Proses persalinan normal memiliki tahapan yang perlu dilalui oleh ibu yang mengandung. Beberapa tanda melahirkan antara lain adanya bercak darah dan selaput ketuban pecah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
11 Apr 2023
Proses melahirkan normal memiliki beberapa tahapan yang perlu dilalui
Table of Content
Melahirkan adalah hal yang sangat ditunggu bagi para ibu setelah mengandung selama kurang lebih 9 bulan. Jika Anda disarankan untuk menjalani proses melahirkan normal, ada baiknya Anda mempelajari hal-hal penting seputar persalinan normal sebagai bekal untuk mempersiapkan kelahiran.
Advertisement
Untuk menghadapi persalinan normal, sebaiknya Anda sudah mulai melakukan persiapan sejak trimester ketiga sampai keempat kehamilan.
Beberapa hal yang bisa Anda lakukan seperti mencari tahu informasi dan mempelajari proses kelahiran secara normal. Mulai dari risiko, gangguan, hingga tahapan dalam proses melahirkan normal.
Jangan lupa untuk selalu rutin memeriksakan kandungan ke dokter atau bidan bahkan hingga jadwal pemeriksaan kehamilan terakhir sebelum proses persalinan.
Mintalah dukungan dan pendampingan orang terdekat saat melakukan pemeriksaan agar Anda bisa memiliki sudut pandang lain ketika harus mengambil keputusan terkait cara melahirkan.
Selain itu, pastikan untuk selalu berolahraga dengan sering jalan kaki atau olahraga untuk ibu hamil lainnya untuk melatih kelenturan otot dan memperkuas napas saat proses melahirkan.
Makan makanan yang bergizi dan hindari stres. Selain itu, siapkan kebutuhan bayi mulai dari popok, baju hingga perlengkapan lainnya sebelum proses persalinan tiba.
Dengan melakukan persiapan yang tepat, Anda bisa menghadapi persalinan normal dengan tenang dan lancar.
Baca Juga
Tidak ada yang bisa memprediksi kapan persalinan akan berlangsung pada ibu hamil. Hari Perkiraan Lahir (HPL) yang diberikan oleh dokter hanya merupakan acuan.
Sangat normal jika ibu melahirkan tiga minggu sebelum HPL atau paling lambat dua minggu setelah HPL. Berikut adalah tanda-tanda melahirkan yang sudah semakin dekat.
Lightening adalah sebuah keadaan di mana kepala bayi turun ke panggul sehingga perut akan terlihat lebih turun sebagai persiapan menjelang melahirkan.
Pada fase ini, ibu akan lebih mudah bernapas karena bayi tidak lagi memenuhi paru-paru. Ibu juga akan merasa lebih sering ingin buang air kecil karena bayi menekan kandung kemih.
Fase ini biasanya berlangsung beberapa jam awal sebelum persalinan.
Baca juga: Perawatan Setelah Melahirkan untuk Mempercepat Masa Penyembuhan
Bercak darah atau cairan berwarna kekuningan atau cokelat yang keluar dari serviks adalah pelepasan sumbatan lendir yang telah menutup rahim dari infeksi.
Ini dapat terjadi beberapa hari sebelum atau menjelang melahirkan.
Semakin dekat persalinan dalam proses melahirkan secara normal, ibu akan merasa lebih sering ingin buang air kecil maupun buang air besar (BAB).
Cairan yang keluar dari vagina menandakan bahwa ketuban telah pecah.
Ketuban bisa pecah beberapa jam sebelum persalinan dimulai atau selama persalinan.
Sebagian besar wanita mengalami persalinan dalam waktu 24 jam setelah ketuban pecah.
Jika persalinan tidak terjadi secara alami dalam jangka waktu tersebut, dokter akan menginduksi persalinan untuk mencegah infeksi dan komplikasi persalinan.
Meskipun belum mengalami kontraksi secara terus-menerus, namun jika kontraksi terjadi kurang dari 10 menit sekali, biasanya ini menandakan bahwa persalinan akan dimulai.
Dikutip dari American Pregnancy, saat kontraksi, Anda akan merasakan sakit di sekitar punggung, perut bagian bawah dan seperti ada tekanan pada bagian panggul.
Berbeda dengan kontraksi palsu, kontraksi persalinan yang sesungguhnya tidak akan hilang meskipun Anda sudah berganti posisi, bersantai atau bahkan bergerak.
Tanda-tanda melahirkan normal pada setiap wanita berbeda. Sejumlah tanda persalinan normal sudah dekat adalah ketika posisi janin sudah berada dengan kepala menghadap ke bawah atau vagina dan kaki berada di atas, terjadinya pembukaan leher rahim, ketuban pecah dan kontraksi.
Adapun semua tanda tersebut terjadi dalam 3 tahapan kelahiran yang:
Tahap pertama persalinan dibagi menjadi tiga fase, yaitu laten, aktif, dan fase transisi.
Fase laten merupakan salah satu fase terpanjang dan paling tidak intens. Selama fase ini, kontraksi akan lebih sering terjadi karena leher rahim akan melebar sehingga bayi dapat melewati jalan lahir.
