anda dalam bergaul, bersosialisasi, hingga menyikapi berbagai tindakan yang mereka ambil.
Banyak pertanyaan yang muncul tentang apa yang dimaksud dengan kepribadian melankolis? Individu dengan kepribadian melankolis umumnya sangat introvert, pemikir, pemalu, sulit beradaptasi dengan lingkungan baru, dan memiliki kecenderungan kurang percaya diri.
Jika memiliki deretan karakter tersebut, bisa jadi Anda merupakan seorang melankolis. Selain beberapa hal di atas, berikut karakteristik orang dengan kepribadian ini:
Seorang melankolis merupakan pemikir sejati yang berusaha menganalisis tindakan yang mereka akan ambil dan masalah yang tengah dihadapi. Mereka juga cenderung berhati-hati, teliti, dan tidak gegabah dalam melakukan suatu tindakan.
Orang dengan kepribadian ini juga cenderung terlalu banyak berpikir dan sensitif. Mereka cenderung melihat dunia dari sisi negatifnya, ketimbang sisi baik atau positif yang ada.
Tak hanya itu, banyak dari mereka juga kerap terjebak dalam ekspektasi yang berlebihan. Hal ini membuat risiko depresi jadi meningkat jika keputusan yang mereka ambil jauh dari memuaskan, mengecewakan, atau dicela oleh orang lain.
Salah satu kekurangan dari kepribadian ini adalah rasa kurang percaya diri. Di lingkungan pergaulan, mereka juga cenderung pendiam dan dikenal sebagai sosok yang pemalu. Karena kurangnya rasa percaya diri ini, sebagian besar melankolis lebih memilih menjauh dari hiruk-pikuk keramaian.
Orang dengan kepribadian ini bukanlah individu yang menonjol. Bukan hanya karena kurang percaya diri, seorang melankolis juga begitu berhati-hati dalam bersikap dan mengutarakan gagasan, meski gagasan mereka nyatanya sangat diperlukan.
Sikap ini pun bagai pisau bermata dua bagi mereka. Karena dengan terlalu berhati-hati, orang dengan kepribadian melankolis cenderung kurang responsif, tidak tegas, dan ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
Seorang melankolis umumnya memiliki sifat perfeksionis dan sangat efisien dalam mengerjakan hal yang ia senangi. Mereka merupakan orang yang setia pada pekerjaan dan sangat berorientasi pada tujuan sehingga kebanyakan hal yang mereka kerjakan selalu optimal.
Jika kesempurnaan tersebut tidak bisa mereka raih, melankolis dapat marah. Mereka tidak sepenuhnya melupakan amarah ini sampai pada titik puncaknya sehingga berpotensi berbahaya bagi diri mereka sendiri.
Para melankolis umumnya juga diberkahi kreativitas. Mereka mampu berpikir outside the box dan kreativitas ini ada di setiap area dalam kehidupan. Mereka juga cenderung inovatif dalam menghadapi masalah yang rumit. Tak heran, banyak dari mereka dapat menghasilkan karya-karya hebat di bidang pekerjaan masing-masing.
Baca Juga: Mengenal 4 Tipe Kepribadian Manusia: Melankolis, Sanguinis, Plegmatis, dan Koleris
Seorang melankolis bukanlah penjalin relasi yang ulung. Ia akan lebih memilih menghabiskan waktu bersama teman-teman dekat yang ia percaya ketimbang bertemu orang baru.
Sebaliknya, mereka akan berfungsi dengan baik dalam lingkungan yang setiap orang memiliki tanggung jawab masing-masing. Pasalnya, masing-masing orang akan berkontribusi pada satu tujuan.
Seorang melankolis juga lebih memilih menyimpan rapat kehidupan pribadi mereka. Mungkin hanya orang terdekat mereka yang mengetahui bagaimana identitas seorang melankolis. Namun, tidak semua orang bisa membeberkan rahasianya ke mereka. Melankolis hanya akan membuka diri pada orang yang tepat.
Seorang melankolis umumnya merupakan individu yang nyaman dengan rutinitas. Mereka pun akan membuat satu atau dua kebiasaan yang membuat mereka merasa aman. Kebanyakan dari mereka tidak dapat membayangkan hidup dengan cara lain. Mencoba hal baru mungkin akan sulit untuk mereka.
Selain itu, seorang melankolis juga kerap memperlihatkan dirinya sebagai sosok yang tenang. Mereka bahkan dapat bersikap tenang dalam situasi yang umumnya membuat orang lain marah atau gembira. Kebanyakan dari mereka merupakan orang yang mencintai kedamaian.
Ketika sudah menentukan sebuah titik, orang dengan kepribadian melankolis akan melakukan apa pun hingga bisa meraihnya. Hal tersebut juga didasari oleh pola pikir yang cenderung perfeksionis dalam segala hal. Mereka akan lebih sedikit mengeluh saat mengerjakan sesuatu karena melankolis tahu bahwa mereka akan sedih saat tujuannya tidak tercapai.
Baca juga: Mengenal Kepribadian Sanguinis dan Berbagai Karakteristiknya
Berdasarkan karakteristik di atas, pekerjaan yang cocok dilakoni seorang melankolis dapat berupa pekerjaan yang membutuhkan daya analisis tinggi dan loyalitas yang besar, seperti analis keuangan, ilmuwan, ahli kesehatan, seniman, penulis, sejarawan, hingga pekerja sosial.
Baca juga: Ciri Kepribadian Plegmatis, Adakah yang Cocok dengan Anda?
Mengenal kepribadian diri sendiri akan sangat membantu untuk mencari apa yang sebenarnya Anda butuhkan. Anda bisa melihat lebih dalam pada kebiasaan, sifat, dan kemauan yang sering dilakukan. Tidak ada salahnya juga berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kepribadian diri tersebut.
Advertisement
Ditulis oleh Ade Irawan
Referensi
Artikel Terkait
Bystander effect adalah kondisi ketika seseorang melihat situasi darurat, namun tidak melakukan tindakan apapun untuk membantu atau menghentikannya. Efek pengamat tersebut kerap bisa terlihat dalam berbagai peristiwa, tapi apa sebenarnya alasan di balik fenomena ini?
20 Apr 2023
Cara berkomunikasi yang baik diperlukan untuk menjalin hubungan yang akrab dan menghindari kesalahpahaman dengan orang sekitar. Salah satu caranya adalah dengan diam dan mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh lawan bicara.
31 Jan 2020
Self-blaming atau menyalahkan diri sendiri merupakan salah satu bentuk kekerasan emosional. Bila dilakukan terus-menerus, self-blaming justru menghambat kemampuan Anda untuk berkembang.
8 Jul 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved