Melaney Ricardo Jalani Operasi Angkat Rahim, Ini Alasan dan Kemungkinan Dampak Histerektomi

Mengalami perdarahan hingga rasa sakit yang luar biasa saat menstruasi membuat Melaney Ricardo terpaksa menjalani operasi angkat rahim. 

Simak kisah lengkap serta informasi lebih lanjut terkait penyebab dan risiko operasi pengangkatan rahim berikut ini. 

Melaney Ricardo menjalani operasi angkat rahim 

Melalui kanal Youtube pribadinya, Melaney Ricardo mengabarkan bahwa dirinya telah menjalani operasi angkat rahim atau histerektomi. 

Adenomiosis menjadi alasan Melaney Ricardo melakukan operasi pengangkatan rahim. Ia mengaku bahwa sering mengalami perdarahan hebat disertai nyeri yang luar biasa saat menstruasi. 

Presenter berusia 41 tahun ini menyadari bahwa perdarahan menstruasi yang ia alami bukan hal yang normal, lantaran bisa seperti air seni yang terus mengalir, bahkan tanpa ia sadari. 

Istri dari Tyson Lynch ini juga menuturkan bahwa tak hanya perdarahan, ia juga mengaku merasakan nyeri haid yang parah hingga membuatnya tidak bisa beraktivitas. Bahkan, Melaney Ricardo mengaku bisa mengonsumsi dua obat pain killer dalam sehari agar rasa sakitnya mereda dan bisa kembali beraktivitas. 

Di akhir videonya, Melaney Ricardo pun memberikan saran kepada para wanita untuk jangan ragu memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala yang tidak biasa pada organ reproduksi, untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Baca juga: 5 Jenis Operasi Anti Aging yang Bikin Titi DJ Makin Cantik dan Awet Muda

Apa itu operasi angkat rahim?

Operasi angkat rahim atau histerektomi adalah prosedur pembedahan pengangkatan rahim. 

Histerektomi mungkin juga melibatkan pengangkatan organ dan jaringan di sekitarnya, seperti serviks, tuba falopi, atau ovarium, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. 

Setelah melakukan operasi angkat rahim, seorang wanita tidak akan bisa hamil kembali atau bahkan menstruasi. 

Ada beberapa kondisi yang mengharuskan seseorang melakukan operasi angkat rahim, antara lain:

• Perdarahan abnormal saat menstruasi
• Prolaps uterus, yakni kondisi ketika rahim turun ke dalam saluran vagina akibat melemahnya otot di sekitarnya
• Fibroid atau tumor non-kanker
• Adenomiosis
• Hiperplasia endometrium
• Polip rahim berulang
• Nyeri hebat saat menstruasi 
• Nyeri panggul yang berkaitan dengan rahim
• Kanker ovarium
• Kanker serviks 
• Kanker rahim
• Kanker tuba falopi

Histerektomi adalah operasi besar yang membutuhkan jangka waktu pemulihan cukup lama, yakni sekitar 6-8 minggu. Waktu pemulihan juga berkaitan dengan jenis histerektomi yang dijalani. Dalam hal ini, dokter juga akan memberikan anjuran dan pantangan pasca histerektomi. 

Sebagaimana jenis operasi lainnya, histerektomi juga mungkin menimbulkan efek samping, berupa:

• Komplikasi terkait anestesi umum
• Perdarahan
• Kerusakan saluran kencing, kandung kemih, maupun usus
• Infeksi
• Penggumpalan darah
• Masalah di vagina, seperti vagina kering
• Gangguan pada ovarium
• Menopause dini
• Kehilangan libido
• Susah tidur atau insomnia

Itulah kabar terkait Melaney Ricardo yang menjalani histerektomi. Perdarahan dan nyeri hebat akibat adenomiosis membuatnya harus melakukan operasi pengangkatan rahim. Menjalani histerektomi merupakan keputusan besar dalam hidup wanita, mengingat prosedur ini bisa menyebabkan berhentinya haid dan kesempatan memiliki keturunan. 

Jika kamu mengalami gejala tidak biasa pada organ reproduksi, jangan ragu segera memeriksakan diri ke dokter untuk menegakkan diagnosis, mengetahui penyebab, dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Kamu juga bisa berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!