Ketidaknyamanan pada tahap ini masih minim, namun serviks ibu akan mulai melebar dan menghilang/menipis.
Jika kontraksi mulai terjadi secara teratur, ibu akan dirawat di rumah sakit untuk memeriksa sudah berapa besar bukaan serviks.
Selama fase aktif, serviks akan mulai membesar secara lebih cepat. Pada fase ini, ibu akan merasakan nyeri atau tekanan hebat pada bagian punggung atau perut setiap kali kontraksi terjadi.
Baca juga: Bunda, Ini Tips Melahirkan Normal Tanpa Jahitan
Selain itu, ibu akan merasakan seperti ada sesuatu yang mendorong bahkan sampai ingin mengejan. Namun, dokter atau bidan akan meminta ibu untuk tidak mengejan terlebih dahulu sampai leher rahim benar-benar terbuka atau bukaan 10.
Fase transisi adalah fase di mana serviks telah sepenuhnya melebar hingga 10 cm. Kontraksi terjadi sangat kuat, menyakitkan, dan datang setiap 3-4 menit dan berlangsung dari 60-90 detik.
Tahapan kedua dimulai ketika serviks benar-benar terbuka. Pada tahap ini, dokter akan memberikan aba-aba pada ibu untuk mendorong bersamaan dengan datang kontraksi.
Ibu akan mendorong bayi untuk keluar melalui jalan lahir sehingga fontanel (bintik halus) di kepala bayi dapat masuk melalui jalur yang sempit.
Kepala bayi akan terus menuju lubang vagina hingga dapat keluar, saat kepala sudah berada di luar dokter akan menyedot cairan ketuban, darah, dan lendir dari hidung dan mulutnya.
Perjuangan ibu masih belum selesai disini, ibu masih harus terus mendorong agar bahu dan tubuh bayi ikut keluar menyusul kepala yang sudah keluar. Setelah bayi keluar, dokter akan menjepit dan memotong tali pusar bayi.
Setelah bayi lahir, ibu memasuki tahap akhir persalinan. Pada tahap ini, dokter akan mengeluarkan plasenta dan organ yang memberi makan bayi di dalam rahim.
Setiap wanita memiliki pengalaman proses persalinan yang berbeda dalam melahirkan normal dan setiap tahapnya ada yang memakan waktu lebih lama atau lebih sedikit.
Untuk ibu yang menjalani persalinan pertama biasanya berlangsung sekitar 12-14 jam. Untuk proses persalinan berikutnya akan lebih singkat dan lebih cepat.
Baca juga: Penyebab Terjadinya Perdarahan Setelah Melahirkan Normal
Masalah atau gangguan bisa saja terjadi sebelum, saat dan setelah persalinan normal. Beberapa masalah tersebut seperti:
Beberapa kondisi di atas umumnya bisa diatasi dengan operasi caesar, percepatan proses melahirkan (induksi persalinan) hingga melahirkan dengan bantuan vakum atau forcep.
Beberapa kondisi bisa menyebabkan ibu hamil tidak bisa melakukan persalinan normal atau harus dengan operasi caesar. Sejumlah kondisi tersebut seperti di antaranya:
Baca juga: Mempersiapkan Proses Persalinan Normal dengan Berolahraga
Melahirkan secara normal pasca operasi caesar (VBAC) sebenarnya masih mungkin saja dilakukan dan dalam beberapa kasus bisa berhasil dengan memuaskan.
Namun, 1 dari 200 wanita yang melakukan proses ini dapat berisiko mengalami komplikasi persalinan yang berbahaya, yaitu robeknya rahim.
Untuk menghindari hal itu, mendiskusikan cara melahirkan dengan dokter kandungan atau bidan sangatlah penting guna menimbang berbagai risiko yang mungkin saja terjadi.
Pada umumnya, pasien akan diperbolehkan pulang setelah 24 atau 48 jam pasca melahirkan normal. Setelah proses ini selesai, ada beberapa tanda atau dampak persalinan normal yang mungkin akan Anda rasakan, yaitu:
Selain ketiga kondisi tersebut, pasca melahirkan, Anda juga akan mengalami kondisi perut menggelambir hingga bocornya payudara akibat keluarnya kolostrum ASI.
Jika Anda ingin berkonsultasi pada dokter kandungan terkait cara melahirkan normal, Anda bisa bertanya langsung dengan chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Aby Rachman
Referensi
Artikel Terkait
Menggunakan jasa doula sebagai pendamping persalinan bisa menurunkan risiko komplikasi kelahiran dan BBLR, serta ibu lebih siap menyusui.
16 Sep 2021
Makanan agar kuat mengejan saat melahirkan adalah yang tinggi gula dan karbohidrat agar Anda tidak cepat kehabisan energi. Salah satu contohnya adalah ubi jalar atau kurma.
23 Mar 2021
Bagi ibu yang tengah mengandung anak kedua dan riwayat sebelumnya melahirkan lewat operasi C-section, tentu banyak yang jadi pertimbangan. Faktor yang paling penting adalah usia dan kondisi ibu yang akan melahirkan.
10 Sep 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved